Anak-anak kerap memiliki pemikiran-pemikiran ajaib yang kadang bikin kita geleng-geleng. Yang bikin deg-degan, anak suka tiba-tiba bertanya hal-hal aneh tanpa kita bisa menyiapkan jawabannya dulu. Akhirnya ada hening sejenak dan mungkin membuatmu ingin pura-pura menjadi karpet saja. Hal ini wajar terjadi karena anak-anak masih belum mampu berpikiran secara logis dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjawab rasa penasaran yang menggebu-gebu dalam otaknya.
Namun, sebenarnya ada beberapa pertanyaan template yang bisa dicatat para orang tua baru. Kamu mungkin juga butuh kunci jawaban demi kemampuan bertahan saat anak mulai melakukan serangan pertanyaan yang bikin kita jadi canggung. Ini dia beberapa bocorannya!
1. Pertanyaan yang paling umum dan mungkin akan membuatmu canggung karena bingung menjawabnya adalah “Ma, aku lahir dari mana sih?”
Kamu bisa menjelaskan kepada anak bahwa ia muncul dari perutmu, namun mungkin ia akan bertanya lebih lanjut seperti bagaimana bisa. Nah, kamu bisa menjelaskan dengan jujur namun tak perlu terlalu mendetail seperti bahwa orang dewasa yang sudah menikah akan saling berpelukan, tidur bersama lalu ayah akan memberikan sel yang bergabung dengan milik ibu. Lalu mereka akan berenang ke perut ibu untuk akhirnya membesar sampai perut ibu tak cukup dan akhirnya lahir. Pada saatnya nanti, anak juga perlu belajar tentang hal ini kok, sebagai bagian dari sex education.
2. Pertanyaan lain yang mungkin muncul adalah saat ia tidak ditemani tidur, tapi justru melihat orang tuanya tidur bersama. “Kok mama sama papa tidurnya di kasur yang sama?”
Jangan langsung merasa canggung dan melemparkan pertanyaan ini ke suami. Untuk pertanyaan yang satu ini kamu bisa menjawab bahwa orang dewasa yang sudah menikah dan saling mencintai memang bisa tidur bersama di satu kasur. Kalau tak ada pertanyaan lanjutan, belum terlalu urgent untuk menjelaskan secara lebih rinci pada anak-anak.
3. Saat si kecil melihat ada sesuatu yang berbeda dengan lawan jenis mungkin ia akan bertanya “Kok temanku cowok punya titi* tapi aku nggak?” (atau sebaliknya)
Kamu tidak perlu panik, kamu bisa menjelaskan bahwa setiap orang memiliki perbedaan seperti kakak yang memiliki rambut ikal dan sepupu memiliki rambut yang lurus, begitupun perempuan dan laki-laki yang memiliki perbedaan alat kelamin. Kamu juga bisa menjelaskan nama asli dari alat kelamin masing-masing, misalnya punya cewek adalah vulva sedangkan punya cowok disebut penis. Nggak usah malu atau malah dibuat nama-nama julukan aneh, berikan saja jawaban singkat yang logis. Nggak saru kok.
4. Ia juga mungkin akan mulai penasaran dengan hal-hal yang tak bisa dilihatnya, maka akan muncul pertanyaan “Tuhan itu apa?”
Kamu bisa menjawab bahwa ia adalah yang menciptakan manusia, hewan, bintang, bulan, dan semua yang ada di dunia ini. Jika ia tetap penasaran dan menanyakan “Berarti Dia besar sekali?” kamu bisa menjawabnya dengan mengatakan bahwa Ia memang besar namun seperti udara yang tidak bisa kita lihat.
5. Jika kamu memutuskan untuk hamil lagi saat anakmu masih kecil, mungkin ia akan penasaran melihat perutmu dan akan bertanya “Kok perut mama bisa ada adeknya?”
Sama seperti pertanyaan pertama, kamu bisa menjawabnya dengan jawaban logis namun tidak terlalu detail. Kamu bisa memberikan jawaban bahwa adik bayi yang masih sangat kecil dan tubuhnya masih lemah, makanya butuh waktu 9 bulan di perut untuk menjadi kuat.
6. Fenomena yang ia lihat sehari-hari juga akan mengundang rasa penasarannya, salah satunya menimbulkan pertanyaan “Kenapa kalau malam gelap?”
Kamu bisa menerangkan konsep bumi yang berputar mengelilingi matahari dengan mengatakan bahwa di malam hari matahari tidak ada di atas bumi kita, namun ia berada di belahan bumi yang lain. Matahari itu mirip lampu makanya kalau dia tidak ada, jadi gelap.
7. Pertanyaan anak juga biasanya spontan saat melihat apa yang ada di depannya. Salah satu contohnya “Ma, kok ketek papa ada kumisnya?”
Mungkin kamu akan tertawa mendengar pertanyaan ini, tapi bisa jadi tawamu akan bercampur dengan kebingungan untuk menjawabnya. Namun, kamu bisa menjawabnya dengan jawaban sederhana seperti “Iya, soalnya ayah sudah dewasa. Ada masanya akan ada kumis yang tumbuh di tubuh orang yang sudah besar.”
Saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul, kamu perlu menjawab dengan tenang dan sejelas mungkin. Jika memungkinkan, kamu juga sebaiknya memberikan jawaban yang logis dan tidak mengada-ngada sehingga ia tidak bingung dan merasa tertipu lantas tidak percaya saat mengetahui jawaban yang sebenarnya. Pada akhirnya, si kecil bisa jadi hanya ingin pertanyaannya dijawab singkat saja kok, belum butuh mendetail banget karena untuk itu, nanti akan ada saatnya, hehe. Semoga mama papa nggak bingung lagi ya nanti jawabnya!