Seberapa penting bagimu menjaga citra baik putra atau putrimu di dunia maya? Sepintas terlihat sepele, padahal digital footprint di dunia maya sangatlah krusial. Sekali kamu sudah mengunggah sesuatu, meskipun pada akhirnya kemudian kamu menghapus unggahan tersebut, unggahan itu bisa jadi tak benar-benar hilang dari peredaran. Yap, bisa jadi selama ini foto-foto aib dan memalukan yang kamu unggah itu bisa menjadi bumerang di masa depan. Terlebih sebelum kamu menghapus, tak ada yang dapat menjamin tak ada yang iseng menangkap layar unggahan tersebut kan? Amit-amit deh, kalau sampai kejadian!
Tak hanya mengunggah foto-foto yang dianggap privat, mengunggah informasi pribadi penting seperti alamat rumah dan sekolah anak juga sebaiknya dihindari agar nggak memancing adanya kejahatan terhadap anak. Jangan sampai gara-gara kamu gemas, keselamatan anak jadi taruhannya. Agar kamu jadi orangtua, kakak, atau om dan tante yang lebih peka dan waspada, simak deh 10 hal yang sebaiknya nggak sembarangan diunggah di media sosial dan biodata akun kamu di dunia maya. Cek deh, apakah ada kebiasaan yang masih suka kamu lakukan hingga sekarang?
ADVERTISEMENTS
1. Membagikan foto ‘jelek’ anak saat dia sedang nangis mengamuk dan tantrum adalah hal yang sangat tak bijak dilakukan. Lah, emang kamu senang fotomu saat ngamuk-ngamuk diunggah?
Kamu saja bisa marah kalau teman dengan iseng mengunggah video kamu lagi ngambek atau ngamuk marah. Ya, masa anakmu sebagai individu nggak? Anakmu memang belum bisa angkat bicara sekarang, tapi yakinlah kalau ia sadar suatu saat nanti ia akan menuntut kesal, “Ih, kok Mama tega sih!”
ADVERTISEMENTS
2. Membagikan foto anak saat sedang mandi, pup, pipis atau sebagainya. Please, kamu seharusnya sudah cukup dewasa dan bijak untuk nggak membagikan hal seprivat ini!
Jangan sampai deh video atau foto saat anak sedang potty training disebarluaskan di dunia maya, apalagi sampai mendetail tanpa menyensor adegan dalam foto tersebut. Kenapa? Ya, karena itu adalah kegiatan privat, yang belum tentu dinikmati orang lain. Selain mengundang bahaya dari para predator anak, juga bisa bikin malu anak suatu saat nanti lo!
ADVERTISEMENTS
3. Menunggah foto saat anak sedang tak berbusana, atau hanya berbusana seadanya berpotensi mempermalukan anak di masa depan. Bahayanya pun tak sepadan lo!
Gemas sih wajar ya, tapi membagikan foto bugil anak atau foto yang mengekspos area terbuka anak seperti pantat dan dada secara sengaja sepertinya mending dilewatkan dulu deh. Nggak mau kan anakmu jadi konsumsi publik, terutama oleh mereka yang mengincar anak-anak kecil?
ADVERTISEMENTS
4. Mengunggah foto anak di rumah dengan caption yang menjelaskan detail alamat. Duh, kebangetan sih ya kalau tahun 2018 masih ada yang bagi-bagi informasi berisiko gini secara gratis?
Keterlaluan sih kalau merasa baik-baik saja membagikan info detail alamat tempat tinggal kamu di media sosial. Okelah rumah kamu bagus, nyaman dan mewah. Tapi nggak perlu segitunya juga kan ya~
ADVERTISEMENTS
5. Membagikan foto anak saat berseragam sekolah, lengkap dengan name tag dan alamat sekolahnya. Nggak sekalian rincian biaya sekolah dan update PR hariannya aja?
Sekilas terlihat aman-aman saja, padahal mengunggah foto anak dalam balutan seragam lengkap dengan informasi sekolahnya saja dengan mengundang niat jahat dari orang tak dikenal lo. Lebih baik bagikan informasi yang lebih netral dan berfaedah saja~
ADVERTISEMENTS
6. Membagikan foto close up anak lengkap dengan aneka caption berisi segala informasi pribadi, sampai rekam medis dicantumkan dengan teliti~
Sekilas membagikan foto anak dalam pose gemas saat kunjungan ke dokter anak untuk kontrol bulanan terasa baik-baik saja ya. Yang nggak banget itu kalau membagikannya diikuti rincian detail rekam medis anak, yang riskan jadi informasi berguna bagi para pelaku kejahatan. Berat badan, tinggi badan, riwayat kesehatan dan lain-lain itu mending simpan untuk kamu sendiri saja ya~
7. Mengunggah guyonan kamu dan pasangan pribadi saat bersama anak. Selain ya tak pantas dilakukan, juga rentan memicu kamu jadi bahan bully-an
Becanda keterlaluan saja sudah nggak banget lo. Apalagi kalau sampai diabadikan dan diunggah? Pikir lagi deh, kalau mau bercanda sama anak
8. Amit-amit, mengunggah foto anak saat sakit atau terluka sama saja dengan membongkar aibnya ke seluruh dunia. Ingat, sekali terunggah bakal terus di dunia maya selamanya
Anak kepentok meja dalam posisi kocak mungkin menarik buat diabadikan dalam video. Tapi yakin mau mengunggahnya di media sosial?
9. Menggungah foto atau video saat anak sedang dimarahi juga tak pantas. Maksudnya sih mau kasih contoh didikan disiplin. Tapi…
Niatnya sih mau kasih contoh kedisiplinan, tapi yakin nggak malah jadi bahan bully-an?
10. Curhat tentang tumbuh kembang anak juga kurang bijak dilakukan di media sosial. Lebih baik sih via DM ke teman atau saudara saja langsung
Kalau mau curhat seputar tumbuh kembang anak, sebaiknya pilih-pilih lapak ya. Mending sekalian curhat ke teman atau keluarga dekat saja. Apalagi kalau konsultasi seputar kesehatan anak, mending sekalian langsung ke dokter aja deh!
Selucu apapun anak kita, sebaiknya pilah pilih apa saja sih hal yang sebaiknya tetap disimpan sendiri. Kalau perlu, buat grup privat khusus keluarga untuk membagikan foto anak sehingga intensitas foto anak di media sosial pribadi nggak sampai membludak. Iya, memang sih sulit saat kamu sudah jadi ibu dimana semua perkembangan anak itu menggemaskan dan bikin geregetan tapi demi kenyamanan dan keamanan anak sendiri, masa nggak rela mengikhlaskan keinginan pribadi kita? Toh masih banyak hal yang bisa dibagikan kan, hehe. Yuk, lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial!