Baru-baru ini unggahan seorang ahli obstetri dan ginekolog, dr. Darrell Fernando tentang USG jadi viral di media sosial. Pasalnya, beliau membahas mengenai sebuah kasus calon ibu yang tidak pernah melakukan USG selama kehamilannya. Nggak main-main, sang bayi diketahui sungsang dan keluar kaki duluan. Sedihnya, nyawa sang bayi tak bisa terselamatkan.
Banyak yang takut melakukan USG, lantaran ketakutan-ketakutan tak berdasar dan termakan mitos yang belum tentu benar. Padahal, USG juga banyak manfaatnya jika dilakukan sesuai anjuran. Jadi, seberapa sering sebaiknya USG dilakukan menurut dr. Darrell dan beberapa sumber lain? Simak ulasan Hipwee Young Mom sampai habis ya!
ADVERTISEMENTS
1. Ada kebiasaan yang beredar di sebagian masyarakat bahwa melakukan USG saat hamil bisa dilakukan nanti-nanti saja
Menurut Hello Sehat USG adalah tes menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mengetahui perkembangan janin dan organ reproduksi. Mungkin masih banyak calon ibu yang takut melakukan USG karena takut bahan dan peralatan yang digunakan justru dapat membahayakan sang janin. Apalagi jika dilakukan terlalu sering.
2. Padahal USG tak hanya dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi saja lo. Ada hal lain yang bisa dicek dengan metode ini. Nggak mau kan akhirnya begini?
Melalui unggahannya, dr. Darrel menunjukkan sebuah kasus dimana bayi lahir di bidan dan keadaannya yang sungsang tidak diketahui karena tidak pernah USG. Hal inilah yang sebaiknya menjadi pertimbangan karena USG bukan hanya dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin saja.
3. Karena tidak melakukan USG banyak komplikasi yang terjadi pada bayi, padahal hal ini seharusnya bisa diantisipasi sebelumnya
Menurut Hello Sehat USG memiliki beberapa manfaat seperti untuk memperkirakan kapan bayi lahir, memeriksa kondisi kehamilan apakah termasuk ektopik, mendiagnosis keguguran awal, dan memantau apakah janin dalam keadaan abnormal.
 4. Jadi sebaiknya USG malah dilakukan minimal tiga kali selama kehamilan. Dilakukannya setiap trimester dengan tujuan yang berbeda-beda
Jika USG yang pertama dilakukan lebih untuk mengetahui usia dan letak kehamilan pada rahim, USG kedua dan ketiga fokus kepada posisi, jenis kelamin, kelainan, hingga potensi masalah-masalah yang lainnya.
ADVERTISEMENTS
5. Jadi tak hanya untuk mengetahui jenis kelamin saja ya, tapi banyak yang perlu diketahui juga. USG ini macamnya juga banyak lo
Untuk mengetahui hal-hal yang terjadi pada janin dalam rahim, berbagai metode USG bisa dicoba seperti USG transvaginal untuk kehamilan awal-awal, USG 3D untuk gambar yag lebih jelas dalam membantu mendiagnosis jika ada masalah, USG 4D yang lebih jelas lagi, dan ekokardiografi jika ada kemungkinan mengetahui cacat jantung bawaan.
ADVERTISEMENTS
6. Mungkin yang membuat beberapa orang takut untuk melakukan USG adalah risiko yang akan dihadapi oleh sang janin. Padahal lebih ngeri kalau tak dilakukan
Jika ada ketakutan-ketakutan, sebaiknya kamu kurangi perasaan tersebut. Pasalnya seperti yang dijelaskan dr. Darrel sudah ada batas keamanan yang ada pada mesin. Namun, agar lebih aman pastikan kamu melakukan USG dengan dokter profesional ya.
Daripada kemakan mitos dan rasa takut yang tak beralasan, sekarang udah yakin dan tahu kan kalau USG yang dilakukan oleh tenaga profesional itu penting dan wajib dilakukan. Nggak mau dong sudah menunggu lama tapi malah terjadi sesuatu tak diinginkan?Bukan cuma nyawa anak saja yang jadi taruhan, tapi juga sang ibu lo. Semoga ini bisa jadi bahan pelajaran bagi kita semua ya!