Berbeda dengan kulit orang dewasa, kulit bayi yang baru lahir memang lebih sensitif. Mungkin Moms menyadarinya selama ini, kulit Si Kecil mendadak merah di bagian lipatan leher, pangkal paha, atau bokong. Biasanya perubahan warna kulit itu disertai dengan gatal, sehingga Si Kecil makin merasa ngggak nyaman. Alih-alih tenang, bayi justru rewel dan gelisah. Kalau bayi terganggu, Moms pasti bingung mengatasinya.
Selama ini, banyak orang menduga ruam pada bayi disebabkan oleh Air Susu Ibu (ASI). Makanya, Moms kerap diminta hati-hati agar kulit bayi nggak terkena ASI saat menyusu. Anggapan ini nggak salah, tapi nggak sepenuhnya benar, ya. Pasalnya, ada 4 penyebab lain yang bisa jadi membuat bayi mengalami ruam. Biar nggak salah duga lagi, yuk simak penjelasannya!
ADVERTISEMENTS
Penyebab paling umum, tetesan ASI bisa bikin kulit bayi ruam kalau nggak diatasi dengan benar
Saat menyusui, nggak jarang ASI tumpah hingga akhirnya ke luar dari mulut bayi. Alhasil ASI mengenai leher atau bagian lipatan lain di tubuh bayi. Tetesan ASI itu bikin kulit bayi lebih lembap dan basah. Kalau Moms tidak membersihkannya dengan benar, kuit bayi bisa terkena ruam. Ada baiknya Moms menyeka dengan lembut bagian yang terkena tetesan ASI. Pastikan bagian itu kering sehingga tak menjadi tempat jamur dan bakteri tumbuh subur.
ADVERTISEMENTS
Perhatikan area leher bayi dengan baik, jangan-jangan timbul iritasi kulit yang bikin ruam
Leher memang salah satu area tubuh yang memiliki lipatan-lipatan. Sepertinya mulai sekarang, Moms harus sering memperhatikan area leher Si Kecil. Pasalnya, area itu kerap membuat kulit bergesekan atau kulit bergesekan dengan pakaian bayi. Gesekan yang terjadi berulang dan nggak diatasi segera bakal membuat iritasi kulit. Nah, jika sudah iritasi kulit, ruam pada bayi pun bisa jadi nggak terhindarkan lo.
ADVERTISEMENTS
Suhu udara yang tinggi nyatanya bisa menjadi biang ruam pada bayi
Kulit bayi akan mudah berkeringat bila udara panas. Suhu yang tinggi ini biasanya semakin sering dirasakan ketika musim kemarau melanda di Indonesia. Karena sering berkeringat, kulit bayi menjadi lembap. Bahkan akang keringat justru terjebak di bawah kulit. Apa yang terjadi bila kulit bayi lebih lembap dari biasanya? Ya, munculnya bintik-bintik merah dan gatal di kulit bayi. Umumnya ruam ini dikenal dengan sebutan ruam panas atau ruam keringat, beberapa orang juga menyebut gejala tersebut dengan nama biang keringat. Dalam dunia medias, biang keringat dinamai miliaria atau heat rash.
ADVERTISEMENTS
Ruam pada kulit bayi juga bisa dipicu eksim. Tak cuma merah dan gatal, biasanya disertai kulit kering dan pecah-pecah
Salah satu penyebab fatal ruam adalah eksim atau dermatitis. Jadi, eksim merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan peradangan kulit, kemerahan, dan gatal. Eksim bisa diakibatkan oleh kulit bayi sangat sensitif sejak lahir. Lingkungan yang kurang bersih dan sehat pun dapat memicu eksim. Selain itu, Moms perlu hati-hati menggunakan produk perawatan kulit bayi. Kalau nggak tepat, kulit bayi jadi taruhannya. Gejala eksim yang lumayan parah dan pastinya bikin bayi nggak nyaman adalah kulit kering dan pecah-pecah.
Karena rasa gatalnya, bayi bisa menggaruknya dengan keras dan kuat. Sehingga bagian ruam bisa berdarah.
ADVERTISEMENTS
Usahakan air liur bayi nggak menetes sampai leher atau bagian tubuh bayi yang ada lipatannya, ya
Sudah sewajarnya bila kelenjar air liur bayi berusia 2-6 bulan aktif. Tak heran bila bayi di rentang suia itu sering kali mengeluarkan air iur atau ngeces. Namun, air liur yang dibiarkan menetes ke bagian leher atau bagian lain yang rentan dapat menimbulkan ruam. Seprrti tetesan ASI, tetesan air liur bayi sangat mungkin menyebabkan ruam. Parahnya, ruam bisa disertai engan sisik jika Moms terus membiarkannya begitu saja.
Untuk menghindari ruam, ada beberapa trik yang bisa Moms pakai. Misalnya, memakaikan baju yang mampu menyerap keringat dengan optimal. Usahakan baju bayi cukup tipis sehingga ia nggak mudah berkeringat ketika udara sedang panas. Bila ternyata ruma sudah muncul, sebaiknya Moms mengomres bagian itu dengan kain dingin sekitar 5-10 menit. Kemudian tepuk perlahan dengan kain kering. Lakukan dengan halus agar bayi nggak kesakitan. Cara ini cukup ampuh mengurangi peradangan. Sesekali Moms bisa menggunakan minyak kepla untuk meringankan ruam. Semoga bermanfaat!