Tumbuh Kembang Anaknya Sering Dikomentari, Begini Edukasi Ala Mona Ratuliu

Mona Ratuliu edukasi warganet

Salah satu kebiasan buruk beberapa orang tua di Indonesia adalah seringkali menyamaratakan tumbuh kembang setiap anak. Padahal, membandingkan perkembangan anak yang satu dengan lainnya bukanlah tindakan yang bijak, lo. Hal ini biasanya muncul saat kumpul bersama keluarga, teman yang memiliki anak sebaya ataupun komentar yang dilontarkan beberapa orang di sosial media.

Hal seperti ini tak boleh dibiarkan secara terus menerus ya Moms, pasalnya sikap membanding-bandingkan tumbuh kembang anak bisa berdampak pada kesehatan mental si ibu. Kemungkinan ada perasaan panik, rendah diri, merasa gagal serta tak percaya diri atau bahkan iri kepada orang tua lain.

Kondisi seperti ini bukan hanya mampu menggangu pikiran Moms, tetapi juga bisa berdampak pada psikologis si kecil kelak. Nyatanya seorang figur publik pun tak terhindarkan mendapat komentar yang membahas soal tumbuh kembang sang anak. Seperti yang baru-baru ini dialami Mona Ratuliu. Lantas apa yang dilakukan Mona untuk mengatasi hal tersebut? Berikut adalah ulasannya!

ADVERTISEMENTS

Mona Ratuliu belum lama ini menceritakan bahwa ia kerap sakit hati ketika tumbuh kembang anaknya dijadikan perbincangan publik

Belum lama, ibu dari 4 anak ini curhat jika ternyata masih banyak orang tua di luar sana yang kerap membandingkan perkembangan buah hati. Terlebih komentar tersebut dilontarkan secara online. Mona pun akui  merasa sakit hati jika tumbuh kembang anaknya dijadikan perbincangan. Dalam unggahan itu terlihat Mona menampilkan potret menggemaskan putri bungsunya yang tengah tersenyum sumringah.

“Kok anaknya belum bisa jalan? Merangkak aja masih susah. Ngomongnya kayaknya juga susah ya. Kurang di stimulasi sih! Auwh, sakit banget rasanya denger ginian. Pernah juga pengalaman beginiiii,” tulis Mona Ratuliu dikutip dari Instagram, Senin (12/4).

Lantas ia sadar bahwa fenomena yang dialaminya itu masih sering terjadi. Istri dari Indra Brasco itu pun menyampaikan pesan dan menegaskan bahwa tumbuh kembang setiap anak akan selalu berbeda.

“Yuk ah mulai sekarang saling support sesama ibu. Mending saling kasih info kalau tumbuh kembang anak memang beda-beda. Kalau rajin ke dokter buat vaksin, atau rajin browsing pasti tau kalau tumbuh kembang anak ada patokan lenturnya,” tutur Mona Ratuliu menjelaskan.

ADVERTISEMENTS

Menyadari jika tahap tumbuh kembang setiap anak berbeda, berikut ini tahapan perkembangan motorik kasar bayi usia 0-12 bulan yang perlu Moms ketahui

Tak mau berlarut dalam sikap yang sama dan berujung sakit hati terus menerus. Mona Ratuliu pun memberikan edukasi bagi pengikutnya soal tahapan perkembangan anak. Berharap nantinya orang tua tak lagi membandingkan tumbuh kembang. Dalam satu tahun pertama, bayi akan mengalami perkembangan yang pesat terutama ditandai dengan meningkatnya motorik kasar untuk anak mengendalikan gerak tubuhnya.

Pada usia 0-1 bulan, bayi sudah mampu menggerakan tangan dan kaki secara aktif. Untuk itu Moms perlu mengajak si kecil berbicara atau bernyanyi. Selanjutnya pada usia 2-4 bulan, bayi sudah bisa mengangkat kepalanya sendiri, sesekali mereka akan tengkurap, menegakkan kepala saat posisi duduk hingga aktif tengkurap dan telentang sendiri tanpa bantuan Moms dan Dads.

Beda lagi dengan bayi usia 5-6 bulan yang mampu meraih benda di depannya dan bisa duduk sendiri tanpa berpegangan. Si kecil pun sudah mulai memasukkan makanan ke mulut, lo. Untuk itu Moms harus sigap berikan biskuit maupun buah sebagai bagian untuk anak belajar makan sendiri.

Bukan hanya itu, di usia 7-8 bulan beberapa bayi mulai merangkak hingga mulai berdiri sambil berpegangan. Selanjutnya di usia 9-10 bulan kemampuan motorik anak meningkat dengan melambaikan tangan, memukul mainan sejenis drum atau bertepuk tangan.

Dan terakhir, pada usia 11-12 bulan, bayi mampu untuk menunjuk benda yang mereka inginkan, sebaiknya Moms langsung peka ya dan bertanya “Mau apa sayang?”. Di usia ini buah hati juga mampu berdiri tanpa berpegangan, di sinilah peran orang tua untuk mendukung dan memberi stimulus ke anak.

Nah itulah beberapa edukasi yang diberikan Mona Ratuliu saat perkembangan anaknya dikomentari oleh orang lain. Tak ada patokan pasti seperti berapa berat badan bayi di usia tertentu atau ketika anak belum bisa mencerna makanan padat seperti anak lainnya, karena bisa saja sistem pencernaannya belum menerima.

Maka dari itu, cobalah untuk percaya pada kemampuan anak, jangan jadikan tumbuh kembang buah hati sebagai suatu kompetisi, sebab pada dasarnya setiap anak memiliki keunikan tersendiri. Tak kalah penting, Moms harus selalu memantau dan memastikan anak berkembang dengan baik, ya. Semangat selalu!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Seorang makmum yang taat :)