3 Mitos Seputar Pusar Bayi yang Sampai Sekarang Masih Populer. Simak Faktanya!

mitos pusar bayi

Sedari bayi mungkin kamu sudah akrab dengan mitos-mitos yang beredar di masyarakat, bahkan sejak di dalam kandungan. Mungkin kamu juga sering mendengar mitos seperti jika ibu menjahit maka anak akan memiliki bibir yang sumbing atau jika ibu potong rambut maka anak akan menjadi cacat saat dilahirkan. Mitos-mitos ini bahkan terus berlanjut hingga bayi lahir. Uniknya, salah satu bagian tubuh yang sering menjadi sasaran objek mitos yang beredar adalah pusar.

Bisa jadi hal ini disebabkan karena tali pusar merupakan penghubung antara ibu dengan bayi saat di dalam kandungan dan merupakan hal yang penting mengingat tugasnya untuk membawa nutrisi dan dan oksigen dari plasenta ke aliran darah bayi. Kita kupas yuk mitos apa saja yang sering terdengar!

ADVERTISEMENTS

1. Katanya menaruh uang koin pada pusar bayi bisa menghindarkan pusarnya dari bentuk yang bodong

3 Mitos Seputar Pusar Bayi yang Sampai Sekarang Masih Populer. Simak Faktanya!

Credit: freepik.com via www.freepik.com

Orang tua ternyata banyak yang percaya bahwa menaruh koin yang diikat tali di bagian pusar anak akan memperbaiki bentuk pusar yang bodong. Dilansir dari Hello Sehat , pusar bodong memiliki istilah medis hernia umbilikalis. Hal ini terjadi jika ada usus, lemak, atau cairan dalam tubuh yang mendorong melalui lubang di bagian otot perut bayi. Masih dari sumber yang sama, keadaan ini sebenarnya akan menghilang sendiri saat usia bayi menginjak 3 sampai 5 tahun.

Namun jika kondisi ini bisa mengganggu buah hati, maka orang tua bisa membawanya ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Biasanya jika ada hal serius, dokter akan menyarankan pembedahan, sehingga menaruh koin di pusar tidak perlu dilakukan. Lagipula dilansir dari Bidanku , menaruh benda-benda seperti ini justru bisa menimbulkan infeksi jika pusar bayi belum menutup sempurna dan kering.

ADVERTISEMENTS

2. Selanjutnya, kamu mungkin mengalami hal ini sendiri atau menjadi saksi hidup orang lain yang pusarnya ditaruh capung agar nggak ngompol lagi

3 Mitos Seputar Pusar Bayi yang Sampai Sekarang Masih Populer. Simak Faktanya!

Credit: freepik.com via www.freepik.com

Entah bagaimana awalnya, namun mitos yang satu ini sepertinya sangat populer terdengar. Demi anak berhenti ngompol, maka orang tua akan menaruh capung di bagian pusarnya. Belum ada penelitian ilmiah yang pasti mengenai hal ini, tapi bisa-bisa si kecil malah mengalami trauma hingga fobia.

Namun dilansir dari Klik Dokter , jika ingin anak berhenti ngompol, mungkin ada alternatif lain yang lebih logis untuk dilakukan seperti membiasakan anak agar buang air kecil sebelum tidur, menerapkan beberapa terapi, memberikan pujian jika anak berhasil berhenti mengompol, atau jika anak sudah cukup dewasa namun masih memiliki kebiasaan ini, maka pengobatan bisa dilakukan.

ADVERTISEMENTS

3. Ada beberapa anak yang sering mabuk saat perjalanan, kadang orang tua berinisiatif untuk menempelkan koyo pada pusar. Ternyata nggak efektif, lo

3 Mitos Seputar Pusar Bayi yang Sampai Sekarang Masih Populer. Simak Faktanya!

Credit: freepik.com via www.freepik.com

Selain memberikan obat untuk mencegah mabuk perjalanan, biasanya orang tua akan berinisiatif menempelkan koyo. Mungkin karena hangat sehingga dianggap akan bisa mencegah mual-mual yang dirasakan si kecil. Faktanya, dilasir dari Liputan6 , seorang dokter di RS Pondok Indah bernama Felix Samuel menyatakan bahwa hal tersebut ternyata keliru bahkan menempel koyo dengan mabuk perjalanan disebut tidak berhubungan. Mabuk perjalanan ternyata disebabkan karena kondisi mata dan telinga tidak seimbang. Justru hal yang bisa dilakukan agar anak nggak mabuk perjalanan adalah mengajaknya mengobrol.

Mungkin selama ini kamu sering mendengar mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Namun jangan lupa mengecek kebenarannya juga ya. Takutnya malah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pun, kalau terjadi kondisi tertentu yang parah pada anak, ada baiknya berkonsultasi langsung dengan dokter.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.