Vaksin untuk covid-19 kini sudah mulai diberikan untuk anak-anak. Pemberian vaksin untuk anak ini juga untuk meminimalisir tertularnya covid-19 khususnya pada anak. Berdasarkan data yang dilansir dari laman covid.go.id, mencatat ad 12% anak berusia 0-18 yang terinfeksi virus corona (SARS-CoV-2). Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa ada 1 dari 8 anak yang tertular COVID-19. Hal tersebut tentunya menjadi kekhawatiran bagi orang tua.
Vaksin untuk anak nantinya juga sebagai persiapan kegiatan pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pemberian vaksin untuk anak usia 12-17 tahun ini juga sudah disampaikan oleh Ikatan Dokter Anak (IDI) pada awal bulan Juli 2021 bahwa anak boleh menerima vaksin.
ADVERTISEMENTS
Pemberian vaksin Pfizer untuk anak usia 12 tahun ke atas
Sesuai dengan anjuran Kementrian Kesehatan nomor SR 02.06/I/2151/2021 perihal penggunaan vaksin COVID-19 Comirnaty (Pfizer-BioNtech) untuk anak-anak usia 12-17 tahun, menyatakan bahwa vaksin Pfizer BioNtech sudah boleh diberikan pada anak usia tersebut dengan rentang dosis (0,3ml) yang dilakukan secara intramuskular dengan interval waktu 21 hari.
ADVERTISEMENTS
4 Syarat penting anak di atas 12 tahun boleh menerima vaksin Pfizer
Sebelum nantinya anak-anak menerima vaksin COVID-19 mRNA Pfizer, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
ADVERTISEMENTS
1.Anak dalam kondisi sehat. Saat akan menerima vaksin, anak tidak boleh sedang dalam keadaan batuk, demam atau flu
Kesehatan anak sebelum diberi vaksin sangatlah penting. Moms harus memastikan kalau anak dalam keadaan sehat dan cukup waktu untuk beristirahat. Hal ini karena sistem imun pada anak berbeda-beda.
ADVERTISEMENTS
2.Anak sudah sembuh dari COVID-19 selama 3 bulan. Ini berlaku bagi anak yang pernah dinyatakan positif COVID-19.
Suntik vaksin akan lebih optimal jika anak belum pernah terkena COVID-19. Buat anak Moms yang udah pernah terinfeksi virus corona, maka pemberian vaksin akan dilakukan setelah 3 bulan dari dinyatakan negatif COVID-19.
ADVERTISEMENTS
3.Anak tidak memiliki riwayat penyakit tertentu seperti asma, autoimun, atau penyakit yang tidak terkendali yang menyebabkan si anak alergi
Moms perlu tahu kondisi sang anak sebelum diberikan vaksin. Hal ini juga penting apakah ada alergi setelah dilakukan vaksinasi sebelumnya atau tidak.
ADVERTISEMENTS
4.Anak tidak sedang mendapatkan imunasi apapun dalam waktu 1 bulan terakhir
Jika kebetulan anak sedang melakukan imunisasi lain, maka pemberian vaksin akan diundur hingga minimal 1 bulan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya reaksi tertentu pada tubuh.
Yang harus dilakukan selama vaksinasi. Akan lebih baik jika orang tua mendampinginya
- Mendapatkan izin orang tua
- Membawa KTP/KIA/KK dan dokumen lain yang mencantumkan NIK
- Membawa pulpen pribadi
- Menjawab pertanyaan di meja skrinning. Moms bisa mendampingin saat proses skrinning
- Lolos observasi kesehatan di tempat vaksin
- Memastikan data anak tercatat dengan benar
Efek samping setelah pemberian vaksin untuk anak
Vaksin pada anak juga ada efeknya. Setelah diberikan vaksin, maka yang akan dirasakan antara lain, rasa nyeri pada otot, sakit kepala, demam, panas dingin hingga mual. Akan tetapi, Moms tak perlu khawatir karena hal tersebut wajar. Yang terpenting, setelah vaksin harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan istirahat yang cukup.
Buat para Moms sangat penting untuk mengetahui bahwa pemberian vaksin pada anak bukan berarti mereka akan kebal terhadap virus. Ini hanya dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi tertularnya COVID-19 pada anak. Itulah syarat anak 12 tahun ke atas diperbolehkan menerima vaksin. Semoga bermanfaat ya, Moms!