Kehamilan merupakan peristiwa membahagiakan, terutama bagi kamu yang begitu mendambakan kehadiran anak dalam rumah tangga. Nah, saat berhasil hamil mungkin kamu akan sedikit bingung untuk menentukan, akan ditangani oleh bidan atau dokter. Meskipun keduanya sama-sama terlatih dan ahli di bidangnya, kamu tentu ingin memilih tenaga profesional yang kamu rasa paling cocok untuk kebutuhanmu.
Pada dasarnya, bidan dan dokter kandungan sama baiknya. Keduanya mengenyam ilmu tentang kehamilan dan penanganan kelahiran secara intensif, meski ada beberapa perbedaan yang mungkin akan menjadi dasar pertimbanganmu. Tanpa bermaksud mendiskreditkan profesi apapun, kali ini Hipwee ingin membuka sedikit wawasanmu sehingga kamu nggak bingung lagi menentukan, kehamilan dan kelahiranmu akan dibantu bidan atau dokter kandungan.
ADVERTISEMENTS
1. Bidan dan dokter kandungan sama-sama mempelajari seluk beluk kehamilan dan kelahiran. Bedanya, bidan nggak mengenyam sekolah kedokteran sedangkan dokter kandungan punya latar belakang ilmu kedokteran sehingga cakupannya lebih luas
Karena cakupan ilmunya lebih luas, dokter kandungan dapat menangani masalah kehamilan dan kelahiran yang lebih berat atau cenderung perlu penanganan khusus, seperti misalnya kehamilan anak kembar, kehamilan setelah mengalami keguguran, anak sungsang atau kehamilan berisiko di mana ibu menderita penyakit diabetes atau hipertensi sehingga rentan terkena preeklamsia.
ADVERTISEMENTS
2. Bidan dan dokter kandungan punya kompetensi yang sama, namun memiliki cara kerja yang relatif berbeda. Jadi kalau memilih bidan, maka kamu harus mengikuti cara kerjanya, demikian juga sebaliknya
Bidan umumnya menganggap kehamilan dan kelahiran sebagai kejadian yang alamiah sehingga sedapat mungkin tak memerlukan intervensi medis. Bidan cenderung bekerja dengan model ‘lihat dan tunggu’ sedangkan dokter menganggap kehamilan adalah gejala medis dan dapat memberikan intervensi medis seperti pemberian pitocin untuk mempercepat kelahiran dan bedah caesar misalnya, yang tentu saja nggak bisa dilakukan oleh bidan.
ADVERTISEMENTS
3. Jika kehamilanmu normal dan nggak berisiko karena nggak ada komplikasi apapun, memeriksakan kehamilan dan melahirkan di bidan dapat dilakukan. Dari segi kenyamanan pun, banyak juga ibu yang lebih memilih bidan karena sesama perempuan
ADVERTISEMENTS
4. Fokus bidan umumnya adalah perawatan dan pencegahan selama kehamilan. Konsultasi selama masa kehamilan dengan bidan pun umumnya dapat lebih lama dan panjang dibanding dokter yang umumnya punya jadwal yang lebih padat
ADVERTISEMENTS
5. Jika kamu berencana melahirkan normal dan bertekad untuk ASI eksklusif, bidan mungkin dapat menjadi pilihan utamamu. Apalagi kalau kehamilanmu sehat dan tidak terdeteksi adanya masalah berat
Meskipun umumnya baik dokter maupun bidan menonjolkan pro ASI dan IMD, bidan kerap jadi pilihan karena pengalaman mereka yang lebih banyak di bidang tersebut. Ya, sesuaikan saja dengan kata hatimu ya!
ADVERTISEMENTS
6. Jika masih bingung memutuskan, nggak ada salahnya kok konsultasi dengan keduanya selama kehamilan. Selama memeriksakan diri, kamu bisa menilai sendiri nantinya akan melahirkan dengan dokter kandungan atau bidan
7. Pemeriksaan mendasar, seperti tekanan darah, gula darah, berat badan ibu dan detak jantung bayi umumnya dapat dilakukan oleh bidan. Akan tetapi pemeriksaan khusus seperti USG dan perkembangan lengkap janin harus dilakukan di dokter kandungan
Di Indonesia, USG memang lebih populer dilakukan di dokter kandungan. Beda dengan di luar negeri dimana para bidannya sudah ‘dipersenjatai’ dengan alat medis yang cukup canggih.
8. Yang penting diingat, bidan yang baik telah terlatih untuk segera merujuk kamu ke dokter kandungan apabila didapati masalah kehamilan yang nggak bisa ditangani olehnya
Jika kondisi kesehatanmu nggak normal, misalnya memiliki tekanan darah tinggi, epilepsi, penyakit jantung, atau diabetes dan komplikasi serius tertentu pada kehamilan sebelumnya, risiko melahirkanmu cukup tinggi dan kamu akan membutuhkan spesialis Maternal-Fetal Medicine (MFM), ahli yang memiliki spesialisasi dalam kehamilan berisiko tinggi.
9. Di kota-kota besar, banyak yang merasa lebih nyaman dan aman menggunakan jasa dokter kandungan untuk membantu kehamilan dan kelahiran, sedangkan di daerah-daerah yang agak terpencil, bidan masih menjadi pilihan terpopuler
10. Akan tetapi, seiring mulai populernya proses kelahiran alami seperti hypnobirthing atau water birth, peran bidan kembali menjadi pilihan populer di kota besar
11. Bagimu yang berencana melahirkan normal di rumah atau klinik bersalin yang lebih santai dan nyaman, bidan dapat jadi pilihan. Sedangkan dokter kandungan sulit dipanggil ke rumah, di mana intervensi medis akan sulit dilakukan
Kalau ingin melahirkan dengan dokter kandungan, 99% sudah dapat dipastikan kamu harus melahirkan di klinik atau rumah sakit tempat dokter tersebut bekerja.
Nah, kini keputusan ada di tanganmu. Mau melahirkan di dokter kandungan atau bidan itu adalah hal yang sangat personal, jadi pikirkan baik-baik, dengarkan kata hati dan utamakan kebutuhanmu. Tentunya selama kehamilanmu sehat dan nggak perlu penanganan khusus, bidan sudah sangat memenuhi kebutuhanmu kok. FYI, meski kelak kamu memilih melahirkan dibantu dokter kandungan, umumnya tetap bidan yang akan pertama kali menemanimu melalui segala macam drama kontraksi dan ‘bukaan’. Dokter baru akan menangani di detik-detik terakhir, saat tiba waktunya bayimu lahir. Sekarang nggak perlu galau lagi ‘kan mau melahirkan dibantu siapa?