Walau jarang dibicarakan, ternyata tes antibodi prakehamilan adalah salah satu tes yang sangat penting untuk dilakukan lo. Antibodi yang dicari biasanya adalah protein spesial yang dibuat oleh sistem imun yang ada di dalam darah. Antibodi ini biasanya akan ada jika bumil dapat darah dari donor atau sudah pernah melahirkan sebelumnya. Hal ini juga bisa muncul jika kamu dan bayimu tidak memiliki tipe darah yang cocok. Parahnya, ternyata antibodi juga memiliki kemungkinan untuk mengalir ke darah janin, yang mana bisa membahayakan nantinya.
Makanya, tes antibodi menjadi penting untuk dilakukan oleh bumil sehingga jika ditemui maka bisa diambil langkah selanjutnya. Lalu, bagaimana tes ini dilakukan dan seberapa pentingnya? Simak yuk penjelasan selengkapnya dilansir dari WebMD dan sumber lain berikut ini!
ADVERTISEMENTS
Tes antibodi penting dilakukan karena jika tidak justru si kecil yang akan terkena dampak buruk nantinya
Sistem imun dalam ibu hamil membuat antibodi untuk memerangi hal asing di dalam tubuh, yang mana memiliki arti yang bagus karena artinya ia bisa melindungimu dan bayimu. Akan tetapi, jika sel darah merah milik ibu berbeda dengan janin, maka akan timbul masalah lagi. Yang paling umum biasanya adalah terkait faktor Rh, tipe + atau – dalam jenis darah.
Jika Rh dalam darahmu – dan milik bayi + maka ada kemungkinan tercipta Rh antibodi di dalam darahmu yang kemungkinan akan mennyerang sel darah milik janin karena dianggap asing. Hal ini dapat menyebabkan jenis anemia yang serius bahkan bisa fatal.
ADVERTISEMENTS
Prosedur tes antibodi yang dilakukan sebenarnya sama saja dengan tes darah yang dilakukan pada umumnya
Dilansir dari thewomens.org, ibu hamil akan diambil sampel darahnya pada kunjungan pertama saat periksa kehamilan untuk mengetahui adanya sel antibodi. Prosedurnya sama seperti saat tes darah pada umumnya yaitu menggunakan jarum untuk mengambil sampel darah di pembuluh yang biasanya berada di lengan. Sampel tersebut kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk dicek.
ADVERTISEMENTS
Setelah prosedur tersebut dilakukan maka hasilnya akan diterima, dari hasil tersebut bisa ditentukan apakah perlu tes lanjutan
Jika hasil tes negatif berarti kamu tidak memiliki antibodi yang membahayakan di dalam darahmu. Jika kamu Rh-positif maka kamu bisa dengan aman baik bayimu memiliki tipe darah – maupun +. Jadi, kamu bisa sedikit tenang. Namun jika hasil tesnya ternyata negatif dan Rh juga negatif namun janin memiliki kemungkinan Rh positif karena ayahnya maka akan diperlukan tes lanjutan yang bisa dilakukan setelah kehamilan berusia 28 minggu.
Jika hasilnya negatif lagi maka doktermu mungkin akan memberikan obat berupa Rho(D) immune globulin (RhoGAM, RhIG, WinRho) untuk menghentikan sistem imun memproduksi Rh antibodi. Antibodi ini mungkin tidak mengganggu anak pertama tapi pengobatan akan membantu mencegah masalah di kehamilan selanjutnya.
ADVERTISEMENTS
Hasil positif pada tes antibodi ternyata bisa lebih berbahaya, dampaknya hingga ke kelahiran prematur
Tes yang positif artinya bumil memang memiliki antibodi di dalam darahnya. Jika hal tersebut adalah Rh antibodi maka obat yang diberikan tidak akan membantu. Doktermu akan terus mengamati dengan intensif sehingga jika terjadi permasalahan pada kehamilanmu, maka bisa jadi janinmu akan dilahirkan lebih cepat atau mendapatkan transfusi melalui tali pusar.
Nah, ternyata tes antibodi ini sangat penting untuk dilakukan mengingat dampaknya yang bisa sebegitu bahaya untuk janin yang sedang berkembang. Sehingga kamu bisa mendiskusikannya dengan dokter akan kemungkinan-kemuungkinan yang bisa terjadi setelah tes dilakukan.