Jika kamu punya anak batita, akan tiba saatnya ketika dia harus belajar untuk pipis dan poop di toilet selayaknya orang dewasa atau yang biasa disebut dengan toilet training. Di tahapan ini, anak akan diajari untuk nggak lagi pipis atau poop di popok yang dipakainya. Saat anak sudah mencapai usia yang cukup untuk memulai toilet training, kamu pun perlu mempersiapkan beberapa peralatan tambahan untuk memudahkan proses toilet training si anak.
Nah, beberapa ‘senjata’ berikut bisa mulai kamu siapkan sebagai media anak belajar pipis dan poop dengan lebih cepat.
ADVERTISEMENTS
1. Training pants:Â celana anti kering yang bikin anak nggak nyaman pipis di celana
Kalau biasanya kamu pakai pampers atau cloth diaper yang memang dirancang agar tetap kering saat anak pipis, kebiasaan ini harus diubah saat akan memulai toilet training. Nah, sebagai permulaan, gantilah pemakaian pampers atau pun popok kain yang bisa dicuci dan dipakai ulang dengan training pants. Celana dalam ini akan memberi sensasi basah saat anak pipis, namun tetap aman karena didesain khusus menjaga cairan agar nggak bocor. Cara ini bikin anak nggak nyaman dan perlahan menghilangkan kebiasaannya pipis di celana. Carilah training pants berbahan lembut dengan motif yang menarik agar anak lebih excited memakainya.
ADVERTISEMENTS
2. Potty seat atau dudukan toilet: melatih anak menggunakan kloset duduk
Setelah anak mulai nggak nyaman pipis di celana, arahkan anak untuk mulai menggunakan kloset duduk setiap kali ia ingin buang air. Karena ukuran kloset terlalu besar untuk balita, belikan potty seat atau dudukan toilet untuk anak dengan bentuk dan motif yang menarik. Kamu pun bisa memilih dudukan toilet yang dilengkapi dengan anak tangga agar anak lebih mudah naik turun sendiri saat akan menggunakannya. Pilih dudukan yang nyaman dan bikin anak betah serta kaki-kaki tangga yang cukup kokoh agar aman untuk dipijak anak. Kamu pun bisa melipatnya saat nggak digunakan.
ADVERTISEMENTS
3. Pee trainer: alat bantu untuk pipis berdiri khusus anak cowok
Selain dilatih untuk pipis dengan cara duduk dengan potty seat, ada kalanya juga mengajari pipis berdiri untuk anak cowok. Nah, untuk memudahkan jagoanmu belajar pipis berdiri, sediakan pee trainer yang dipasang di dinding kamar mandi atau di bagian samping kloset duduk. Cara ini digunakan sebagai alternatif jika pipis duduk sulit dilakukan si anak cowok. Jangan lupa ajarkan untuk mengarahkan pipisnya ke pee trainer agar nggak berceceran kemana-mana.
ADVERTISEMENTS
4. Sprei waterproof: jaga-jaga kalau si kecil masih ngompol di tempat tidur
Meski sedang dalam program toilet training, bukan nggak mungkin kalau si kecil akan mengompol di kasur. Nah untuk mengantisipasinya, baiknya kamu sudah lapisi kasur dengan sprei yang waterproof atau anti air agar nggak ada tragedi kasur basah di malam hari. Cairan pipis nggak akan tembus ke kasur dan dapat dibersihkan dengan mudah. Nah, karena cairan pipis nggak terserap ke kasur, lama kelamaan anak akan merasa risih untuk mengompol. Setiap kali ia merasa ingin buang air kecil, anak akan bangun dengan sendirinya.
ADVERTISEMENTS
5. Travel potty: toilet si kecil yang bisa dibawa saat bepergian
Baiknya, jangan hanya lakukan toilet training di dalam rumah saja, praktikkan juga saat kamu membawa si kecil bepergian juga. Maka dari itu, kamu perlu menyediakan travel potty untuk memudahkan si anak melakukan toilet training-nya saat sedang ke luar rumah. Pilihlah yang berbahan plastik berkualitas dan ringan serta bisa dilipat berbentuk tas yang praktis saat dibawa ke mana-mana. Travel potty ini umumnya nggak mudah bocor, nggak meninggalkan bau, serta nggak membutuhkan kantong tambahan untuk tempat pembuangan.
Dalam proses toilet training ini, yang terpenting adalah bikin anak senyaman mungkin kamu bisa. Sebagai orangtua, kamu pun perlu bersabar dalam setiap prosesnya. Tetap konsisten agar anak cepat terbiasa dan mandiri pipis sendiri di tempat yang semestinya.