Menjadi orang tua merupakan anugerah yang diberikan Tuhan. Setiap perilaku yang Moms lakukan akan memiliki dampak untuk sang anak di kemudian hari. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang sebelum buah hati lahir ke dunia, salah satunya penerapan gaya asuh yang dilakukan.
Bicara soal parenting, Moms sempat penasaran nggak sih bagaimana pola asuh yang diterapkan oleh ibunda Maudy Ayunda? Pasalnya, sang anak bukan hanya cerdas melainkan sopan hingga bisa menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang. Oke, jika di sana ada faktor finansial yang mempuni, namun jikatak dibarengi dengan pola asuh yang baik, hasilnya bisa saja tak seperti saat ini kan. Nah dilansir dari berbagai sumber, ternyata begini lo gaya asuh yang diterapkan ibu Maudy Ayunda. Yuk Simak!
ADVERTISEMENTS
1. Sejak kecil Muren Murdjoko selalu melibatkan anak untuk pengambilan keputusan di rumah. Mulanya dari hal yang kecil dahulu
Dikutip dari Nakita.Grid, Maudy Ayunda sempat ungkap gaya asuh sang ibu yang melibatkan dirinya dalam menuntukan pilihan. Misal keesokkan hari ada pertemuan keluarga di rumah, sang mamah akan bertanya “enaknya kita besok masak apa?” setelah dijawab dilanjutkan dengan pertanyaan lain “kenapa harus makanan itu?”. Misal jawabannya “rendang”, maka Maudy pun ditanya bedanya apa memang dengan makanan lain. Begitu seterusnya sampai sang anak tahu alasan dari keputusan yang dibuat.
Hal itu ternyata bertujuan agar sang anak mampu berpikir kritis dan bisa bertanggung jawab dengan apa yang dipilih tanpa harus menyalahkan orang lain.
ADVERTISEMENTS
2. Ibunda Maudy juga mengatasi rasa pemalu sang anak, meyakinkan bahwa pengaruh baik bisa didapatkan dari pengalaman yang baru
Diketahui Maudy merupakan anak yang pemalu saat kecil, pulang sekolah langsung ke kamar tanpa interaksi dengan teman. Mengatasi hal tersebut sang ibunda pun selalu meyakinkan untuk Muady bersosialisai, ia pun dimotivasi untuk ikut kegiatan musikal, teater hingga basket di sekolah. Dari sanalah karena seringnya aktivitas kepercayaan diri Maudy pun tumbuh.
ADVERTISEMENTS
3. Percaya dengan kemampuan yang dimiliki anak. Ia sudah menjelaskan dari awal, pada usia tertentu uang tak bisa lagi diberikan
Dikutip dari wawancara Muren dengan Narasi TV, dijelaskan bahwa Maudy dan adiknya masih diberi uang sekolah sampai usia 21 tahun. Setelahnya sang anak harus bisa mandiri mencari uang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dalam diri sang anak. Akhirnya ia mau bekerja keras untuk mendapat nilai bagus di sekolah, masuk ke universitas terbaik dan mendapat pekerjaan.
ADVERTISEMENTS
4. Membangun kesopanan untuk menghargai sesuatu. Muren tak memperbolehkan anak untuk menyuruh pekerja di rumah, menurutnya anak tak punya hak di sana
Masih dalam wawancara bersama Narasi, istri Didit Jasmedi itu selalu melarang anak untuk menyuruh pembantu di rumah. Ia selalu menekankan bahwa mereka tak punya hak di sana.
“Tante nggak bolehin anak-anak menyuruh pembantu, (misal) ‘ambil minum’ atau ‘Mbak ambilin tas aku’. Itu aku marah karena aku merasa, ini pembantu Mama kamu nggak bisa suruh-suruh dia. Apa yang menjadi tanggung jawabmu harus dikerjakan sendiri,” pungkas Muren.
ADVERTISEMENTS
5. Selalu terapkan semangat berbagi, mulai dari hal sederhana yakni ilmu dan pengetahuan yang dipunya
Muren selalu mengingatkan pada anaknya, setinggi apapun pendidikan, derajat atau kekayaan yang dipunya jika tak ada manfaat untuk orang lain maka hal itu hanya sia-sia. Berbagi tak harus dalam bentuk materi, misalnya bisa dengan memberi simpati, perhatian hingga ilmu yang dipunya kepada orang lain.
Nah itulah pembelajarn yang bisa diambil baiknya untuk Moms, di luar sana. Namun perlu diingat lagi bahwa anak-anak menjalani tahapan berbeda dalam hidup mereka. Itu sebabnya orang tua perlu menyesuaikan gaya pengasuhan tergantung pada kebutuhan anak. Mungkin Moms tertarik mencobanya juga?