Bagi ibu hamil, istilah kontraksi mestinya sudah bukan hal asing lagi. Kondisi pengencangan pada rahim yang kemudian bisa rileks kembali ini umumnya terjadi saat memasuki usia persalinan atau mendekati HPL. Namun, nggak sedikit bumil yang terkecoh dan buru-buru pergi ke rumah sakit lantaran berpikir sudah tiba saatnya melahirkan, ternyata yang terjadi hanya kontraksi palsu alias tipu-tipu.
Menegangkan memang. Tapi, agar lebih tepat kapan kamu harus segera ke rumah sakit, baiknya pahami dulu perbedaan antara kontraksi palsu dengan kontraksi tanda persalinan berikut.
ADVERTISEMENTS
1. Apa sih kontraksi palsu dan kontraksi persalinan itu?
Kontraksi palsu merupakan cara tubuh mempersiapkan diri atau berlatih untuk mengondisikan rahim dan jalan lahir agar nantinya siap melakukan persalinan. Namun, kontraksi ini bukanlah pertanda bahwa persalinan sudah tiba di depan mata, dan nggak semua bumil merasakannya. Dalam istilah medis, kontraksi palsu ini disebut dengan braxton hicks.
Sedangkan pada kontraksi tanda persalinan, serabut otot rahim akan memendek sedikit. Akibatnya, leher rahim tertarik ke atas. Penarikan demi penarikan akan memaksa leher rahim membuka mulutnya semakin lama semakin lebar sehingga terjadi tahap pembukaan. Kontraksi ini merupakan pertanda bahwa bumil akan segera melahirkan.
ADVERTISEMENTS
2. Kapan terjadinya?
Kontraksi palsu biasanya mulai terasa di timester kedua, yakni saat kandungan berusia di atas 20 minggu. Tapi, nggak menutup kemungkinan juga bisa muncul saat menjelang persalinan. Sementara, kontraksi persalinan terjadi setelah usia kandunganmu sudah cukup bulan atau di atas 37 minggu. Jika datang lebih awal, itu artinya kamu akan melahirkan bayi secara prematur.
ADVERTISEMENTS
3. Lalu, di bagian mana terasanya?
Saat kontraksi palsu menyerang, biasanya kamu akan merasakan pengencangan pada bagian depan perut atau panggul. Kamu akan merasa mulas namun tanpa disertai rasa nyeri yang berlebihan, mirip kram perut ringan saat menstruasi. Sedangkan kontraksi persalinan dimulai dengan rasa mulas dan nyeri di bagian pinggang sampai pada perut bagian bawah. Beberapa bumil ada yang merasakan sakit hingga ke pinggang dan paha seperti kram menstruasi yang kuat.
ADVERTISEMENTS
4. Berapa lama kontraksi terasa?
Kontraksi palsu biasanya terjadi sekitar kurang dari 30 hingga 120 detik. Kontraksi mungkin bisa berhenti ketika kamu berjalan atau beristirahat, atau mungkin berhenti ketika kamu mengubah posisi. Sementara, kontraksi persalinan berlangsung sekitar 30 hingga 70 detik. Kontraksi ini akan terus terjadi meski kamu bergerak atau mencoba untuk istirahat.
ADVERTISEMENTS
5. Seberapa sering kontraksi terjadi?
Kontraksi palsu nggak memiliki interval waktu yang teratur atau bisa terjadi dari waktu ke waktu. Biasanya terjadi 1-2 kali sehari, dan nggak bertambah sering. Sementara kontraksi persalinan memiliki interval yang reguler dan jarak munculnya kontraksi semakin dekat atau semakin sering. Awalnya setiap 10 menit sekali, kemudian semakin kuat, disertai sensasi seperti ada sesuatu yang akan keluar melalui vagina.
ADVERTISEMENTS
6. Apa yang terjadi saat kontraksi?
Pada kontraksi palsu, dinding serviks nggak menipis dan mulut rahim nggak membuka seperti pada kontraksi dalam proses melahirkan. Terkadang timbul bercak kecokelatan. Namun, biasanya merupakan salah satu akibat dari pemeriksaan dalam yang dilakukan oleh dokter kandungan atau hubungan intim dalam waktu 48 jam terakhir.
Sedangkan pada kontraksi persalinan, terjadi penipisan dan pelebaran leher rahim yang menimbulkan bercak darah atau flek sehari atau dua hari sebelum kontraksi dimulai. Bercak darah ini sebenarnya adalah lendir penyumbat yang menyegel leher rahim selama kehamilan. Selain keluar flek, kontraksi persalinan juga menyebabkan air ketuban pecah yang menjadi pertanda bahwa kamu akan melahirkan dalam waktu dekat.
Dengan memahami perbedaan kontraksi persalinan ataupun palsu, kamu akan lebih siap menyambut datangnya waktu kelahiran. Jangan ragu untuk menghubungi dokter atau bidan jika kamu dilanda dilema, terlebih ketika kamu mengalami kontraksi yang berjarak sekitar 5 menit, mungkin sudah saatnya kamu bergegas ke rumah bersalin. Semoga bermanfaat, ya!