Yualeny Valensia
Masih Tentang Kamu yang Meninggalkanku Sebelum Ikrar Suci Itu
Sejak aku memutuskan untuk menutup cerita masa laluku dengan sesosok laki-laki berhidung pinokio dan berambut pirang itu. Aku membuat kesepakatan dengan diriku sendiri untuk menikmati hidup sendiri terlebih dahulu, memanjakan diriku, dan memberi kesempatan hatiku untuk pulih.Tak kukira bahwa sebuah sapa bisa merubah apa yang sudah aku sepakati dengan diriku. Sebuah hashtag membuatmu bisa menemukan […]
Terima Kasih Untukmu, Lelaki yang Pernah Menawarkan Masa Depan Tapi Tiba-tiba Mundur Tanpa Kata
Pagi masih setia datang tepat pada waktunya dan senja juga selalu datang dengan setiap keindahannya. Selama beberapa hari sejak kamu pergi, tak ada satu hal pun yang berubah. Rutinitasku juga masih aku lakukan, sama persis seperti saat kamu masih di sini. Semua masih tetap sama. Hanya saja, tak ada lagi sapa selamat pagi darimu saat […]
Tujuh Belas Januari Dua Ribu Enam Belas
Hai Tujuh Belas Januari Dua Ribu Enam Belas. Akhirnya kita bertemu. Bertemu dalam keadaan aku menyanding sebutir Alprazolam dan sebutir Serenade. Entah ini sudah butir keberapa yang aku telan sejak 25 Desember 2015 lalu. Aku menangis lagi hari ini. Aku bosan dengan butiran-butiran kecil yang harus aku telan setiap malam. Aku lelah. Aku sudah berjanji, […]
Untukmu, kekasih halalku
Aku menulis ini ketika kamu sudah mengantarkanku usai kita menikmati senja di sebuah pantai. Ini aku tulis beberapa ratus hari sebelum hari ini, sayang. Mungkin nanti saat kau membacanya, kau akan kaget. Karena kau tak pernah tahu kapan aku menulisnya dan kau juga tidak tahu bukan, kalau aku suka merangkai kata demi kata hingga menjadi […]
Hai kamu, seharusnya dua hari lagi,.
Hai kamu yang disana, apa kabarmu? Apa sekarang kamu sudah ada dalam dekap dia ataukah kamu sedang di dekap sepi? Kemarilah sejenak. Tanpa perlu aku mengingatkan, kau juga pasti mengingat rencana awal kita dua hari lagi. Entah apa yang kamu rasakan saat bangun pagi tadi dan melihat tanggal hari ini di handphone kesayanganmu itu. Helaan […]
Pergilah, Aku dan Dua Wanita Terhebatku (Berusaha) Merestuimu
Berada di titik sekarang ini, bukanlah sebuah perkara yang mudah. Aku sama sekali tidak mudah percaya pada seorang laki-laki setelah sosok lelaki pertamaku itu menyakiti hati kami bertiga. Ketika kamu datang, menawarkan masa depan yang tidak hanya untukku, tapi juga untuk dua wanita paling berharga dalam hidupku, aku menanyakan kesungguhanmu menerima kami. Tak ada keraguan, […]