Saat akan melahirkan, banyak hal yang berkecamuk dalam pikiran, baik di benak ibu maupun pasangan. Benar! Meskipun mungkin suamimu terkesan cuek atau bahkan tidak peduli, bisa jadi dia sedang menutupi rasa cemas yang membuatnya tak bisa tidur saat hari perkiraan lahir sudah mendekati. Dia mungkin tak secara langsung merasakan ada yang bergerak di perutnya atau merasakan lelahnya membawa gendongan di depan selama sembilan bulan. Namun, ia ternyata juga mengalami beberapa sindrom lo.
Dilansir dari What to Expect, ternyata sebanyak 50% suami akan merasakan sindrom yang biasa disebut couvade syndrom ini. Mungkin ia juga akan bertanya-tanya sebenarnya yang hamil siapa karena sindrom ini tak kalah bikin khawatir. Simak yuk penjelasan Hipwee Young Mom berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Rasa cemas sudah sewajarnya terjadi, tapi hal yang dirasakan sang suami ternyata berpotensi lebih parah lagi
Bahkan suami yang cuek bisa juga kesulitan tidur, lelah, hingga merasakan sensasi dada terbakar. Ternyata beberapa suami akan membagikan rasa cemas dengan seseorang yang akan menjadi partnernya dalam mengurus anak nantinya. Studi yang lain menunjukkan laki-laki yang sangat jauh atau sangat dekat dengan orangtua akan lebih tidak stres saat pasangan sedang hamil, sedangkan yang tidak terlalu jauh namun juga tidak terlalu dekat akan merasa lebih stres.
ADVERTISEMENTS
2. Morning sickness atau perasaan ingin muntah umum dirasakan oleh calon ibu yang sedang hamil, ternyata pasangannya juga
Biasanya saat perempuan sering muntah, orang di sekitar akan mengira bahwa ia hamil. Ternyata tak hanya perempuan, hal ini juga dialami sang suami. Namun jika pada perempuan ada perubahan hormon selama kehamilan, laki-laki yang merasa akan muntah terjadi karena kecemasan yang sudah disebutkan sebelumnya, pun juga karena pola makan yang berubah dimana biasanya laki-laki akan lebih banyak makan untuk melepas stres.
ADVERTISEMENTS
3. Jangan kaget jika saat hamil pasanganmu akan menjadi orang yang tiba-tiba senang tiba-tiba sedih, tiba-tiba bahagia tiba-tiba ngambek
Pada usia kehamilan minggu keenam hingga minggu kesepuluh, hormon bergerak layaknya ombak. Saat itulah istri yang tiba-tiba bahagia bisa berubah menjadi sedih, yang tadinya senang tiba-tiba menjadi gelisah. Faktanya adalah saat hormon sedang meningkat, penyebab dari mood swing ini ternyata justru saraf yang mengencang. Terlebih, hal ini tak hanya dialami istri tapi juga sang suami.
ADVERTISEMENTS
4. Perubahan lain yang juga terjadi adalah pada hasrat seksual sang suami. Ada yang makin semangat, ada yang sudah lelah karena cemas
Selama hamil, hasrat seksual perempuan akan cenderung meningkat atau tetap normal. Beberapa calon ibu ada yang mengalami peningkatan seksual, namun ada juga yang sadar akan bentuk tubuhnya. Sedangkan untuk pihak laki-laki akan ada yang terangsang dengan bentuk tubuh istri, namun ada yang justru teringat tanggung jawab yang mesti ditanggung setelah ini. Bahkan suami juga akan merasa takut bahwa ia akan menyakiti si bayi selama kegiatan seksual berlangsung.
ADVERTISEMENTS
5. Ada hal-hal yang dinamakan snack simpati sebagai alasan suami bertambah berat badannya, tapi ternyata ada alasan lainnya
Perubahan seperti perut ibu yang membesar akan menjadi ciri utama kehamilan. Penambahan berat badan ini ternyata terjadi juga pada sang suami. Mungkin mengemil sebagai bentuk simpati untuk menemani agar istri tak makan sendiri sering dijadikan alasan. Ternyata alasan yang sebenarnya adalah adanya kortisol, yang dijuluki sebagai hormon stres. Hormon ini keluar dengan tinggi saat kecemasan terjadi. Kortisol inilah yang menyebabkan suami akan selalu merasa lapar.
ADVERTISEMENTS
6. Ternyata berbagai bentuk sakit dan nyeri yang lain juga dialami saat periode kehamilan sang istri
Banyak laporan bahwa suami akan mengalami berbagai rasa sakit seperti sakit gigi, sakit punggung, sakit kepala, kram, dan rasa sakit lainnya. Beberapa laki-laki bahkan merasakan sakit di tempat yang sama dengan waktu yang sama dengan sang istri. Hal ini ternyata bisa dijelaskan secara psikologis sebagai bentuk respons dari perasaan berkompetisi sebagai sesama calon orang tua.
Ternyata meskipun sang istri yang hamil, namun suami juga bisa merasakan berbagai rasa sakit hingga kecemasan yang sama dengan sang istri. Bukti bahwa ibu-ibu yang sedang hamil tidak menanggung semuanya sendiri.