Meski terkesan mudah, faktanya menyusui memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya ialah tuntutan di media sosial yang seolah mengharuskan ibu menyusui menjadi sosok super sempurna alias tanpa cela. Yup, karena faktanya apa yang dilakukan seorang selebgram atau influencer nggak semuanya bisa diikuti, mengingat kondisi fisik, mental dan finansial masing-masing ibu itu berbeda. Setuju kan sampai sini?
Untuk itu, kali ini salah seorang editor Hipwee + pejuang ASI akan berbagi cara-cara terbaik agar para ibu menyusui di luar sana tetap waras, karena sadarlah bahwa kalian juga manusia biasa untuk Hipwee YoungMom. Nggak perlu kok ikut-ikutan standar yang ada di media sosial!
ADVERTISEMENTS
Ketahuilah bahwa riwayat kesehatan masing-masing ibu itu berbeda. Nggak adil rasanya kalau kamu membandingkan jumlah ASI-mu dengan ibu-ibu yang ada di media sosial
Kok jumlah ASI ibu A banyak banget, ya? Sekali pompa aja bisa 400 mili 🙁 Kok punyaku dikit banget sih!
Merutuki diri sendiri hanya akan menambah tingkat stresmu, sehingga berpotensi mengganggu produksi ASI ke depannya. Kamu nggak pernah tahu, bagaimana usaha yang dilakukan para ibu di media sosial, sehingga jumlah ASI mereka dalam sekali pompa bisa banyak sekali. Toh, riwayat kesehatanmu dengan mereka pun nggak sama, kan? Jadi nggak ada alasan logis, kalau kamu terus-terusan membandingkan produski ASI-mu dengan para ibu di luaran sana.
ADVERTISEMENTS
Kalau memang belum mampu beli alat pompa ASI yang jutaan, kenapa harus malu? Banyak lo pompa ASI seharga ratusan ribu tapi kualitasnya oke. Yang penting kan nyaman, aman dan cocok!
Karena keburu gengsi, nggak sedikit busui milenial yang terpaksa berhutang demi memiliki pompa ASI seharga 2 sampai 3 juta karena ikut-ikutan para selebgram. Padahal kalau mau lebih rajin survey, pompa ASI dengan harga di bawah 500 ribuan pun banyak kok yang bagus. Tentunya, dengan kualitas dan tingkat keamanan serta kenyamanan yang telah disesuaikan dengan kondisi masing-masing busui.
ADVERTISEMENTS
Daripada buat beli appron, kantong ASI sampai ASI booster yang harganya selangit, lebih baik investasikan untuk pendidikan anak saja! Hey, banyak kok online shop yang menjual printilan menyusui ini dengan harga murah meriah 🙂
ASI booster paling ampuh bukanlah kapsul atau susu seharga ratusan ribu sampai jutaan, tapi perasaan bahagia, ikhlas dan nggak gampang senewen dari dalam diri sang ibu.
Biar lebih gampang, kamu bisa melihat daftar alat yang perlu atau nggak perlu dibeli selama proses menyusui. Di antaranya:
PERLU DIBELI!
- Pompa ASI manual atau elektrik (100.000-3.000.000)
- Apron menyusui (50.000-500.000)
- Kantong atau botol ASI (4.000-60.000)
- Vitamin atau untuk daya tahan tubuh serta tambahan kalsium (50.000-200.000)
- Stok sayur dan buah (minimal beli seminggu sekali)
- Botol susu atau cup feeder untuk media memberikan ASI saat ditinggal kerja (25.000-150.000)
- Breastpad lokal (15.000-25.000)
(SEBENARNYA) NGGAK PERLU DIBELI!
- Bantal menyusui
- ASI booster mahal
- Bra atau baju khusus menyusui
Daftar tadi bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu, ya!
ADVERTISEMENTS
Jadikan suamimu partner utama di usaha muliamu kali ini ya, Moms! Ajak dia memahami bagaimana proses menyusui yang benar, tanpa embel-embel menuntut atau bahkan saling menyalahkan
Ingat! Suamimu adalah partner terbaikmu. Setuju?
Meski bukan tugas utamanya, nggak ada salahnya lo kamu mengajak suamimu berdiskusi soal pentingnya menyusui hingga anak berusia 2 tahun. Buat dia paham juga, kenapa kamu harus memompa ASI setiap kali anakmu berhenti menyusu, supaya dia nggak heran kalau suatu saat kekencangan payudar*mu berkurang drastis. Semua tentang komunikasi yang intens, bahkan bila perlu ajak juga orangtua atau mertuamu untuk andil dalam proses menyusuimu kali ini.
ADVERTISEMENTS
Me time ala busui nggak selalu dengan jalan-jalan keluar negeri atau shopping barang-barang branded. Tarik nafas panjang, hembuskan, lalu santap semangkuk mie rebus bertabur cabai bubuk saja sudah setingkat di bawah surga. Percaya nggak, bahagia itu sederhana!
Menjadi ibu menyusui memang rawan stres, berikut dibutuhkan kesabaran ekstra untuk menghadapi beragam drama put*ng lecet, ASI seret dan sebagainya. Nah, di kondisi seperti ini, me time sangatlah diperlukan demi menjaga kewarasanmu sebagai ibu di zaman milenial. Cari hiburan yang sederhana saja, alias nggak perlu memaksakan jalan-jalan ke luar negeri padahal kebutuhan lain masih menunggumu di akhir bulan 🙂
Kalau kamu sudah ikhlas, jangankan peduli dengan standar di Instagram, slentingan orang soal jumlah air susumu pun takkan membuat gentar. Ada hal yang jauh lebih penting, senyum tulus buah hatimu tercinta 🙂