Setelah mengandung selama sembilan bulan, tentu istrimu sangat lega setelah melahirkan. Bayi kalian hadir membawa kebahagiaan yang luar biasa. Namun di sisi lain, biasanya ibu yang baru melahirkan bakal mengalami sejumlah kesulitan. Sebab butuh banyak adaptasi untuk mengurus si kecil. Mulai dari menyusui, memandikan, mengganti popok, dan kegiatan lain yang seolah nggak ada habisnya. Semua itu bisa membuat istrimu kelelahan. Bahkan nggak sedikit orang yang mengalami baby blues, yaitu sindrom depresi yang dialami para ibu setelah melahirkan.
Supaya hal itu nggak terjadi, kamu perlu membantu dan mendukung istrimu. Mulai aja dengan cara yang paling sederhana. Contohnya, menghindari kalimat-kalimat yang secara nggak sengaja bisa membuat istrimu sakit hati. Berikut ini daftar kalimatnya seperti dilansir dari laman IbuPedia ini.
ADVERTISEMENTS
1. “Kamu masih gendutan ya setelah melahirkan.”
Komentar tentang fisik sering bikin tersinggung para wanita. Apalagi selama mengandung, pasti berat badan istrimu bertambah cukup banyak. Bukan berarti dia bakal langsung kurus setelah melahirkan. Sebab, butuh waktu yang cukup lama untuk kembali ke bentuk badan semula. Jadi hindarilah berkomentar tentang fisiknya yang sekarang. Sebagai gantinya, sebaiknya kamu memuji kecantikan istrimu agar dia lebih percaya diri.
ADVERTISEMENTS
2. “Kamu yakin gitu cara melakukannya?”
Waktu baru punya bayi, biasanya orang-orang perlu belajar banyak tentang cara mengurusnya. Pasti istrimu pun telah melakukannya. Namun terkadang, ada kondisi nggak terduga yang bikin istrimu bingung. Saat hal itu terjadi, sebaiknya hindari mengkritik caranya mengurus anak. Sebab dia bisa sedih karena merasa kemampuannya diragukan. Sebagai gantinya, kamu bisa menawarkan bantuan langsung saat dia kesulitan. Sesekali kamu juga perlu memuji istrimu atas kerja kerasnya mengurus anak kalian. Pasti dia senang!
ADVERTISEMENTS
3. “Gimana kalau si kecil dikasih susu formula aja?”
Dengan mengucapkan kalimat itu, mungkin kamu merasa jadi suami yang solutif. Sebab terkadang istrimu mengeluh karena payudaranya bengkak dan lecet akibat menyusui. Namun, bukan berarti solusinya adalah mengganti ASI dengan susu formula. Sebab kandungan gizi dalam ASI jauh lebih banyak. Apalagi ada kebanggaan besar bagi seorang ibu kalau berhasil menyusui anaknya secara penuh. Jadi lebih baik kamu memberi waktu istirahat yang lebih banyak pada istrimu. Biarkan dia mengompres payudaranya supaya sakitnya berkurang. Kamu juga bisa mengantarnya ke dokter untuk konsultasi.
ADVERTISEMENTS
4. “Dibandingin bayi orang lain, bayi kita kok…”
Pasti istrimu telah melakukan yang terbaik untuk anak kalian. Namun kadang-kadang, ada kondisi tertentu yang nggak terelakkan. Contohnya mendadak bayi kalian sakit, berat badannya turun, rambutnya belum tumbuh banyak, atau belum bisa tengkurap. Sebaiknya kamu nggak membandingkan bayi kalian dengan bayi lain yang perkembangannya lebih pesat. Sebab itu bisa bikin istrimu merasa kurang kompeten dalam mengurus anak. Sebagai gantinya, yakinkanlah istrimu kalau setiap bayi mempunyai kondisi dan perkembangan yang berbeda. Tentu dia lega~
ADVERTISEMENTS
5. “Bisa nggak kamu bikin si kecil berhenti nangis?”
Wajar kok kalau bayi sering menangis. Namun terkadang, tangisannya yang tiada henti bikin pusing juga. Hindari kalimat di atas supaya kondisi nggak semakin buruk. Sebab kalau kamu mengucapkannya, seolah mengurus bayi hanyalah kewajiban istrimu. Padahal kamu juga punya kewajiban untuk mengurusnya. Jadi saat bayi kalian menangis, gendonglah dan tenangkan dia tanpa harus menyuruh istrimu. Gantian aja mengurusnya~
ADVERTISEMENTS
6. “Bayi kita nggak mirip kamu ya.”
Sekilas kalimat ini terdengar sepele, tapi bisa menyakitkan bagi seorang ibu baru. Sebab istrimu telah berkorban banyak demi bayi kalian. Dulu dia mengandung selama sembilan bulan, lantas melalui proses melahirkan yang sangat menyakitkan. Jadi istrimu bisa sedih kalau mendengar kalimat di atas. Daripada terang-terangan bilang kalau bayi kalian nggak mirip istrimu, lebih baik kamu mencari kemiripan mereka. Pasti ada walaupun hanya sedikit. Sampaikan hal itu pada istrimu, tentu dia bakal senang.
7. “Kamu harusnya tidur waktu si kecil tidur.”
Kamu memang berniat baik dengan menyarankan itu, tapi bisa aja istrimu justru tersinggung. Sebab saat bayi kalian tidur, seringkali dia nggak bisa istirahat karena harus melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci baju, menyapu, mengepel, dan masih banyak lagi. Jadi kalimat di atas bisa membuatnya kesal. Sebagai gantinya, lebih baik kamu gantian melakukan pekerjaan rumah supaya istrimu bisa tidur cukup.
8. “Bilang dong kalau butuh bantuan.”
Hati-hati, kalimat singkat ini bisa memicu pertengkaran. Sebab seolah istrimu yang wajib mengurus anak kalian, sementara kamu hanya perlu melakukannya kalau diminta. Jadi sebisa mungkin hindari kalimat itu ya. Lebih baik kamu berinisiatif dengan tanya, “Ada yang bisa aku bantu nggak, Sayang?”
Menjadi orang tua baru memang nggak mudah. Baik sang ibu maupun ayah membutuhkan adaptasi dan pengorbanan yang besar. Jadi sebisa mungkin, jagalah perasaan masing-masing dan jangan lupa saling membantu. Semoga kamu dan istrimu kompak selalu dalam mengurus anak ya!