Memiliki momongan merupakan harapan yang terus diupayakan sebagian besar pasangan suami istri. Meski begitu, ada kondisi kesehatan tertentu yang dapat menghambat harapan tersebut. Dunia medis menyebutnya dengan infertilitas, kita lebih mengenalnya dengan istilah mandul atau gangguan kesuburan.
Infertilitas atau gangguan kesuburan ini bisa terjadi pada pria maupun wanita. Di Indonesia, infertilitas tercatat sekitar 150 ribu kasus per tahun. Untuk dapat mendeteksi sekaligus menentukan penyebabnya, diperlukan tes kesuburan oleh dokter. Pada pria, ada banyak hal yang bisa jadi penyebab gangguan ini. Melansir Alodokter, berikut Hipwee Young Mom rangkum 7 di antaranya.
ADVERTISEMENTS
Penyebab umum gangguan kesuburan pada pria
ADVERTISEMENTS
1. Ganguan tiroid
Metabolisme tubuh dan kinerja organ reproduksi pria, termasuk produksi dan kualitas sperma diatur oleh hormon tiroid. Maka jika hormon tiroid bermasalah, entah itu karena kekurangan (hipertiroidisme) atau kelebihan (hipotiriodisme), seorang pria dapat mengalami infertilitas.
ADVERTISEMENTS
2. Hiperprolaktinemia
Sekitar 10-40 persen kasus infertilitas pada pria disebabkan oleh hiperprolaktinemia, yaitu kondisi di mana kadar hormon prolaktin dalam darah meningkat drastis hingga melebihi batas normal. Kondisi ini dapat memengaruhi produksi sperma, libido, hingga impotensi.
ADVERTISEMENTS
3. Kelainan genetik
Beberapa penyakit akibat kelainan genetik, seperti hiperplasia adrenal kongenital, sindrom klinefelter, atau sindrom kallman bisa menyebabkan infertilitas pada pria. Kelainan genetik ini dapat membuat organ reproduksi pria nggak bisa bekerja dengan baik, atau menimbulkan masalah pada hormon testosteron yang memengaruhi produksi, pergerakan dan kualitas sperma.
ADVERTISEMENTS
4. Panhipopituitarisme
Ini adalah kondisi di mana kelenjar hipofisis atau pituitari di otak nggak bisa menghasilkan hormon dengan baik. Akibatnya, berbagai sistem organ tubuh, termasuk organ reproduksi terganggu. Selain menyebabkan infertilitas pada pria, kondisi ini juga dapat menimbulkan gangguan lain seperti ukuran testis yang kecil, impotensi, pembesaran payudara hingga penurunan libido.
ADVERTISEMENTS
5. Varikokel
Varikokel merupakan kondisi melebarnya pembuluh darah dalam kantung zakar hingga mengganggu kualitas dan kuantitas sperma. Saat terjadi varikokel, pembuluh darah vena yang seharusnya tidak teraba dan terasa, akan tampak seperti varises yang biasa terdapat pada kaki. Varikokel telah menyebabkan 15-40 persen pria mengalami infertilitas.
6. Kanker atau tumor
Beberapa penyakit kanker atau tumor seperti tumor kelenjar pituitari di otak, kanker testis, dan tumor kelenjar adrenal diketahui dapat memengaruhi organ reproduksi pria hingga menyebabkan infertilitas. Selain itu, efek samping pengobatan kanker seperti kemoterapi juga bisa meningkatkan risiko infertilitas pria.
7. Efek samping obat
Beberapa obat-obatan tertentu yang dikonsumsi dalam jangka panjang atau dengan dosis tinggi juga bisa menyebabkan infertilitas dan gangguan pada kualitas dan kuantitas sperma, lo. Kortikosteroid, terapi pengganti hormon, antipsikotik, dan obat-obotan terlarang adalah beberapa contohnya.
Selain karena beberapa penyebab di atas, risiko infertilitas pada pria dapat meningkat dipengaruhi oleh pertambahan usia, kebiasaan merokok dan konsumsi berlebihan minuman beralkohol, penggunaan obat-obat terlarang, hingga paparan zat-zat berbahaya seperti pestisida, merkuri, logam berat, benzana hingga borium.
Nah, itu dia 7 penyebab umum infertilitas yang terjadi para pria. Moms & Dads bisa melakukan konsultasi dan tes kesuburan ke dokter bila tak kunjung dikaruniai momongan meski sudah rutin berhubungan intim tanpa alat kontrasepsi selama satu tahun atau lebih. Melalui tes kesuburan dokter bisa mendeteksi tanda infertilitas dan mencari tahu penyebabnya.