Menjadi seorang ibu merupakan anugerah terindah bagi setiap wanita. Apalagi ketika perkembangan anak berjalan dengan lancar, maka rasa bahagia akan dirasakan para ibu dan nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Khususnya di tahun pertama anak, akan ada banyak sekali ‘tantangan’ yang pasti dihadapi para ibu, baik dalam hal pengasuhan sampai omongan dari kanan-kiri yang nggak jarang menyakitkan telinga. Untuk itu, para ibu harus tetap semangat!
Bersama Hipwee Young Mom, simak yuk tantangan apa saja yang kemungkinan besar akan dihadapi para ibu di tahun pertama anak. Ini dia!
ADVERTISEMENTS
Perkembangan anak di tahun pertama sedang pesat-pesatnya, terutama pada berat dan tinggi badan. Para ibu dituntut aktif rutin mengecek hal ini agar nggak ada kendalan ke depannya
Meski terlihat ribet, rutin mengecek pertumbuhan anak yang meliputi tinggi dan berat badan sebenarnya sangat sederhana. Para ibu bisa datang ke Posyandu atau bidan untuk mengukur tinggi dan menimbang berat badan anak tiap bulannya. Jangan lupa untuk mencatatnya di buku KIA agar bisa menjadi tolok ukur pertumbuhan anak. Banyak sekali kasus para ibu yang lengah mengecek pertumbuhan anak, sehingga tinggi dan berat badan anak nggak terkontrol. Imbasnya, keteledoran ini bisa menimbulkan permasalahan seperti diagnosa stunting dan lain-lain.
ADVERTISEMENTS
Saat anak mulai mengenal makanan dimulai sejak usia 6 bulan, para ibu tentu membutuhan banyak referensi mulai dari menu makanan hingga berbagai tantangan dalam proses memberi MPASI
Sesuai peraturan dari WHO, usia 6 bulan adalah saat yang ideal untuk mulai mengenalkan makanan ke anak. Di dalam fase ini, para ibu biasanya akan mencari banyak referensi terkait menu makanan berikut nutrisi yang terkandung di dalamnya, hingga tantangan apa saja yang mungkin akan didapatkan dalam proses pemberian MPASI. Risiko anak akan melepeh makanan dan kebingungan memilih menu akan dihadapi para ibu pada fase ini, sehingga harus bersiap jauh-jauh hari. Yang nggak kalah penting, nutrisi dalam makanan yang disajikan pun harus mencukupi!
ADVERTISEMENTS
Omongan dari lingkungan sekitar tentang pertumbuhan anak akan mulai sering terdengar di tahun pertama anak. Gini nih misalnya….
Anakmu kok belum bisa duduk sih? Padahal anakku di usia 5 bulan udah pintar duduknya!
Duh, doyan banget ya anakmu melepeh makanan, bakalan kurus tuh karena nggak doyan makan!
Serius anakmu belum bisa jalan? Udah mau setahun, lo!
Tantangan yang nggak kalah ‘seram’ adalah menguatkan hati dari omongan lingkungan sekitar tentang pertumbuhan anak. Di dalamnya pun mungkin akan ada perbandingan demi perbandingan yang terucap, sehingga makin menyakitkan hati. Padahal seperti yang kita tahu, pertumbuhan anak itu berbeda-beda, tergantung dari banyak faktor seperti genetik.
Yang terpenting adalah, para ibu wajib mengontrol anaknya sehingga pertumbuhannya tetap terjaga. Apabila ditemukan kejanggalan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter supaya mendapatkan solusi yang pasti, ya!
ADVERTISEMENTS
Di tahun pertamanya, anak sudah mengenal kedua orang tuanya dengan baik sehingga kemungkinan untuk manja berlebihan, cranky dan tantrum akan mulai nampak
Hal ini mungkin akan sangat terasa dan berpengaruh bagi para ibu yang bekerja, sehingga harus meninggalkan anaknya dengan orang tua, kerabat atau daycare. Namun, di tahun pertamanya ini anak sudah sangat mengenal siapa ibu dan ayahnya, jadi akan lebih manja dan cranky ketika ditinggal bekerja, sehingga butuh treatment khusus agar ia mampu secara sukarela tinggal sementara dengan pengasuhnya. Rasa nggak tega tentu akan menghantui para ibu, namun hal ini tetap harus dijalani.
Apapun tantangannya, semangat terus, ya! Yakinlah kalau jalan yang para ibu tempuh saat ini bertujuan demi kebaikan anak dan keluarga. Semangat!