Walaupun anak laki-laki maupun perempuan dianggap sama saja karena dua-duanya adalah rezeki yang harus disyukuri, namun kamu tetap berhak kok memiliki keinginan untuk punya anak dengan jenis kelamin tertentu dengan berbagai pertimbangan yang kamu miliki. Kabar baiknya, ternyata hal ini bisa direncanakan dari proses pembuahan dan makin menggembirakan karena fomula ini disusun berdasarkan penelitian.
Ditilik dari beberapa hal ternyata cara untuk memiliki anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan lo. Jadi, jika kamu sedang mencoba untuk melakukan pembuahan dengan mengantongi keinginan memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu, kamu bisa mencoba beberapa hal ini!
1. Waktu untuk melakukan hubungan seks ternyata bisa mempengaruhi jenis kelamin anak yang akan dihasilkan saat pembuahan
Dilansir dari Parenting 24, kemungkinan untuk memiliki bayi laki-laki akan meningkat apabila hubungan seksual dilakukan pada saat masa subur. Hal ini disebabkan karena sperma tersebut tak perlu menunggu lama untuk kemunculan sel telur. Perlu diketahui bahwa ternyata sperma laki-laki berenang lebih cepat namun juga mati dengan lebih cepat.
Jika ingin mendapatkan bayi perempuan, maka hubungan seksual bisa dilakukan 2 sampai 4 hari sebelum masa subur. Hal ini disebabkan jika sperma laki-laki cepat mati sebelum pembuahan, sperma perempuan justru akan bisa tertinggal di rahim untuk membuahi sel telur.
2. Mungkin hal ini sering kamu dengar, bahwa selain waktu untuk berhubungan seks, posisi saat melakukannya juga akan mempengaruhi
Posisi saat berhubunan seks bisa dijelaskan dengan logis seperti ini, karena kemampuan bertahan sperma laki-laki cenderung singkat namun kemampuan berenangnya cepat, maka dibutuhkan penetrasi yang lebih dalam. Posisi seks seperti doggy style atau berdiri bisa dicoba untuk yang satu ini.
Sebaliknya, ejakulasi yang dangkal seperti di dekat pintu masuk vagina perlu terjadi jika ingin anak perempuan. Hal ini disebabkan karena dapat menghambat laju sperma laki-laki dan memberi kesempatan sperma perempuan lebih dulu membuahi sel telur. Posisi seperti misionaris atau woman on top bisa kamu pilih.
3. Terjadi atau tidaknya orgasme pada perempuan juga akan menjadi salah satu faktor penentu apakah jenis kelamin anak nantinya
Dilansir dari Hello Sehat, orgasme perlu terjadi jika ingin mengandung anak laki-laki. Pasalnya, hal ini akan memicu produksi cairan di vagina yang bersifat basa yang akan membantu memperpanjang usia sperma kromosom Y. Hal ini juga bisa membantu memudahkan sperma tersebut untuk berenang menuju serviks.
Sebaliknya, orgasme sebisa mungkin dihindari jika ingin memiliki anak perempuan agar cairan di vagina akan tetap bersifat asam. Ternyata hal ini akan meningkatkan kesempatan sperma perempuan untuk membuahi sel telur karena asam bisa mematikan sperma laki-laki.
4. Apa yang kita makan bisa mempengaruhi beberapa hal di dalam tubuh, salah satunya akan mempengaruhi kehamilan
Untuk memperoleh bayi laki-laki, kamu bisa mulai memgonsumsi lebih banyak kalori seperti makan makanan yang mengandung kalium. Hal ini ditunjukkan dalam hasil penelitian dari Proceedings of the Royal Society B tahun 2008. Kamu juga perlu mulai menukar makanan bersifat asam yang akan mematikan sperma laki-laki dengan yang mengandung lebih banyak basa layaknya jagung manis, brokoli, alpukat, hingga kacang hijau.
Sebaliknya, jika ingin memiliki anak perempuan, maka makanan yang berisfat asam perlu ditingkatkan namun garam perlu dikurangi. Konsumsi makanan yag mengandung kalsium dan magnesium juga perlu ditingkatkan. Jangan lupa untuk mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah-buahan.
Usaha-usaha tersebut bisa kamu lakukan jika menginginkan anak dengan jenis kelamin tertentu. Namun apapun hasilnya nanti, semua pemberian tersebut patut untuk disyukuri ya, Mama Papa. Semangat!