Banyak perubahan yang terjadi pada ibu hamil, mulai dari hormon yang menyebabkan perubahan mood hingga kondisi fisiknya termasuk kulit. Hal ini mungkin bisa bikin insecure setiap kali mengaca atau tak sengaja melihatnya, pasalnya perubahan ini terbilang cukup drastis dan baru dialami kali ini. Belum lagi kalau ada ibu-ibu muda yang mengunggah foto di media sosial dengan wajah yang mulus memesona. Tenang, hal ini wajar kok terjadi dan kamu bukan hanya kamu saja yang mengalami.
Di luar sana ada banyak ibu yang juga memiliki cerita yang sama denganmu. Memang ada beberapa perubahan yang terjadi pada tubuhmu yang memungkinkan terjadinya perubahan pula pada kulit. Nah, lalu apa saja jenisnya? Simak yuk penjelasan di bawah ini biar tahu juga cara mengatasinya!
ADVERTISEMENTS
1. Jika selama ini kamu memiliki jerawat dan berharap hal ini akan hilang selama kehamilan sepertinya kamu mesti waspada, bisa jadi yang terjadi justru sebaliknya
Hal ini juga berlaku untukmu yang sebelumnya tidak pernah memiliki jerawat. Setidaknya begitu kata seorang direktor bedah plastik dan laser di Columbia-Presbyterian Medical Center, New York bernama Katz. Parahnya lagi ternyata jerawat ini tak hanya muncul di wajah saja namun juga di dada hingga punggung. Tapi tak menutup kemungkinan juga jerawat yang dipunya seseorang justru membaik saat hamil. Kemunculannya biasanya berkaitan dengan hormon yang meningkatkan produksi sebum.
Untuk mengurangi masalah ini kamu bisa membersihkan wajah dua kali sehari dengan sabun tanpa pewangi, menggunakan pelembap oil-free, dan jika ingin menggunakan obat untuk jerawat maka sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
ADVERTISEMENTS
2. Masih berhubungan dengan hormon, hal tersebut dapat memunculkan spider angioma di beberapa bagian tubuh
Dilansir dari Web MD, spider angioma adalah adanya sekumpulan pembuluh darah yang melebar yang biasanya menyebar dari satu titik. Hal ini disebabkan naiknya kadar hormon estrogen dalam tubuh sehingga sangat mungkin terjadi pada ibu hamil. Tak hanya di wajah, permasalahan ini bisa juga terjadi pada dada, tangan, kaki, atau bahkan di bagian perut.
Dilansir dari Hello Sehat, untuk mengatasi hal yang satu ini agar tak semakin buruk sebaiknya hindari mencuci muka dengan air panas yang akan menyebabkan pembuluh yang rusak makin banyak, sehingga kamu bisa menggantinya dengan air hangat suam-suam kuku. Selain itu, biasanya masalah ini akan hilang setelah melahirkan. Jika tidak, maka kamu bisa konsultasi dengan dokter dan biasanya disarankan terapi laser.
ADVERTISEMENTS
3. Mask of pregnancy atau lebih sering dikenal dengan melasma adalah masalah yang paling wajar pada kehamilan
Hal yang satu ini biasanya berupa bercak hitam yang muncul di beberapa bagian seperti dahi, pipi, hidung, dan bagian atas bibir. Hal ini bisa terjadi karena adanya kelebihan pigment yang disimpan di lapisan atas kulit. Biasanya masalah ini akan ikut pergi saat ibu sudah melahirkan si kecil.
Namun untuk menguranginya agar tak makin parah maka ada beberapa cara yang bisa diterapkan seperti menggunakan tabir surya dengan SPF 15 saat ibu hamil akan bepergian dan ke luar rumah, menggunakan topi atau payung agar tak secara langsung terpapar matahari, dan sebisa mungkin mengurangi aktivitas yang memungkinkan ibu terkena paparan sinar matahari.
ADVERTISEMENTS
4. Stretchmarks sepertinya sudah menjadi salah satu hal yang sangat wajar ditemui pada ibu hamil, jadi jangan khawatir
Hal ini wajar terjadi mengingat bannyaknya bagian tubuh yang melar selama kehamilan berlangsung. Dilansir dari Alodokter, hal ini disebabkan karena sifat kulit yang elastis harus meregang melebihi kapasitas maksimal yang dimiliki. Stretchmarks biasanya muncul pada perut, paha, dada, dan beberapa bagian tubuh lainnya. Jika muncul terjadinya tanda-tanda adanya stretchmarks, maka kamu bisa melakukan beberapa hal seperti mengoleskan minyak almond di bagian tersebut secara teratur dan rutin melakukan olahraga ringan.
Semua permasalahan kulit adalah hal yang wajar terjadi pada ibu hamil, sebagian akan hilang sendiri setelah melahirkan namun untuk meminimalisirnya kamu bisa menerapkan beberapa tips yang sudah disebutkan. Jika ternyata setelah melahirkan masalahnya justru tambah parah, silakan menghubungi dokter untuk perwatan yang lebih intensif.