Meski vagina relatif elastis, saat melahirkan spontan atau normal tak jarang bayi butuh ruang lebih untuk dapat keluar sehingga episiotomi (sayatan yang dibuat pada perineum) kerap dilakukan. Pasca dilakukan sayatan atau terjadinya robekan saat melahirkan normal, biasanya jahitan akan dibutuhkan. Hal ini yang kerap jadi ketakutan tersendiri bagi para calon ibu, khawatir sakit, ngilu, infeksi, dan sebagainya.
Padahal, ada lo beberapa trik yang bisa kamu lakukan agar luka bekas jahitan bisa segera sembuh dan sakitnya berkurang. Simak baik-baik tips dari Hipwee Young Mom berikut ini ya!
ADVERTISEMENTS
1. Pertama-tama, sebaiknya kamu tahu bahwa jahitan pasca melahirkan dialami hampir 90% ibu, seperti dilansir dari laman Alodokter
Saat jahitan minor tersebut dilakukan, pasien akan dibius lokal untuk mengurangi sakitnya. Jahitannya pun ada yang perlu dibuka, tapi ada juga yang tidak perlu dibuka karena diserap oleh tubuh seiring robekan sembuh. Kalau sekarang sih, kebanyakan benang jahit yang digunakan adalah yang bisa langsung terserap tubuh dan tak perlu diangkat. Semoga itu mengurangi satu kekhawatiran berlebihanmu ya.
ADVERTISEMENTS
2. Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi setidaknya 1 kali sehari penting dilakukan agar luka bekas jahitan dapat segera pulih dan terhindar dari infeksi. Jangan takut mandi ya~
Mandi air hangat bisa membantu mengurangi rasa sakit dan perih, dibanding mandi dengan air dingin. Selain itu, air hangat dapat memberikan rasa rileks dan membantu merangsang produksi ASI pada ibu.
ADVERTISEMENTS
3. Untuk mempercepat proses pemulihan dan mencegah infeksi, angin-anginkan area luka bekas jahitan minimal 10 menit, dua kali sehari
Tanpa celana dalam dan mengenakan daster longgar atau handuk, berbaringlah selama sekurang-kurangnya 10 menit di atas tempat tidur. Jangan lupa alasi tempat tidurmu agar darah nifas tidak menodai sprei. Ini akan membantu lukamu lekas kering dan sembuh. Menempelkan kantung air hangat di area bawah perut juga bisa membantu mengurangi rasa tak nyaman. Tapi jangan letakan terlalu dekat area vagina juga ya.
ADVERTISEMENTS
4. Rutinlah mengganti pembalut pascapersalinan dan jangan menunggu sampai benar-benar penuh. Rutin pula mengganti perban yang diberikan cairan antiseptik untuk mempercepat penyembuhan luka dan mencegah infeksi di area bekas jahitan
Biasanya pasca melahirkan, kamu akan mengenakan pembalut khusus nifas yang cukup besar dan tebal. Rajin-rajinlah menggantinya, agar area tersebut tidak jadi lembap. Biasanya, dokter juga akan menyarankan ibu untuk menempelkan kain kasa yang diberikan cairan antiseptik khusus yang bermanfaat untuk mempercepat pemulihan dan mencegah infeksi.
ADVERTISEMENTS
5. Ini nih trik pentingnya; saat BAB atau BAK, selalu gunakan air hangat untuk menyiramnya. Suam-suam kuku yang nyaman, bukan panas ya! Ini akan memberikan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit atau perih di area bekas jahitan
Jangan takut BAB atau BAK setelah melahirkan, karena kamu bisa mengakali sakit bekas jahitan dengan menyiramkan perlahan-lahan air hangat selama melakukan BAB atau BAK. ‘Momen pribadi’ akan terasa lebih nyaman dan tak terasa perih atau sakit.
ADVERTISEMENTS
6. Hindari penggunakan celana ketat sampai luka bekas jahitan benar-benar sembuh
Nggak perlu dijelaskan lagi kan alasannya kenapa. Celana dalam longgar yang berpotensi menggesek area vagina juga sebaiknya dihindari demi menghindari rasa tak nyaman.
7. Mengonsumsi makanan kaya serat akan membantu mencegah sembelit. Dokter pun biasanya akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi
Perbanyak konsumsi buah, sayuran dan minum air putih agar mencegah sembelit yang mengganggu. Kamu pun bisa berkonsultasi dengan dokter perihal obat antiobiotik dan penghilang rasa sakit yang aman untuk ibu menyusui demi mengurangi ngilu pada luka bekas jahitan dan mencegah infeksi.
Jika selama proses pemulihan rasa sakit tidak berkurang, muncul pendarahan yang tak wajar, ada rasa gatal berlebihan atau ada gejala-gejala yang terasa sangat mengganggu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk dapat ditangani lebih lanjut. Semoga artikel ini bisa mencerahkan ya!