Hamil untuk kesekian kali nggak pernah menjamin seorang ibu bakal semakin piawai merawat bayi, bebas masalah dan menjalani motherhood yang bebas hambatan bak jalan tol. Apalagi kalau ada gap waktu cukup panjang antara anak pertama dan anak berikutnya. Sama seperti selebritas Maya Septha yang bagikan kisahnya seputar drama menyusui anak ketiga di Instastory Instagram-nya.
Meski sudah punya 2 anak sebelumnya, Maya Septha mengaku sudah ‘lupa’ rasanya mengurus bayi lagi, termasuk perjuangan memberikan ASI dua sampai tiga jam sekali. Meski doi mengaku kali ini nggak separah saat menyusui anak keduanya, Maya tetap sempat merasakan ASI-nya lecet, bengkak sampai berdarah. Belajar dari pengalamannya, 6 hal ini bisa kamu lakukan jika kelak menyusui nanti~
1. Dalam unggahannya, Maya Septha bagikan pengalaman menyusui di linimasa dan Instastory Instagramnya. Mulai dari masalah flat nipple sampai puting lecet
Demi mencegah kejadian ASI mampet sampai keluar ASI padat, kayak mentega campur darah saat anak kedua, Maya Septha mengaku kali ini telah melakukan antisipasi sebelumnya dengan memanggil ibu pijat laktasi. Hmm, boleh juga tuh idenya!
FYI, menurut pengalaman Maya Septha, pijatan laktasi dari ibu-ibu pijat lebih tega mantap dan efektif daripada fasilitas breastcare yang diberikan perawat di rumah sakit tempatnya melahirkan. Tapi ini jelas kembali ke preferensi masing-masing ya!
2. Dalam unggahannya di Instagram, ada beberapa tips yang diberikan Maya Septha untuk bantu lancarkan proses menyusui. Salah satunya mengatur posisi bayi saat diberi ASI
Posisi menyusui ternyata juga memengaruhi kelancaran ASI lo. Mengarahkan dagu dan mulut bayi ke sisi payudara yang mengalami penyumbatan akan membuat proses menyusui lebih mudah dan tuntas. Menurut pengalaman Maya Septha, hal-hal berikut ini bisa bantu proses pelekatan ASI lebih baik:
- Telinga dan bahu bayi harus sejajar
- Perut bayi harus menempel dengan perut ibu
- Bibir bawah bayi menyembul seperti sedang cemberut
- Ada jeda diam antara hisapan bayi. Kalau terus menghisap, bisa jadi bayinya hanya ngempeng saja
- Pipi tampak menggembung
3. Jangan berhenti dan menyerah memompa ASI, walau hasil awalnya sedikit sekali. Ingat, ASI yang keluar adalah on demand jadi wajib diperjuangkan
Selain dapat digunakan untuk stok jika sewaktu-waktu ibu tak bisa menyusui langsung, memompa ASI juga dapat mengurangi pembengkakan pada payudara sehingga mengurangi penyumbatan karena perlambatan di aliran darah. Jangan takut ASI akan kering, karena ASI sesuai dengan prinsip suply and demand. Dengan rajin memompa, tubuh justru akan memberikan sinyal untuk memproduksi lebih banyak ASI.
4. Selain bantu turunkan panas saat demam, kontak kulit dengan bayi juga bisa membuat ASI lebih mudah keluar lo!
Istilah keren kontak dengan kulit bayi adalah skin to skin atau Kangaroo Mother Intervention (KMI). Cara yang dilakukan adalah dengan mendekap bayi di bagian depan tanpa mengenakan pakaian. Hal ini bisa dilakukan selama satu sampai dua jam sehari. Menurut penelitian, ibu yang melakukan KMI akan menghasilkan produksi ASI dengan lebih stabil dan sukses.
5. Beristirahat cukup dan selalu positive thinking menurut Maya Septha jadi kunci meningkatkan hormon oksitosin
Banyak hal yang membuat ibu menjadi banyak pikiran hingga stres, mulai dari bayi yang sebentar-sebentar bangun hingga ketakutan terhadap ASI yang tak kunjung keluar deras. Padahal hal ini justru harus dihindari, karena dengan pikiran yang positif tubuh akan mampu mengeluarkan hormon oksitosin yang berguna untuk menyokong suplai ASI. Selain itu, mengonsumsi makanan bergizi dan kaya protein juga bantu suplai ASI lebih baik lo~
6. Jika masih kesulitan memberikan ASI, bahkan hingga mampat dan mengalami demam jangan tunda lagi untuk berkonsultasi ke dokter dan konselor ASI
Jika sudah melakukan hal-hal di atas, tapi ASI tak kunjung keluar dengan lancar bahkan sampai terus lecet dan bengkak, segera konsultasikan dengan dokter agar tidak terjadi gejala mastitis yang ditandai dengan kulit payudara memerah, nyeri yang sangat hebat, demam, dan payudara terasa sangat keras tak berkesudahan. Bagi yang mengalami flat nipple dan kesulitan menyusui langsung juga bisa menggunakan alat bantu payudara seperti nipple former atau nipple puller.
Kesakitan di awal menyusui memang wajar terjadi, namun jangan cepat menyerah dalam menyusui dan tergesa-gesa memberikan susu formula ke buah hati. Ingat, semakin sering dikeluarkan, semakin banyak pula tubuh memproduksi ASI. Semangat, Bund!