Menangani anak laki-laki mungkin bagi sebagian orang dianggap lebih sulit daripada bayi perempuan, alasannya macam-macam namun umumnya karena mereka lebih sulit diatur. Meskipun demikian hal ini hanya generalisasi dari sebagian orang. Bahkan mitos tentang anak laki-laki ini sudah dimulai sejak saat mereka lahir. Banyak yang mengatakan bahwa melahirkan anak laki-laki lebih sakit dibandingkan saat melahirkan anak perempuan. Meskipun memang ada perbedaan antara melahirkan anak laki-laki dan perempuan, tapi pernyataan tersebut nggak berarti selalu benar.
Hal ini pada akhirnya memicu beberapa ilmuan untuk melakukan penelitian terkait hal ini. Lalu bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi di lapangan dan teori yang dihasilkan? Kita simak yuk penjelasannya!
ADVERTISEMENTS
Ternyata menurut penelitian, melahirkan bayi laki-laki nggak lebih sakit daripada perempuan, namun dampaknya ternyata bisa lebih buruk
Dilansir dari Daily Mail, Javier Diaz-Castro dari Universitas Granada di Spanyol menyatakan bahwa melahirkan seorang bayi laki-laki tidak akan membuat ibu merasakan lebih sakit daripada melahirkan bayi perempuan. Rasa sakitnya akan sama saja. Tapi, ia juga mengatakan bahwa akan ada kerusakan yang lebih parah di sel ibu karena secara kimia bayi laki-laki dianggap lebih agresif.
Ibu yang melahirkan bayi perempuan biasanya akan lebih sedikit mengalami inflamasi. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dimuat di WebMD yang menyatakan bahwa wanita yang mengandung bayi laki-laki akan lebih mungkin terkena diabetes, preeklampsia, hingga gangguan tekanan darah yang serius.
ADVERTISEMENTS
Ternyata risiko dari melahirkan bayi laki-laki bukan hanya beberapa hal di atas, tapi ada juga beberapa lainnya yang membedakan dengan melahirkan bayi perempuan
Masih dilansir dari sumber yang sama, dari penelitian  Dr. Petra Verburg, dari Robinson Research Institute di University of Adelaide, Australia, selain komplikasi pada ibu akan lebih mungkin terjadi, ternyata bayi laki-laki memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk lahir prematur daripada bayi perempuan. Hal ini yang menyebabkan lebih banyak terjadi gangguan kesehatan pada bayi laki-laki. Selain itu, perbedaan lain juga terjadi pada plasenta yang dapat dilihat pada 142 gennya.
Menurut sebuah penelitian dari American College of Obstetricians and Gynecologists, kelahiran prematur yang terjadi pada bayi laki-laki juga memiliki peluang untuk terjadi sebanyak 27% pada minggu ke 20 hingga 24 kehamilan, 24% peluang pada minggu ke-30 hingga 33, dan 17% peluang untuk melahirkan di usia kehamilan 34 sampai 36 minggu. Namun dilansir dari Dokter Sehat, penelitian tersebut hanya menunjukkan hubungan antara jenis kelamin dan komplikasi yang bukan merupakan hubungan sebab akibat sehingga ibu tak perlu khawatir.
ADVERTISEMENTS
Untuk mengurangi ketakutan melahirkan bayi laki-laki, ibu bisa mulai mempersiapkan diri untuk mengurangi dan mengatasi rasa tersebut
Dilansir dari Hello Sehat, ada banyak cara yang sebenarnya bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan. Kamu bisa mempersiapkan fisik dan mental sebelumnya dengan cara olahraga rutin dan makan makanan bergizi, mempelajari persalinan dari A sampai Z, mempelajari teknik pernapasan, hingga hal-hal teknis seperti mengompres hangat atau dingin, memijat, dan mandi air hangat. Jangan lupa bahwa dukungan dari orang-orang tersayang juga sangat penting dalam proses ini.
Kesimpulannya, melahirkan bayi laki-laki maupun bayi perempuan sebenarnya nggak begitu berpengaruh terhadap rasa sakit yang dihasilkan saat hamil, namun hal ini memang akan memengaruhi keadaan ibu pasca persalinan. Lagipula rasa sakit saat melahirkan juga bisa dipersiapkan sebelumnya agar dapat berkurang, ya meskipun pada akhirnya akan tetap akan terasa juga.