Mendidik anak bukanlah perkara mudah bagi orangtua. Meski demikian percayalah akan selalu ada kebahagiaan di setiap langkah yang Moms dan Dads lakukan untuk buah hati. Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk perkembangan anaknya, termasuk dalam hal mendidik dengan pola asuh yang dianggap paling cocok untuk kedua belah pihak.
Bagi pasangan yang berasal dari dua kebudayaan berbeda, hal semacam ini memang krusial banget untuk didiskusikan dari awal hubungan menjadi pasangan suami istri. Sama halnya yang dilakukan oleh Mama Gina asal Bandung dan Appa Jay dari Korea Selatan dalam membesarkan ketiga anaknya Suji, Yunji dan Jio.
Keluarga yang disorot lewat kanal YouTube Kimbab Family ini kerap kali menunjukkan kekompakkan dan kehangatan dalam keluarga. Nah bagi Moms yang penasaran soal gaya parenting multikultural ala Kimbab Family, langsung simak ulasan berikut ini, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Pada salah satu penuturan, Mama Gina menyebut pola asuh Kimbab Famlily adalah pemikiran bersama. Keputusannya pun diambil dari cara diskusi
Dalam keseharian yang ditunjukkan Kimbab Family terkesan jika Mama Gina dan Appa Jay sangat kooperatif dalam membesarkan sang anak. Pada awal pernikahan pasangan ini juga berbagi peran. Keduanya sempat berpindah Korea-Indonesia dan kembali ke Korea supaya buah hati bisa mengenal budaya kedua negara.
Appa Jay menjelaskan, saat anak berada di Indonesia maka ia sebisa mungkin selalu mengajari bahasa dan kebudayaan Korea, begitu pun sebaliknya. Hal ini dilakukan supaya sang anak terbiasa dengan budaya kedua negara dan tak melupakan salah satu di antaranya.
ADVERTISEMENTS
2. Tak hanya orang tua saja yang berdiskusi, anak pun diminta pendapat dalam menentukan hal sederhana di keluarga
Salah satu momen yang paling diingat dalam vlog mereka saat Mama Gina bertanya kepada anaknya, bibit apa yang akan ditanam di kebun mereka. Kemudian suasana pun bertambah ramai dengan pendapat yang disampaikan sang anak. Ternyata kegiatan seperti ini membuat keluarga lebih kompak lo, Moms.
Melibatkan anak-anak dalam diskusi dapat membuat mereka tak takut untuk menyampaikan pemikiran yang ada di kepala. Selain itu anak akan merasa memiliki peran dalam keluarga, yang membuat mereka bangga pada diri sendiri dan mampu untuk bertanggung jawab. Kalau Moms terapkan hal ini juga di rumah?
ADVERTISEMENTS
3. Cara terbaik untuk menegur anak dengan memberikan pengertian, keluarga ini akan biarkan anak untuk merenung di kamar usai melakukan kesalahan
Seorang ibu memang tak selamanya sempurna, sama halnya Mama Gina yang sempat marah ke anaknya saat melakukan kesahalan. Namun, ia pun sadar jika marah akan menghabiskan tenaga dan membuat anak menjadi takut serta merasa sangat bersalah. Untuk itu Mama Gina selalu menenangkan diri terlebih dahulu baru memberikan pemahaman. Kini ia pun menghindari marah kepada anak.
Sama pada kebanyakan pola asuh orang tua Korea yang membuat anak merenung akan kesalahannya, hal ini juga dilakukan oleh Kimbap Family. Ketika Suji, Yunji dan Jio melakukan tindakan di luar aturan biasanya orang tua mereka akan membiarkan anak masuk ke dalam kamar, di sana mereka akan merenung dan memikirkan kesalahannya. Hal ini ternyata baik dilakukan lo Moms, supaya anak bisa intropeksi diri sedini mungkin dan membantu ia menjadi lebih mandiri mengatasi permasalahan yang diperbuat.
ADVERTISEMENTS
4. Meski menetap di Korea Selatan, Mama Gina selalu berusaha mengajukan percakapan dengan bahasa Indonesia. Beruntungnya sikap sopan santun diterapkan di budaya kedua orang tua
Memiliki budaya multikultural membuat Mama Gina dan Appa Jay mesti memprioritaskan kedua kebudayaan. Keduanya tak ingin ketiga anaknya lupa bahasa ibu mereka. Untuk itu dalam setiap kesempatan, sang ibu akan gunakan bahasa Indonesia dalam keseharian. Untuk mengajari anak belajar bahasa juga tak seperti kurikulum di sekolah melainkan mengalir dalam kegiatan sehari-hari.
Mereka berdua juga kompak saat mengajarkan bahasa ke buah hati. Jika Appa Jay menggunakan bahasa Korea maka Mama Gina turut mengikuti, sebaliknya jika Mama Gina sedang terapkan bahasa Indonesia maka sang ayah akan mengikuti. Hal ini dilakukan supaya anak tak bingung mencerna bahasa dari kedua orang tuanya. “Seiring berjalannya waktu mereka lebih nyaman menggunakan dua bahasa,” kata Mama Gina dalam kanal YouTubenya.
ADVERTISEMENTS
5. Mulai menerapkan kemandirian sejak dini, hal ini dilakukan supaya anak tak manja dan tahu peran tanggung jawab dalam keluarga
Sejak kecil, Mama Gina dan Appa Jay sudah mengajarkan ketiga anaknya tentang kemandirian. Mulai dari hal sederhana seperti merapikan mainan, membereskan kamar, mandi dan makan sendiri. Mereka membiasakan Suji, Yunji dan Jio melakukan aktivitasnya sendiri jika memang mampu dilakukan. Orang tua pun hanya bertindak sebagai pengawas. Dengan membentuk kebiasan tersebut, Moms bisa membantu anak menjadi anak yang tangguh, tak manja dan percaya akan kemampuan yang dipunya.
ADVERTISEMENTS
6. Tak kalah penting, mereka selalu menerapkan kebiasan anak untuk mengucap maaf kemudian saling berpelukan
Mengucapkan maaf kemudian berpelukan adalah cara yang diterapkan Mama Gina dan Appa Jay ketika ketiga anaknya salah paham. Dengan berpelukan biasanya membuat keadaan dan suasana hati menjadi tenang. Mengajarkan anak untuk mengucapkan maaf dan mengekspresikannya dengan tulus saat melakukan kesalahan juga penting membentuk pribadi yang hormat dan menghargai seseorang.
Nah itulah pola asuh yang diterapkan keluarga Kimbab Family. Anak yang ceria dan suasana rumah yang bahagia pasti ada peran orang tua yang cukup bijak di sana. Hal positif di atas memang bukanlah sebuah patokan, tetapi Moms dan Dads bisa saja mengambil dari sisi positifnya. Semoga informasinya bermanfaat, ya!