Biasanya sejak awal kehamilan Moms sudah merencanakan metode untuk melahirkan. Salah satunya, melahirkan secara normal yang biasanya menjadi impian bagi para Moms. Apalagi jika kondisi Moms dan bayi sehat, nggak ada masalah dalam kehamilan yang mengganggu proses persalinan dan posisi bayi normal atau nggak sungsang. Kondisi ini memungkinkan Moms untuk melahirkan secara normal.
Beberapa alasan yang biasanya membuat Moms memilih melahirkan secara normal diantaranya karena proses pemulihan pasca melahirkan yang relatif cepat, proses perawatannya juga mudah, tanpa alat bantu yang berisiko pada bayi, dan merupakan proses yang alami. Meski merupakan proses yang alami dan cukup aman, Moms tetap harus mengetahui tahapan melahirkan normal dengan baik! Berikut Hipwee Young Mom akan mengulas tahapan melahirkan normal yang harus Moms cermati. Yuk disimak!
ADVERTISEMENTS
Pada tahap pertama, leher rahim atau serviks mulai terbuka. Tahap ini dibagi menjadi 3 fase yakin fase laten (awal), fase aktif dan fase transisi
Tahap ini dimulai ketika Moms merasakan kontraksi secara teratur dari proses terbukanya serviks secara perlahan. Proses ini biasanya memerlukan waktu yang cukup lama. Dilansir dari Hallo Sehat, tahap pertama terdiri dari 3 fase yakni:
- Fase laten atau fase awal melahirkan normal, kontraksi yang muncul bervariasi dari yang ringan hingga kuat secara tidak teratur. Kontraksi ini akan memicu penipisan dan pelebaran serviks sekitar 1-4 cm. Lama waktu pada fase ini nggak bisa dipastikan, bisa beberapa jam sebelum melahirkan bahkan bisa dalam hitungan hari. Jika Moms berada dalam fase ini, usahakan tetap santai dan bergerak aktif seperti berjalan-jalan atau duduk di atas gym ball untuk membantu proses bukaan atau pelebaran serviks.
- Fase Aktif pada melahirkan normal terjadi ketika serviks melebar sekitar 4-9 cm. Kontraksi akan terasa lebih kuat diikuti nyeri punggung, kram dan pendarahan. Selain itu, Moms akan mengalami pecah ketuban yang ditandai dengan sensasi air merembes dari jalur lahir, tapi belom boleh mengejan ya! Jika Moms sudah di fase ini, biasanya waktu kelahiran sudah bisa diprediksi oleh bidan atau dokter yang mendampingi.
- Fase transisi di mana serviks sudah terbuka sepenuhnya, kira-kira hingga 10 cm atau selebar 10 jari tangan. Pada fase ini, kontraksi akan meningkat pesat dan sangat kuat sehingga Moms merasa ingin mengejan. Frekuansi kontraksi biasanya muncul setiap 30 detik hingga 4 menit sekali dan berlangsung selama 60-90 detik.
ADVERTISEMENTS
Tahap kedua sering disebut dengan tahap mendorong atau mengejan untuk mengeluarkan bayi
Setelah dipastikan telah mengalami fase transisi pada tahap pertama, artinya Moms sudah siap untuk melahirkan. Pada tahap ini posisi bayu sudah benar-benar turun di jalur lahir. Secara alami, Moms akan mengejan saat kontraksi datang. Moms harus memerhatikan napas dan usahakan tetap rileks supaya nggak mengalami kram di beberapa bagian tubuh. Sebaiknya, ikuti petunjuk dari tim medir saat mengejan. Tahap ini akan berakhir ketika Moms berhasil melahirkan.
ADVERTISEMENTS
Pada tahap ketiga, Moms masih harus mengeluarkan plasenta dan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari proses melahirkan normal. Meski bayi sudah berhasil dilahirkan, Moms tetap merasakan kontraksi yang memicu keluarnya plasenta. Dilansir dari Halodoc, tahap ini biasanya terjadi saat 5-10 menit setelah bayi lahir. Selain melahirkan plasenta, pada tahap ini Moms juga harus melakukan kontak fisik atau skin to skin dengan bayi. Bayi akan diletakkan di atas dada Moms untuk melakukan IMD. Hal ini bertujuan melatih naluri bayi untuk menyusu. Selain itu, IMD juga bisa merangsang keluarnya ASI pasca melahirkan.
Nah, setelah tahap ketiga selesai berarti tahap melahirkan normal sudah selesai. Biasanya bayi dan Moms akan dibersihkan dan menjalani pemeriksaan medis untuk mengetahui kondisi kesehatan. Bagi Moms yang masih ragu untuk memilih melahirkan normal, sebenarnya nggak perlu khawatir karena tubuh Moms secara alami akan siap untuk melalui tahapan persalinan normal. Namun, sebaiknya Moms tanyakan pada dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kesehatan Moms dan bayi sebelum proses persalinan.
Jadi, itulah beberapa tahapan persalinan normal yang wajib Moms pahami. Luar biasa penuh perjuangan bukan?