Hah, emang ada istilah cabut singkong dalam rumah tangga?
Metode “cabut singkong” merupakan sebuah cara untuk menarik pen*s keluar sebelum ej*kulasi. Pemahaman mudahnya adalah memutus hubungan seksual dengan mengeluarkan cairan semen di luar. Setiap pasangan yang baru menikah tentunya mempunyai pilihan untuk langsung punya anak atau menundanya. Ada yang ingin langsung punya anak karena merasa sudah siap menjadi orang tua baru. Menjadi orang tua juga perlu persiapan lo, Moms. Tak heran jika ada yang merasa belum siap sehingga lebih memilih menunda momongan.
Tentunya meski lebih berisiko, metode “cabut singkong” ini masih banyak diminati karena mudah, murah dan nggak perlu bantuan medis dalam prosesnya. Simak dulu yuk, apa sih metode KB satu ini!
ADVERTISEMENTS
Metode “cabut singkong” cukup berisiko, namun bagaimana dengan efektivitasnya?
Mengenai metode ini sebenarnya masih pro kontra. Beberapa ada yang berhasil, namun ada yang “kebobolan”. Bagi pasangan yang sudah lama menikah dan telah miliki anak juga menciba metode “cabut singkong”. Hal ini untuk mengantisipasi kehamilan khususnya jika usia anak juga masih kecil. Bagi pasangan muda, “cabut singkong” juga berpeluang menghasilkan kehamilan yang nggak terencana, akibatnya malah berpengaruh pada psikis keduanya.
Keberhasilan memilih metode “cabut singkong” ini juga sangat tergantung pada Dads. Hal tersebut karena mereka lebih tahu kapan sperma akan keluar. Meski begitu, komunikasi keduanya tetap penting. Sebaiknya sebelum berhubungan badan, Moms dan Dads harus saling kompak bahwa nantinya harus “keluar” di luar. Moms juga harus selalu mengingatkan agar Dads “buang di luar”.
Beberapa mungkin ada yang berhasil karena si suami pandai mengontrol dan tahu timing yang tepat untuk “keluar”. Meski begitu, buat pasangan muda yang ingin menunda punya anak, maka risiko gagal akan lebih besar. Hal ini karena yang namanya pengantin baru pasti akan lupa dengan kesepakatan di awal. Niatnya mau sekedar “ena-ena” tapi malah “keenakan” dan akhirnya kebobolan.
ADVERTISEMENTS
Faktanya, metode ini masih banyak diminati berbagai kalangan dengan berbagai alasan
Terkadang ada pasangan yang nggak memilih KB karena suatu alasan. Mereka justru memilih “cabut singkong” meski usahanya juga harus ekstra. Bagi pasangan suami istri yang sudah terbiasa dengan metode ini, tentunya aman-aman saja. Akan tetapi, ada rasa kurang puas dalam berhubungan karena terburu-buru mencabut sesuatu yang menjadi kenikmatan berdua.
Mereka yang sering berhasil melakukan metode “cabut singkong” ini juga berdampak pada faktor psikologis. Pasalnya, ada rasa kurang puas dan nggak nyaman setelah berhubungan. Hal tersebut karena harus buru-buru dan hati-hati sehingga kurang maksimal.
Cara apapun yang dipakai untuk menunda punya momongan sebenarnya nggak ada masalah. Semua itu tergantung kekompakan pasangan dalam melakukan hubungan. Yang terpenting di sini adalah komunikasi. Sebaiknya rencanakan dulu sebelum melakukannya. Hal ini untuk menghindari lupa dikeluarkan di dalam. Kalau sudah begitu, jadi kebobolan deh Moms, Dads.
Semoga informasi seputar “cabut singkong” ini lebih jelas, ya! Agar bisa memutuskan, kira-kira “cabut singkong” ini worth it nggak buat menunda momongan, khususnya untuk pasangan baru.