Persalinan merupakan momen berharga bagi setiap ibu hamil. Detik demi detik yang dilalui memberi kenangan mendalam yang penuh haru dan perjuangan. Tak heran, momen ini seringkali diabadikan. Bahkan setiap ekspresi baik dari sang ibu, suami, anggota keluarga, ahli medis, hingga bayinya sendiri pun menjadi pemandangan ‘romantis’ yang sayang untuk dilewatkan.
Selain mengabadikan prosesnya, tali pusar merupakan salah satu objek pada momen persalinan yang menarik untuk diketahui, khususnya buatmu para calon ibu yang kelak juga akan melewati prosedur ini. Nggak hanya penampakannya saja yang ‘memukau’, tali pusar juga menyimpan banyak cerita mulai dari masih di dalam perut hingga muncul bersama kelahiran bayi, dan seterusnya. Sayang, tali pusar ini sering luput dari perhatian. Yuk, simak perjalanan si tali pusar ini bareng Hipwee!
ADVERTISEMENTS
1. Tali pusar merupakan jaringan yang menghubungkan plasenta ibu dengan bayi untuk membawa oksigen dan asupan gizi ke aliran darah bayi. Makanya, tali pusar ini penting banget buat pertumbuhan dan perkembangan bayi
ADVERTISEMENTS
2. Tali pusar juga menjadi media untuk memberikan antibodi pada bayi menjelang akhir kehamilan yang akan melindunginya dari infeksi selama sekitar 3 bulan pertama kehidupannya
ADVERTISEMENTS
3. Panjangnya kira-kira 50 senti dan berbentuk melingkar mirip spiral yang memberi kebebasan bayi untuk bergerak dalam rahim
ADVERTISEMENTS
4. Seperti halnya urat nadi, di dalam tali pusar terdapat pembuluh darah vena umbikalis dan arteri yang membawa darah keluar masuk ke tubuh bayi. Makanya warnanya keungu-unguan gitu
Kalau dipegang, tali pusar ini akan terasa berdenyut, selama ia pembuluh darahnya masih aktif. Warnanya pun masih biru keunguan layaknya warna urat nadi.
ADVERTISEMENTS
5. Setelah bayi lahir, pembuluh darah pada tali pusar menutup dengan sendirinya
Pembuluh darah yang tertutup pertama kali adalah arteri, sedang vena umbilikalis menutup kemudian, sehingga memungkinkan darah terus dialirkan ke bayi selama beberapa menit pertama kehidupan.
ADVERTISEMENTS
6. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai mengeluarkan rekomendasi untuk penundaan pemutusan tali pusar setelah lahir selama beberapa menit, terutama untuk bayi prematur
Tali pusar yang masih tersambung dengan plasenta memungkinkan pasokan darah segar yang kaya zat besi untuk melancarkan pernapasan, mencegah anemia, dan meningkatkan kemampuan motorik bayi.
7. Setelah itu, tali pusar akan dijepit dan dipotong dengan menyisakan 2-3 senti pada perut bayi. Karena nggak terdapat saraf pada tali pusar, bayi nggak akan merasakan sakit saat dipotong tali pusarnya lho!
8. Pada persalinan caesar, kebanyakan tali pusar akan dijepit dan dipotong lebih awal. Banyak ibu yang melahirkan secara caesar nggak mendapatkan kesempatan untuk melihat tali pusar bayinya
9. Meskipun semua tali pusar memiliki fungsi yang sama, yakni untuk memelihara dan mempertahankan bayi tetap sehat dalam kandungan, penampakannya bisa sangat berbeda satu sama lainnya
10. Ada yang bentuknya nggak melingkar atau spiral, bahkan ada juga yang menyimpul. Luar biasa!
11. Fenomena yang lebih unik lagi, ada tali pusar yang melilit leher bayi. Tapi tenang, kondisi ini sifatnya normal kok selama nggak ada tanda-tanda gangguan pada bayi
Penyebab utama tali pusar yang melilit leher bayi adalah karena bayi terlalu aktif bergerak di dalam kandungan, mengandung anak kembar, cairan ketuban yang berlebihan, serta kondisi tali pusar yang panjang.
12. Persalinan pada bayi berkalung tali pusar:  umumnya kondisi ini bisa ditangani oleh dokter dan bayi tetap bisa lahir melalui persalinan normal
Jika tali pusar nggak terlalu erat melilit leher bayi, dokter bisa dengan mudah melepasnya dengan cara melonggarkan tali pusar melewati kepala. Tapi, jika tali pusar melilit lebih dari 1 kali lilitan, atau melilit pada leher bayi dengan sangat erat, maka kemungkinan tali pusar akan dijepit dan dipotong sebelum bahu bayi keluar dari vagina.
13. Tali pusar yang sudah tertutup pembuluh darahnya, akan berubah warna menjadi pucat, lemas dan tak lagi berdenyut
14. Karena masih sensitif, sisa tali pusar pada perut bayi perlu dirawat dengan baik biar nggak mengundang infeksi
Begini cara membersihkan tali pusar bayi yang belum puput (lepas):
- Jangan mandikan bayi dengan direndam dalam bak selama tali pusar belum puput. Cukup usap tali pusar dengan air hangat untuk menjaganya tetap bersih. Lalu keringkan.
- Ganti kain kasa yang membungkus tali pusar dengan yang baru setiap habis mandi. Caranya, kain kasa dibasahi terlebih dahulu dengan alkohol 70 persen (jangan pakai salep), kemudian lilitkan dan rekatkan dengan tali atau pita perekat.
- Pastikan sisa tali pusar bayi terkena udara sesering mungkin. Gunakan baju atau popok yang nyaman.
- Jika tali pusar lembap dan menimbulkan masalah pada bayi, segera bawa ke dokter, ya!
15. Sekitar 5-15 hari setelah bayi lahir, sisa tali pusar akan mengering, menjadi hitam, dan kemudian akan lepas dengan sendirinya
Baiknya tunggu saja sampai sisa tali pusar lepas dengan sendirinya lho, jangan dipaksa untuk menariknya. Daripada bermasalah, kan?
16. Setelah tali pusar lepas, butuh waktu sekitar 7-10 hari untuk sembuh sepenuhnya sehingga tali pusarnya terlihat seperti bayi normal lainnya
Terlepas dari apa pun dan bagaimana pun tali kondisi tali pusar saat bayi dilahirkan, penampakan tali pusar selalu bikin takjub setiap orang yang melihatnya. Nah, jika kelak kamu diberi kesempatan untuk melahirkan normal, jangan lewatkan untuk melihat dan merasakan bagaimana tali pusar menyalurkan kehidupan lewat tubuhmu ke tubuh buah hatimu. Persalinan adalah momen sakral, kapan lagi kamu bisa memanfaatkan kesempatan yang kamu miliki untuk menyaksikan indahnya tali pusar?