Merawat bayi mulai dari ia lahir hingga balita bukanlah hal yang mudah. Belum lagi jika ini menjadi pengalaman yang pertama kalinya. Pasti ada saja kekhawatiran yang akhirnya membuat si ibu jadi mengikuti nasihat orang atau sumber yang lebih berpengalaman mengurus anak. Namun kenyataan jugalah yang membuat nasihat serta anjuran-anjuran tadi kerap pupus begitu saja, bahkan yang didapatkannya dari ahli medis sekali pun.
Seperti halnya tips-tips parenting berikut ini, yang sebenarnya baik untuk kemaslahatan ibu dan anaknya, tapi ketika berbenturan dengan realitas, semuanya akan jadi fiktif belaka. Siapa pernah mengalaminya? Ayuk saling nge-puk-puk bersama.
ADVERTISEMENTS
1. Batasi kedatangan saudara, teman, dan keluarga yang akan menjenguk agar kamu dan bayi bisa istirahat dengan cukup
Faktanya: Tetap nggak enak hati untuk menolak kunjungan, nanti dikira sombong.
Kelahiran bayi memang akan jadi kegirangan bagi banyak orang. Keluarga, kerabat, teman dekat hingga tetangga rumah pun mulai berdatangan untuk menjengukmu dan sang bayi sebagai tanda turut berbahagia. Tapi sebenarnya, kamu justru dianjurkan untuk membatasi kunjungan untuk fokus merawat bayi dan beristirahat dengan cukup.
2. Setelah menyusui, jangan lupa sendawakan si kecil agar lebih nyaman dan nggak rewel
Faktanya: bukannya sendawa, malah gumoh jadinya. Makin repot, kan?
Pada saat menyusui, seringkali udara ikut tertelan masuk bersama ASI, apalagi kalau posisi saat menyusui kurang tepat. Akibatnya, bayi jadi kembung dan rewel karena nggak nyaman. Inilah pentingnya menyendawakan bayi setelah disusui, yakni untuk membuang gas yang ikut memenuhi lambung bayi, juga mengurangi tekanan di saluran cernanya. Ada beberapa posisi yang dianjurkan untuk memudahkan bayi bersendawa, misalnya dengan digendong menghadap ke belakang.
3. Letakkan bayi di tempat tidur saat ia dalam keadaan mengantuk, tapi belum sampai tertidur
Faktanya: bayi disusui, digendong, diayun-ayun sampai tidur pulas. Lalu ibu meletakannya pelan-pelan ke tempat tidur namun gagal karena sang bayi malah melek lagi. Nggak jadi tidur deh~
Menidurkan bayi dengan cara digendong dan diayun-ayun justru akan menguras energi ibu dan menjadikan bayi terbiasa tidur dengan cara demikian. Biasakan untuk meletakkan bayi di atas kasurnya jika sudah memperlihatkan tanda-tanda mengantuk. Cukup dampingi dengan mengusap-usap lembut dan bersenandung hingga tidur. Memang sulit, tapi perlu dibiasakan agar bayi lebih mandiri dan kamu nggak repot ke depannya.
4. Saat bayi tidur, usahakan ibu juga ikut tidur
Faktanya: saat bayi tidur, justru ini waktu yang tepat untuk membereskan rumah.
Penting bagi ibu untuk mengistirahatkan tubuhnya, saat bayi tidur adalah waktu yang ideal. Sembari menjaga bayi yang sedang tertidur, berada di samping bayi sambil menatap bayi juga bisa mempererat ikatan antara ibu dan bayi, serta berdampak positif pada produksi ASI lo!
ADVERTISEMENTS
5. Biarkan anak nggak pakai popok saat mengalami ruam
Faktanya: Saat nggak pakai popok, risikonya justru lebih besar dari ruam.
Selain kulit yang kemerahan, pemakaian popok yang terlalu sering juga bisa menyebabkan ruam yang disertai dengan kulit yang lecet dan perih saat disentuh. Sesekali, biarkan bayi beraktivitas tanpa popok. Bagaimana pun kulit perlu bernapas. Memakai popok terus menerus menyebabkan bagian bawah selangkangan mudah memerah dan terjadi ruam.
6. Berikan si kecil makanan yang bervariasi seperti sayur, buah, protein dan sumber nutrisi lainnya
Faktanya: Anak dikasih apa pun yang dia mau, yang penting anak mau makan.
Setelah bayi berusia 6 bulan, kebutuhan zat gizi anak makin meningkat dan nggak bisa dicukupi sepenuhnya oleh ASI. Pemberian MPASI ini harus memenuhi unsur gizi seimbang karena bayi berusia 0-2 tahun masih dalam masa periode kritis, yang harus mendapat beragam nutrisi karena berdampak pada kesehatan jangka panjang. MPASI yang bervariasi juga akan mengurangi kemungkinan si kecil tumbuh menjadi anak yang susah makan di kemudian hari.
7. Ibu jangan lupa untuk me time agar punya tenaga untuk merawat sang bayi
Faktanya: Apa itu me time? *brb anak nangis*
Kebanyakan ibu menunda waktu istirahat atau me time dengan anggapan bahwa ia akan beristirahat setelah semua pekerjaannya selesai. Tapi kenyataannya, tugas seorang ibu nggak ada habisnya! Makanya, me time penting banget untuk dilakukan untuk mengembalikan tenaga dan semangat ibu untuk merawat sang buah hati. Me time juga penting untuk membuat ibu lebih tenang, bisa berpikir jernih, dan juga lebih bahagia untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Nasihat dan anjuran dari para ahli medis ini memang ada benarnya. Tapi sayang, masih banyak ibu yang sulit menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari karena berbenturan dengan realitas yang ada. Padahal selagi ibu mengikuti petunjuk perawatan dari dokter, maka nggak perlu cemas lagi. Satu hal yang perlu diperhatikan saat merawat bayi adalah hati-hati, cermat dan nggak mudah panik. Hmm, kira-kira ada lagi nggak ya tips parenting yang positif tapi sulit banget diterapkan oleh sang ibu di tengah aktivitasnya mengurus anak?