Siapa yang tak senang melihat tingkah polah anak-anak kecil lucu nan gemas saat terekam kamera. Namun kebayang nggak sih, kalau di balik foto atau video gemas itu, ada tindak kekerasan atau pemaksaan?
Beberapa waktu lalu beredar sebuah video miris di media sosial berisi seorang model cilik berumur 3 tahun asal Cina, Niu Niu, yang mendapat perlakuan kasar dari sang ibu. Dalam video yang menurut BBC direkam tanggal 8 April 2019 tersebut terlihat sang bocah cilik dipukul dan ditendang oleh ibunya sendiri saat akan melakukan pemotretan. Dilansir dari AsiaOne, Niu Niu ditendang karena terlalu lelah saat akan melakukan pemotretan. Padahal, setiap harinya ia dituntut melakukan pekerjaannya dari pukul 9 pagi hingga 6 sore. Ia juga merupakan model cilik yang melakukan pemotretan untuk 400 model pakaian dalam waktu 4 hari.
Penghasilannya sih sebanyak 10-30 juta per hari, tapi fisik dan mentalnya menjadi korban. Setelah video tersebut mencuat di media sosial, video-video kekerasan lain Niu Niu lainnya terungkap ke permukaan. Ternyata dia pernah dipukul menggunakan hanger dan tangan hingga beberapa kali. Duh! Padahal orang tua yang abusive dapat menyebabkan dampak-dampak yang nggak baik lo untuk anak ke depannya. Untuk perluas wawasanmu, yuk simak dulu ulasannya berikut ini.
ADVERTISEMENTS
1. Sebelum mengetahui dampaknya, identifikasi terlebih dulu seperti apa yang termasuk tindakan abusive dari orang tua
Menurut psikiater David M. Reiss, M.D., segala bentuk kekerasan fisik sudah termasuk abusive, bahkan alasan apapun tidak dibenarkan untuk kasus seperti ini. Jadi, terlepas benar atau tidaknya orang tua Niu Niu berkata bahwa ia menendang karena hanya ingin anaknya tidak mendekati jalan, tetap saja kasus tersebut sudah termasuk abusive. Selain kekerasan fisik, kontak seksual yang tidak semestinya juga termasuk tindakan abusive. Tidak hanya tindakan, kata-kata keluar konteks, seperti mengait-ngaitkan dengan kejadian masa lalu saat orangtua marah juga sudah termasuk abusive lo!
2. Dampak yang bisa dilihat merupakan dampak fisik, dari komplikasi hingga yang paling parah adalah kematian. Duh, miris banget ya
Menurut sebuah penelitian dari Research Gate, 25% korban orang tua yang abusive berisiko mengalami komplikasi serius seperti patah tulang hingga luka yang menetap.Bahkan 5% korban berisiko mengalami kematian. Bahkan jika kerusakan yang menetap berada di susunan syaraf, anak akan mengalami kesulitan belajar, buta, tulis dan masalah dalam perkembangan motorik.
3. Selain luka dan cacat secara fisik, perkembangan tubuh pada anak yang memiliki orang tua abusive juga terpengaruh
Pada kasus Niu Niu, orang tua bahkan mengurangi jam tidur anak agar dia tidak terlalu cepat tinggi dan akhirnya tidak laku lagi. Faktanya anak yang memiliki orang tua abusive memiliki pertumbuhan fisik yang kurang daripada anak-anak lainnya. Meskipun demikian, menurut Oates dkk perbedaan yang ditimbulkan tidak begitu signifikan. Tapi, tetap saja anak tidak tumbuh dengan normal.
4. Perkembangan kejiwaan anak dengan orang tua yang abusive juga terpengaruh. Bahkan dampaknya bisa berjangka panjang
Menjadi korban dari orang tua yang abusive dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kecerdasannya. Selain itu, masalah yang harus ia hadapi saat bersekolah adalah kehilangan kepercayaan diri, trauma, fobia cemas, hiperaktif hingga tantrum. Ia pun kemungkinan besar akan sulit bergaul dengan teman-temannya. Bahaya banget kan dampaknya?
Mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan sejak kecil dapat menyebabkan dampak buruk, dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sekarang bisa saja si kecil terlihat baik-baik saja, tapi trauma dalam dirinya bisa membekas selama-lamanya. Emosi saat si kecil melakukan kesalahan wajar terjadi, tapi sebaiknya ibu-ibu bisa mengendalikan diri untuk tidak marah-marah, apalagi berbuat kasar.