Keintiman menjadi kebutuhan tersendiri dalam satu hubungan karena dapat memperkuat ikatan emosional maupun fisik. Salah satu bentuknya adalah hubungan intim. Tak heran bila Moms dan Dads melakukan hubungan itu secara rutin. Namun rutinitas itu bisa dipengaruhi banyak hal. Ada kalanya keintiman fisik antara Moms dan Dads tidak selalu menggairahkan di momen-momen tertentu. Seperti ketika Moms sedang aktif menyusui.
Fakta ini masih belum banyak diketahui banyak pasangan suami-istri, lo. Menyusui bisa saja mempengaruhi hubungan intim. Moms dan Dads, yuk kenali tiga pengaruh tersebut agar bisa menyiasatinya, sehingga kebutuhan akan intimasi Moms dan Dads bisa tetap terpenuhi!
ADVERTISEMENTS
Ketika menyusui, tubuh akan memproduksi sedikit hormon estrogen. Alhasil nggak jarang beberapa Moms akan merasakan sakit saat berhubungan intim
Pengaruh menyusui pada hubungan intim tak boleh disepelekan. Soalnya kemesraan Moms dan Dads bakal berkurang ketimbang masa-masa sebelumnya. Menyusui bahkan bisa menurunkan dorongan Moms untuk menjalin intimasi secara fisik dengan pasangan. Apalagi saat menyusui, tubuh Moms memproduksi sedikit hormon esstrogen. Padahal hormon ini menjadi salah satu kunci utama hubungan intim yang menyenangkan.
Apa yang terjadi bila hormon tersebut jumlahnya lebih sedikit? Gairah untuk melakukan hubungan intim pun menyusut. Sementara itu hormon ini berperan menjaga kelembapan area kelamin Moms, sehingga ketika berhubungan intim Moms nggak merasakan sakit.
Karena hormon estrogen kalah denga hormon prolaktin yang lebih banyak diproduksi ketika ibu menyusui, kemungkinan hubungan intim akan menyakitkan terutama bila pemanasan Moms dan Dads kurang maksimal.
ADVERTISEMENTS
Melemahnya hormon dopamin saat Moms menyusui akan berdampak pada keinginan melakukan keintiman fisik bersama Dads
Selain hormon estrogen, hormon dopamin yang memberikan stimulus untuk berhubungan intim turut berkurang ketika Moms menyusui. Dampaknya, Moms semakin nggak berminat dengan keintiman fisik. Alih-alih melakukannya, Moms akan lebih senang menyusi si Kecil. Pasalnya kebutuah untuk dekat secara meosional dan fisik dapat Moms dapat didapatkan dari menyusui buah hati. Namun dalam beberapa kasus justru sebaliknya.
Nggak sedikit Moms yang menyusui malah merasakan dorongan untuk berhubungan intim makin tinggi., lantaran dada merupakan area yang sensitif dan Moms menjadi lebih mudah terangsang. Sebenarnya pasang-surut dorongan berhubungan intim selama menyusui itu normal karena memang ada perubahan hormonal dan gaya hidup. Seiring berjalannya waktu, keinginan dan dorongan itu akan kembali seperti semula. Moms dan Dads bisa bernapas lega!
ADVERTISEMENTS
Karena area dada Moms lebih basah dan tak jarang sakit selama menyusui, sebaiknya Dads nggak menyentuh terlalu intens bagian itu, ya
Meksipun masa menyusui bisa berpengaruh pada hubungan intim yang menurun, bukan berarti masalah itu nggak bisa ditangani. Moms dan Dads masih bisa melakukannya asalkan memperhatikan satu hal ini. Karena hormon Moms saat menyusui berubah, pemanasan sebelum melakukan hubungan intim sangat krusial. Dads disarankan melakukan pemanasan cukup lama agar dorongan gairah Moms naik lumayan tinggi.
Hanya saja saat melakukan pemanasan, ada baiknya Dads tidak terlalu fokus dan intens pada area dada Moms. Alasannya, area tersebut lebih basah saat periode menyusui. Bahkan tak jarang Moms merasakan sakit di arena tersebut. Jadi, Dads bisa mengeksplor titik-titik sensitif lain di tubuh Moms, ya. Bila Moms dan Dads merasa kesulitan untuk membangun kedekatan fisik selama periode menyusui, nggak ada salahnya lo berkonsultasi ke dokter. Supaya Moms dan Dad mendapat solusi yang tepat.