Bicara soal anak dan alergi, ibu pasti seringnya mendengar kalau ada anak yang alergi susu sapi. Padahal banyak loh jenis-jenis alergi pada anak, misalnya alergi telur, kacang-kacangan, gandum, seafood, bahkan berbagai jenis jeruk. Selama ini, mungkin ibu-ibu tau kalau anak yang terkena suatu alergi disebabkan faktor lingkungan. Padahal faktor risiko anak memiliki alergi bisa saja terjadi karena faktor keturunan dari orang tuanya loh.
Hal inilah yang dialami anak kedua dari aktris Ayu Dewi, Muhammad Aqlan Ukasha. Anak kedua Ayu Dewi mengalami risiko alergi anak karena faktor keturunan atau disebut hereditary allergy risk. Ayu yang merupakan ibu dari tiga anak ini sekarang jadi lebih aware saat membesarkan anak ketiganya untuk menurunkan risiko alergi. Yuk, simak kisah Ayu Dewi biar sama-sama belajar membesarkan anak ya, buibu~
ADVERTISEMENTS
Faktor keturunan, penyebab alergi anak kedua Ayu Dewi
Beberapa hari lalu, Ayu Dewi melalui Instagram-nya @mrsayudewi membagikan cerita kalau anaknya sedang sakit. Nah dari situ banyak netizen yang bertanya, emang anaknya sakit apa sih? Akhirnya Ayu Dewi buka suara di Instagram Story. Di tengah banyak penyakit gini, menurut Ayu Dewi, kita harus paham banget kondisi anak.
“Mau ngucapin makasih yang udah doain anak-anak aku yang kemarin sakit. Alhamdulillah dua-duanya udah better, yang nge-DM nanya sakit apa, aku share di sini ya. Jadi anak-anak aku ada alergi keturunan dari daddy-nya. Ada yang namanya hereditery atau riwayat penyakit keturunan, nah kebetulan yang diturunkan adalah alergi ini,” kata Ayu Dewi seperti dikutip dari Instagram Story-nya.
ADVERTISEMENTS
Perjuangan Ayu Dewi besarkan anak keduanya yang alergi akibat faktor keturunan dari suami
Setelah menceritakan kondisi anaknya, Ayu Dewi juga berbagi mengenai membesarkan anak keduanya yang alergi karena faktor keturunan. Ayu Dewi mengimbau para orang tua kalau mau tau anak memiliki alergi atau nggak, kita harus tau dulu apakah orang tuanya ada yang alergi atau nggak, mungkin dari kedua orang tua atau salah satunya saja seperti yang dialami keluarga Ayu Dewi. Nggak cuma dari orang tua, alergi juga bisa diturunkan dari saudara kandung. Ketika anaknya menunjukan indikasi terkena alergi, Ayu Dewi langsung membawanya ke dokter.
“Pas aku ke dokter waktu itu dan Aqlan diperiksa, dokter sempet bilang ‘Tuh bu pak, lihat deh napasnya pakai perut, tandanya dia butuh ekstra oksigen karena dia udah nyesek’. Dokter langsung nanya apakah aku dan suami ada ada alergi, terus aku jawab iya suami aku. Nah benar ini anaknya ada keturunan alergi,” ceritanya.
ADVERTISEMENTS
Ayu Dewi deg-degan kalau anak lagi alergi, bahkan dia bilang “ibunya fening sungguhan!!”
Namanya ibu, kalau anak-anak kenapa-kenapa pasti langsung khawatir. Sama halnya kayak Ayu Dewi kalau melihat anak-anaknya sesak napas atau batuk-batuk saat alerginya kambuh. Ia pun bercerita tentang kegelisahannya melihat sang anak alergi.
“Sama anak-anak alergi ini deg-degannya pas setiap sakit batuk pilek ada nyeseknya (sesak napas). Kita sebagai orang tua harus lebih aware, apa yang bikin anak kita alergi, supaya dihindari, dan kalau bisa jangan sampai sakit. Anak aku alerginya beda-beda, kalau Aqilah itu alergi cokelat dan manis-manis. Kalau makan itu langsung batuk. Kalau Aqlan alergi seafood, jadi begitu makan seafood pasti langsung ada bentol, bengkak merah, gatal di mata atau kuping atau badan, dan yang bikin aku panik adalah kalau dia alergi tuh sesak napas,” ujarnya.
Ayu Dewi juga bercerita saat konsultasi ke dokter, ia diberi dengar napas anaknya melalui stetoskop. Di ujung napasnya terdengar suara ‘ngiiik’. Tapi itu bukan asma, melainkan penyempitan saluran pernapasan.
“Jadi kalau dua jam tidur, aku pasti nggak pernah bisa benar tidurnya karena kebangun-bangun kan, soalnya ngeliatin anak-anak gimana, teutama Aqlan karena napasnya nggak se-plong biasanya. Dia juga gelisah jadi selalu kebangun, gatal lah, napasnya juga nggak enak. Kalau anak-anak udah mulai kumat alerginya, aku pasti buru-buru bawa ke dokter karena takut,” katanya.
ADVERTISEMENTS
Ternyata, tingkat risiko alergi pada anak bisa diketahui sejak dini dengan Allergy Risk Screener loh
Faktanya, masih banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa sebenarnya kondisi yang mereka alami adalah gejala alergi. Ibu-ibu harus tau, anak yang salah satu atau kedua orangtuanya memiliki alergi berisiko lebih tinggi terkena alergi yaitu sebesar 20-80% dan yang diturunkan adalah risiko alergi bukan jenisnya. Nah untuk anak yang nggak memiliki riwayat alergi pada keluarganya tetap dapat berisiko terkena alergi sebesar 5-15%.
Bahkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang orang tuanya alergi terhadap kacang, berisiko tujuh kali lipat memiliki alergi yang sama, dibandingkan dengan anak yang orang tuanya tidak alergi kacang. Tandanya keturunan menjadi faktor penting dalam terjadinya alergi makanan pada anak. Yuk deteksi dini risiko alergi anak dari sekarang untuk mencegah alerginya.
Ibu-ibu bisa mendeteksi secara dini risiko alergi yang mungkin ada pada si anak dengan Allergy Risk Screener by Nutriclub. Ibu cuma perlu waktu tiga menit aja kok, caranya adalah kunjungi situs Allergy Risk Screener by Nutriclub. Lalu ibu akan diarahkan untuk menjawab pertanyaan seputar kondisi yang pernah dialami ibu, ayah, dan saudara kandung (jika ada). Langkah kedua, isi data untuk mendapatkan hasil risiko alergi khusus untuk anak (hasil berupa persentase risiko alergi yang dimiliki anak). Terakhir, bawa hasilnya untuk dikonsultasikan dengan dokter anak. Jadi ibu bisa melakukan tindakan pencegahan alergi sedini mungkin dengan tepat.
Yuk #CegahAlergiSekarang!