Sebagai orangtua, penting untuk mengenali kepribadian anak untuk mengetahui cara terbaik demi memaksimalkan kemampuannya. Ada anak yang bisa bergaul dengan mudahnya (ekstrovert), ada juga yang sulit berinteraksi bahkan lebih suka menyendiri (introvert). Belum lagi ditambah dengan kondisi sekarang di mana teknologi seakan turut membantu membentuk anak-anak lebih sibuk dengan diri sendiri daripada bersosialisasi.
Orangtua yang punya anak dengan kepribadian introvert harus berusaha lebih keras untuk mendampingi dan mengarahkan. Kalau nggak, tekanan sosialnya akan lebih besar ketika anak tersebut tumbuh dewasa.
Nah, jika anakmu nanti menunjukkan tanda-tanda yang akan Hipwee paparkan berikut ini, kemungkinan besar dia adalah seorang yang berkepribadian introvert. Yuk, pantau!
ADVERTISEMENTS
1. Anak berkepribadian introvert biasanya sulit mengekspresikan emosi diri secara verbal. Ia lebih sering mengungkapkannya lewat tulisan atau memendamnya sendiri
Seseorang dengan kepribadian introvert cenderung memproses emosinya secara internal, sehingga ia akan sulit membicarakannya dengan orang lain, atau bahkan orangtuanya sendiri. Jangan memaksanya untuk bercerita, beri tahu padanya bahwa kamu selalu ada jika ia membutuhkan seseorang. Beri waktu untuknya agar berpikir, memproses, dan kemudian datang sendiri kepadamu ketika sudah siap. Di sinilah tugasmu untuk bisa jadi sahabatnya, seseorang yang ia percaya dan membuatnya nyaman.
ADVERTISEMENTS
2. Si anak akan menghindari kontak mata dan interaksi lebih saat bertemu dengan orang lain
Bagi anak introvert, bertemu dengan orang lain, terutama orang baru adalah hal yang paling dihindari. Ketika keadaan mengharuskan mereka untuk bertemu dengan orang lain, mereka cenderung akan menghindari kontak mata. Bagi kebanyakan orang, sikap ini mungkin dianggap nggak sopan. Faktanya, sikap ini dilakukannya untuk melindungi diri dari intimidasi dan rasa nggak nyaman.
ADVERTISEMENTS
3. Nggak hanya menghindari kontak mata, anak ini juga lebih suka diam saat diajak berbicara
Anak introvert biasanya kurang percaya diri dan malu berbicara dengan orang lain apalagi yang belum dikenalnya dengan baik. Mereka cenderung diam dan nggak banyak komentar ketika diajak bicara. Jika ditanya, biasanya ia nggak akan menjawab dengan detail, melainkan hanya menggunakan bahasa tubuh saja. Karenanya, kamu perlu mempelajari dengan baik apa yang sebenarnya anak ini maksudkan. Yah, belajar ilmu penafsiran juga nih.
ADVERTISEMENTS
4. Ia lebih suka bercakap-cakap dengan dirinya sendiri atau dengan mainannya maupun binatang peliharaannya
Ketimbang bercakap-cakap dengan orang lain, berkomunikasi pada dirinya sendiri untuk mengungkapkan perasaannya akan lebih menyenangkan baginya. Selain itu, berbicara dengan diri sendiri juga dilakukan sebagai wujud me time-nya untuk berimajinasi. Ia nggak suka menceritakan apa pun pada orang lain. Kalau pun nggak dengan diri sendiri, ia lebih suka bicara dengan mainan atau binatang peliharaannya.
ADVERTISEMENTS
5. Anak ini akan lebih nyaman mengurung diri di kamar dan asyik dengan hobinya tanpa melibatkan orang lain
Anak introvert akan lebih nyaman bermain sendiri dibanding berkumpul dengan teman-temannya. Ia akan kesulitan bermain dengan teman sebayanya dan nggak mau menceritakan apa pun pada mereka. Dengan bermain sendiri, anak introvert akan lebih mengeksplorasi dirinya dalam berimajinasi ketimbang bermain dengan temannya. Bagi anak kecil, keinginan berkumpul dengan anak-anak lain adalah dorongan alami, jadi jika ia memilih bermain sendiri, hargai keputusannya.
ADVERTISEMENTS
6. Ketika anak introvert memiliki teman, ia pasti hanya memiliki satu atau dua teman saja yang paling ia percaya dan membuatnya nyaman
Ia nggak akan mudah berteman dengan banyak anak. Ia akan menunjukkan sikap menarik dan menutup diri. Meski cenderung diam, anak introvert pun tetap bisa memiliki teman, tapi hanya beberapa saja. Baginya, beberapa teman ini adalah orang yang dianggap paling ia percaya dan bikin dirinya nyaman. Anak yang sering di-bully sehingga sulit mendapatkan teman bisa jadi juga tergolong anak introvert.
7. Cenderung mudah kesal dan marah setelah menjalani hari yang padat dan melibatkan banyak interaksi sosial
Kebanyakan anak memang akan capek dan kesal ketika dihadapkan dengan berbagai kegiatan yang menguras tenaga. Tapi bagi anak introvert, kekesalan yang diluapkannya ini lebih karena harus berinteraksi terlalu lama dengan banyak orang. Ingat, anak ini nggak begitu nyaman berada di keramaian dan merasa sangat membutuhkan me time.
Baiknya kamu mulai menjadwalkan waktu tenang sebelum dan sesudah melakukan interaksi sosial. Dan saat ia mulai meluapkan kekesalan dengan nada suara yang keras serta perilaku yang defensif, biarkan dia menenangkan dirinya sendiri dulu, jangan dipaksa.
8. Anak introvert juga enggan mencoba hal baru yang hanya akan menguras energinya
Kebanyakan anak introvert hanya menjadi penonton ketika teman-temannya mencoba hal-hal baru dan menantang. Baginya, pengalaman baru biasanya akan melibatkan interaksi dengan orang dan tempat baru pula, dan ini sangat dihindarinya. Ia hanya akan melihat dan mengambil pelajaran dari pengalaman temannya. Ia tidak suka mengalaminya sendiri. Ia akan lebih memilih tetap pada situasi yang dikenalnya dan membuatnya merasa nyaman.
Nah, jika kamu mendapati si buah hati memiliki ciri-ciri ini, sebaiknya segera lakukan beberapa langkah yang tepat untuk cara mengatasinya. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter psikologi anak untuk mendapatkan jalan keluar yang tepat. Sehingga sifat introvert dalam diri anak bisa diarahkan dan diimbangi dengan karakter yang positif dan membangun. Semoga berhasil, ya!