Tepat pada tanggal 15 Maret 2019 lalu, selebritas sekaligus mama gemas, Putri Titian melahirkan anak keduanya yang diberi nama Mykah Iago Liem. Meskipun anaknya belum genap berumur 2 tahun, Putri Titian mengaku bahwa dia memang tak ingin menunda kehamilannya. Akan tetapi, punya anak dengan jarak berdekatan memang cukup berisiko, mengingat anak pertama terkadang masih terlalu kecil untuk bisa paham konsep ‘membagi’ kasih sayang orang tuanya.
Melalui jawaban di feature question akun Instagramnya beberapa waktu lalu, Putri Titian membagikan pengalamannya tentang Iori (anak pertama Putri Titian) yang sempat tantrum lantaran Putri nggak bisa gendong lama-lama dan mengajak sang anak bermain. Katanya sih takut ‘ketindihan’, mengingat perutnya sudah membesar. Di unggahan yang sama, Putri pun membagi caranya mempersiapkan Iori yang akan segera punya adik. Ya, biar nantinya nggak ada cemburu-cemburuan gitu deh~ Kamu pun bisa belajar dari pengalamannya, yuk simak ulasannya berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Saat Iori tantrum karena nggak bisa bercanda dengan momom, akhirnya gantian deh Iori bermain dengan papanya. Jadi peran kedua orang tua di sini sama pentingnya ya!
Meskipun sedang hamil besar, Putri Titian acapkali nekat menggendong Iori namun karena nggak bisa sampai bercanda dan tindih-tindihan, si kecil malah jadi tantrum. Nah, di sini para ayah bisa mencontoh Papa Junior yang menggantikan Putri untuk bermain dengan sang anak.
ADVERTISEMENTS
2. Meskipun belum sadar akan menjadi ‘abang’, untuk ancang-ancang, Iori dibiasakan dengan rutinitas baru. Biar nggak kaget nantinya~
Jika biasanya apa-apa harus Momom, mulai dari saat kehamilan keduanya, Iori sudah diajarkan untuk nggak ketergantungan dengan ibunya. Beberapa peran Putri diganti sama babysitter di rumah yang biasanya hanya menyiapkan barang-barang, sekarang dari mandiin sampai nyuapin, dibiasakan sama suster pengasuh. Putri Titian yang mengaku posesif harus ‘rela’ membagi tugas mengasuh anaknya dengan suster, agar kelak dia bisa fokus dengan adik bayi. Hmm, boleh juga nih idenya.
ADVERTISEMENTS
3. Selain suster, suami juga bisa ambil peran lo. Karena anaknya 2, maka bagi tugas juga sebaiknya terlaksana
Meskipun terkadang suka grasak grusuk dalam memandikan anak atau menyerah pada beberapa suapan saja, kontribusi ayah juga diperlukan biar sang kakak juga merasa dapat perhatian, meskipun nggak selalu dari mamanya.
ADVERTISEMENTS
4. ‘Kakak’ bisa melakukan aktivitas yang baru sebagai pengalihan. Tapi pastikan semuanya terencana dengan baik ya!
Menurut Putri Titian, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah memberikan kegiatan baru seperti memasukkan anaknya ke play group, kelas lepasan, atau gym activity. Tapi jangan lupa survei dulu dan cocokkan bujetnya dengan yang ada di kantong ya.
ADVERTISEMENTS
5. Selain menyiapkan kebutuhan ‘si dedek’ yang baru mau lahir, siapkan juga mainan untuk kakak. Biar nggak dikira udah nggak sayang
Anak Putri Titian dua-duanya lahir di bulan yang sama. Oleh karena itu Putri sengaja menyiapkan kado untuk Iori, biar nggak cemburu sama sang adik yang dibelikan ini itu. Nah meskipun nggak lahir di bulan yang sama, kamu juga bisa kok membelikan sesuatu untuk sang kakak. Nggak harus yang mahal, yang penting kakak suka.
ADVERTISEMENTS
6. Selain hal-hal tersebut, yang bisa orang tua lakukan adalah memberikan pengertian. Pelan-pelan tapi pasti anak pasti akan bisa mengerti
Libatkan kakak mulai dari persiapan sehingga ia sama sekali nggak merasa ‘tersingkirkan’. Jika dia mulai menunjukkan tanda-tanda kebencian atau mencari-cari perhatian, kamu bisa memberi tahu bahwa kamu menyayanginya sama dengan si kecil yang masih belum bisa melakukan banyak hal sendiri. Peran orang tua sangat penting di sini, termasuk membekali anak dengan luapan kasih sayang yang melimpah, sehingga apapun kata orang di sekitar, si kakak tahu dia selalu disayang orang tuanya.
Saat memiliki adik baru, wajar saja kalau terkadang ada kakak yang merasa cemburu karena sebelumnya hanya dia yang disayang-sayang, eh setelahnya perhatiannya ‘terpaksa’ harus dibagi dengan sang adik. Tapi kamu bisa kok mulai ambil ancang-ancang biar kakak nggak kaget nantinya dengan mengajak sang kakak berpartisipasi mempersiapkan kelahiran sejak awal kehamilan. Intinya, jangan sampai deh anak pertama merasa terabaikan meski sudah ada adik baru~