Yualeny Valensia
Kepadamu, Tuan yang Telah Memahat Harapan
Tuan, bisakah kita menyederhanakan yang mulai terasa rumit ini? Dan mulai menyemogakan segala ketidakmungkinan ini?
Untukmu yang Mengajarkanku Cinta dengan Saling tanpa Paling
Karena bagi dia, bagiku dan bagi kami, sebuah kata saling akan semakin membuat kami menjauhi kata paling.
Kicau dan Racau yang Kacau
Berhentilah merasa benar. Karena kebenaran yang sejati tak perlu dijabarkan. Ia akan menunjukkan dirinya sendiri tanpa diminta.
Untuk Masa Laluku, Mari Mengingat Seberapa Banyak Luka yang Kau Sayat
Aku memang masih belum bisa lupa atau bahkan tak akan pernah lupa bagaimana saat kau merajam tubuhku dengan pisau yang kau bawa.
Teruntuk Kalian yang Sedang Berbahagia Di atas Perihnya Lukaku
Kebahagiaan kalian yang telah bersatu dalam ikrar suci pernikahan sudah kalian dapatkan. Kebahagian yang kalian peroleh dari air mataku.
Kepada Kalian yang Sudah Berbahagia di Atas Perihnya Lukaku
Ketika aku menuliskan ini, aku sudah tak lagi merasakan hati yang penuh dengan kecamuk. Mataku juga sudah tak lagi basah dengan air mata. Dan otakku sudah sangat menyadari bahwa Allah telah mencurahkan cintaNya yang sangat besar untukku.Kebahagiaan kalian yang telah bersatu dalam ikrar suci pernikahan sudah kalian dapatkan. Kebahagian yang kalian peroleh dari tetesan air […]
Sepucuk Surat Untukmu, Pria Masa Laluku yang Sedang Berbahagia.
Dear kamu,Hai! Pasti kau kaget menerima surat dariku ini. Apa kabarmu sekarang? Bagaimana pekerjaanmu? Apakah kau masih menjalani hobimu? Sudah berapa banyak tempat yang kau jelajahi untuk kau abadikan matahari terbit dan terbenamnya? Sebanyak apakah alam yang kau bidik dari lensa kamera kesayanganmu itu? Aku yakin, koleksi fotomu pasti sudah mendekati ribuan. Bukankah begitu?Lewat surat […]
Malam Ini Aku Ingin Menulis Lagi Tentangmu, Tentang Kita yang Dulu.
Malam ini aku ingin menulis lagi tentangmu. Tentang kita. Tunggu. Jangan dulu protes. Aku menulis ini bukan karena aku merindukanmu. Bukankah sudah pernah aku tulis kalau rinduku sudah hilang tak berjejak? Merindukanmu saja aku sudah lupa rasanya. Apalagi mengharapkanmu kembali. Itu sudah tak ada lagi dalam kamus hidupku. Jadi jangan kau pikir, dengan masih menulis […]
Masih Tentang Kamu
Sejak aku memutuskan untuk menutup cerita masa laluku dengan sesosok laki-laki berhidung pinokio dan berambut pirang itu, aku membuat kesepakatan dengan diriku sendiri untuk menikmati hidup sendiri terlebih dahulu, memanjakan diriku, dan memberi kesempatan hatiku untuk pulih.Tak ku kira bahwa sebuah sapa bisa merubah apa yang sudah aku sepakati dengan diriku. Sebuah hashtag membuatmu bisa […]
Pulanglah, Aku Merindukanmu
Setelah sekian lama kita tidak bercengkerama, bolehkah malam ini aku meminta sesuatu darimu? Aku ingin merebahkan kepalaku di pundakmu. Aku ingin melepaskan penatku di bahumu. Aku ingin menumpahkan sedihku pada rengkuhan pelukmu. Aku ingin merasakan hangatnya genggaman tanganmu. Aku ingin mendengarkan merdunya suaramu. Aku minta, izinkan aku merasakan semua itu lagi, malam ini.Kau tahu? Betapa […]