“Sis, masa kemarin aku tidur tuh merasa kayak ketindihan gitu. Duh, diganggu setan apa ya?”
“Hush, bumil! Ketindihan bukan berarti diganggu makhluk halus lo. Ada kok penjelasannya secara medis.”
‘Ketindihan’ atau sleep paralysis kerap menyerang seseorang ketika sedang dalam kondisi tertidur. Perasaan sedang ditindih, bahkan melihat penampakan ini tak jarang pula dialami oleh para ibu hamil. Dikutip dari laman HelloSehat, ‘ketindihan’ bukan kondisi medis berbahaya, namun bagi sebagian orang bisa jadi pengalaman yang traumatis; tubuh bagai lumpuh, tak bisa berteriak atau bicara, namun masih bisa menyadari keadaan sekitar membuat diri tidak berdaya. Duh, horor banget rasanya!
Meski kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis, faktanya ‘ketindihan’ atau sleep paralysis merupakan kondisi medis yang lumrah terjadi pada saat tubuh dalam situasi tertentu, seperti misalnya sedang stres atau mengalami gangguan tidur. Ibu hamil pun bisa mengalami hal ini lo. Selengkapnya simak penjelasannya berikut ini!
ADVERTISEMENTS
Sebelum membahas ‘ketindihan’ pada ibu hamil, ada baiknya kamu memahami apa itu ‘ketindihan’ atau sleep paralysis
Dilansir dari laman The Asian Parent Indonesia, sleep paralysis bisa terjadi akibat fungsi otak dan tubuh yang tak selaras ketika tidur. Hal ini terjadi karena kamu terbangun ketika siklus REM (Rapid Eye Movement) belum benar-benar selesai, sehingga mengakibatkan keadaan setengah sadar saat tubuh belum sepenuhnya siap untuk bangun.
Harus dipahami, bahwa selama siklus tidur REM (Rapid Eye Movement), otak akan mengirimkan sinyal (glycine dan GABA) untuk ‘mematikan’ sementara otot-otot tubuh sehingga tubuh kita tak ikut bergerak selama bermimpi. Ini adalah sebuah keterampilan evolusi yang penting untuk mencegah kita melukai diri sendiri atau teman tidur ketika kita bermimpi.
ADVERTISEMENTS
‘Ketindihan’ ini bisa terjadi pada siapa saja, terlebih jika sedang dalam kondisi stres, tidur tak teratur atau sedang dalam pengaruh obat-obatan tertentu. Tapi bagaimana dengan ibu hamil?
Nah, pada ibu hamil, sleep paralysis kerap terjadi diakibatkan oleh perubahan hormon. Hal ini rupanya memiliki efek yang cukup signifikan pada kualitas tidur ibu hamil. Dilansir dari laman The Asian Parent Indonesia, hormon penting selama kehamilan seperti estrogen ternyata dapat memengaruhi kualitas tidur karena membuat pembuluh darah jadi lebih besar dari biasanya, sehingga kondisi tersebut dapat mengurangi jumlah siklus REM. Kondisi yang sama juga dapat menyebabkan pembengkakan atau kram pada kaki, hidung tersumbat sampai mengganggu pernapasan saat tidur.
Nah, jadi nggak ada hubungannya dengan soal santet-menyantet atau sedang ‘dikunjungi’ roh halus ya!
ADVERTISEMENTS
Umumnya, sleep paralysis ini lebih sering menyerang di trimester ketiga. Ya, soalnya pada trimester tersebut siklus tidur ibu sudah lebih rentan terganggu
Dikutip dari laman Verywell Health, ibu hamil rentan mengalami berbagai permasalahan yang mengganggu kualitas tidur mereka seperti sesak napas, kram, sakit punggung, mimpi buruk, termasuk sleep paralysis.
ADVERTISEMENTS
Apa saja ciri-ciri kamu mengalami sleep paralysis ketika sedang hamil? Kurang lebih mirip dengan yang dialami orang lainnya kok ternyata
Ciri utama kamu sedang mengalami gangguan tidur ini adalah perasaan di mana kamu sepenuhnya sadar tapi merasa sulit untuk bergerak dan berbicara. Biasanya, keadaan lingkungan sekitar akan terlihat gelap sehingga kamu mungkin kesulitan membedakan apakah sudah sepenuhnya sadar atau masih dalam keadaan tidur. Sulit bernapas (seperti ditindih), mampu menggerakkan mata namun kabur dan merasakan sensasi ada seseorang bersamamu juga kerap dirasakan, mengakibatkan gangguan ini sering dikaitkan dengan hal-hal mistis.
ADVERTISEMENTS
Tips penting jika mengalami ketindihan saat hamil adalah berusaha tenang dan nggak panik. Kamu pun bisa melakukan beberapa hal ini untuk mencegahnya
Dilansir dari berbagai sumber, kondisi susah bergerak akibat sleep paralysis biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, berusahalah untuk tenang dan rileks saat tiba-tiba mengalaminya. Pasalnya, tubuh bakal semakin terasa kaku apabila kamu berusaha untuk melawan keadaan. Untuk mencegah kondisi sleep paralysis terjadi, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mengonsumsi makanan bergizi dan hindari minuman yang memiliki kandungan kafein tinggi
- Membuat jadwal tidur yang teratur dan mengurangi tidur siang berlebih agar nggak susah tidur di malam hari
- Usahakan untuk rileks dan tenang saat tidur karena stres bisa memicu gangguan tidur
- Hindari tidur terlentang yang terlalu lama dan bahkan kamu bisa menggunakan bantal hamil agar tidur lebih nyaman
Meski tidak berbahaya, jangan pernah biarkan kondisi ini berlarut jika kamu mengalaminya berulang-ulang dan sampai mengganggu aktivitas dan waktu beristirahatmu ya, Moms. Bekonsultasi ke dokter bisa jadi salah satu solusi, agar masa-masa kehamilan lebih nyaman dan menyenangkan. Semoga artikel ini bisa mencerahkan, ya!