Pada umumnya, pembagian tugas di dalam rumah tangga cenderung menggunakan norma gender tradisional atau sering disebut dengan budaya patriarki. Pekerjaan domestik dibebankan pada perempuan. Sedangkan laki-laki tidak mendapatkan kewajiban melakukan tugas-tugas domestik. Padahal dalam rumah tangga, Moms dan Dads bisa saja sama-sama bekerja, lalu waktu untuk keluarga juga pasti berkurang. Peran domestik akan sangat terganggu karena hal ini.
Peran domestik dalam keluarga termasuk hal vital yang harus dibicarakan oleh Moms dan Dads dengan baik. Baik itu bagi Moms dan Dads yang sama-sama bekerja di luar rumah, Moms yang bekerja dari rumah saja atau bahkan jika hanya Dads saja yang bekerja. Bayangkan saja jika Moms dan Dads sama-sama kelelahan dengan pekerjaan, siapa yang akan menjalankan peran domestik dalam rumah tangga? Nggak semua hal dalam peran domestik bisa digantikan oleh asisten rumah tangga, lo. Atau bayangkan jika peran domestik ini hanya dilimpahkan pada Moms saja.
Jika ini terjadi, tentu kehidupan rumah tangga menjadi tidak seimbang, hubungan relasinya menjadi kurang sehat dan rumah tangga cenderung mudah terkena toxic relationship. Untuk itu, yuk Moms dan Dads perlu pahami lagi tentang pentingnya berbagi peran domestik dalam rumah tangga, ya!
ADVERTISEMENTS
Norma gender tradisional melimpahkan peran domestik rumah tangga pada perampuan dan peran publik pada laki-laki. Akibatnya relasi dalam rumah tangga menjadi kurang sehat jika dipraktikan di zaman sekarang
Jika hanya Dads saja yang bekerja, biasanya hal ini menjadi alasan bagi Dads untuk tidak terlibat dalam peran domestik seperti menyapu, mencuci piring dan pakaian bahkan mengasuh anak. Padahal Moms di rumah juga sangat kewalahan dalam menjalankan peran domestik ini sendirian. Begitulah norma gender tradisional membagi peran antara laki-laki dan perempuan. Akibatnya, Dads tidak terbiasa dengan peran domestik, kurang bisa memahami kondisi Moms, hingga tidak dekat dengan anak secara emosional karena kurang terlibat dalam pengasuhan. Padahal meski Dads bekerja atau bahkan Moms dan Dad sama-sama bekerja, bisa kok kalian berbagi peran domestik.
Misalnya, Moms memasak, Dads yang membersihkan dapur atau Moms menyapu dan Dads yang mengepel lantai. Sementara untuk mengasuh anak, Moms dan Dads juga bisa berbagi peran. Hal ini akan membuat relasi rumah tangga menjadi sehat karena suami dan istri saling bekerja sama dalam menjalankan peran domestik.
ADVERTISEMENTS
Peran domestik rumah tangga adalah tanggung jawab suami dan istri, karena dalam membangun relasi rumah tangga yang baik keduanya punya peran yang sama
Berbagi peran domestik adalah suatu keharusan untuk disadari oleh Moms dan Dads. Hal ini terlepas dari kodrat seorang perempuan yang mengandung dan melahirkan anak sementara laki-laki memberikan nafkah. Peran domestik kaitannya dengan tanggung jawab bersama dalam membangun relasi rumah tangga, di mana Moms dan Dads punya peran yang sama. Hal ini karena peran domestik tidak dibatasi oleh kodrat gender, memasak, menyapu dan mencuci bisa dilakukan baik oleh Moms dan Dads.
Dilansir dari My Positive Parenting, berbagi peran domestik bisa membuat rumah tangga terhindar dari toxic relationship karena Moms dan Dad selalu menumbuhkan rasa saling menghargai dengan berbagi peran. Moms dan Dad juga bisa punya ikatan yang semakin erat karena senantiasa saling melibatkan satu sama lain dalam pengambilan keputusan.
ADVERTISEMENTS
Berbagi peran domestik bisa mengurangi tingkat stres, memperbaiki komunikasi dan meningkatkan kualitas hubungan suami dan istri
Melakukan hal yang sama terus menerus tentu menjadi hal yang membosankan. Apalagi jika yang dikerjakan adalah pekerjaan domestik rumah tangga. Hal ini bisa menimbulkan stres baik bagi Moms dan Dads. Untuk itu, Moms dan Dads perlu bekerja sama dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Hal ini juga bisa memperbaiki komunikasi antara Moms dan Dads. Seringkali, kesibukan masing-masing menjadi kendala dalam komunikasi. Nah, dengan berbagi peran domestik mau tidak mau Moms dan Dads harus punya komunikasi yang baik, nih.
Selain itu, hubungan Moms dan Dads akan semakin harmonis karena punya quality time lebih banyak, punya bonding lebih kuat dan yang paling utama adalah saling memahami dan menghargai satu sama lain. Misalnya, ketika Moms terlihat lelah membersihkan rumah sembari mengasuh anak, Dads bisa membantu Moms memasak atau mencuci, hal ini akan membuat Moms merasa disayangi dan dihargai, begitu pun sebaliknya.
ADVERTISEMENTS
Berbagi peran domestik tidak hanya bermanfaat bagi Moms dan Dads saja, tapi juga membantu tumbuh kembang anak
Sosok Dads sering kali kurang terlibat dalam pengasuhan anak karena Dads lebih sering sibuk dalam bekerja. Padahal anak juga butuh sekali pola asuh dari peran seorang ayah. Menurut Dr, Kyle D. Prutte, seorang ahli psikiatri anak, meyatakan bahwa relasi ayah dengan anak di masa kecilnya akan meningkatkan perkembangan empati anak.
Dengan berbagi peran domestik, Moms dan Dads juga mendidik anak untuk lebih mandiri dengan mencontohkan pekerjaan rumah yang bisa dilakukan oleh siapa pun. Anak juga bisa belajar bekerja sama, saling menghargai dan merasa bertumbuh di lingkungan yang penuh cinta. Selain itu, Moms dan Dads punya kesempatan yang sama untuk melakukan bonding pada anak.
Nah, setelang mengetahui manfaat dan pentingnya berbagi peran domestik dalam rumah tangga, sekarang Moms jangan ragu minta tolong Dads untuk membantu pekerjaan rumah ya. Begitu juga Dads, jangan malu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, ya.