Setiap orang selalu punya fobia yang berbeda-beda. Fobia merupakan perasaan takut yang berlebihan dan terjadi secara terus-menerus pada situasi tertentu. Tak hanya dialami orang dewasa, fobia juga dialami sejak anak-anak. Sayangnya banyak orang tua yang nggak menyadari hal tersebut. Padahal rasa takut berlebihan yang dialami anak-anak ini seringkali menimbulkan perasaan khawatir bagi orang tua. Untuk itu, para ayah dan ibu wajib tahu jenis fobia yang seringkali dialami oleh anak-anak seperti halnya berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Aquaphobia, merupakan istilah yang sering dipakai untuk mereka yang takut dengan air
Pada umumnya anak-anak sangat senang bermain air, namun ternyata ada pula anak yang justru takut dengan air. Dilansir dari laman Healthline, seorang anak dapat mengalami aquaphobia karena adanya faktor genetik. Mereka cenderung merasa cemas hingga berkeringat ketika berhadapan dengan air. Untuk menghadapi hal tersebut, sebaiknya orang tua membawanya ke psikolog, terutama jika usia anak masih remaja.
ADVERTISEMENTS
2. Acrophobia, ketakutan berlebihan terhadap ketinggian
Tak hanya anak-anak saja yang merasakan fobia ini, orang dewasa juga sering mengalaminya. Bahkan fobia ini akrab dengan para traveler yang menyukai pegunungan tetapi memiliki fobia terhadap ketinggian,
Sementara pada usia anak-anak, biasanya mereka akan merasa cemas ketika bermain di ketinggian tertentu. Mereka mendadak panik, gugup hingga sakit kepala. Meski nggak berbahaya, tetap saja dapat mebatasi ruang gerak anak. Mereka pun cenderung sulit bemain di area ketinggian.
ADVERTISEMENTS
3. Claustrophobia yakni ketakutan berlebihan terhadap ruangan sempit atau tertutup
Anak-anak seringkali merasa cemas ketika berada di ruangan yang sempit. Mereka berimajinasi hingga menyebabkan trauma yang mendalam. Jika dibiarkan maka dapat berpengaruh pada kesehatan mentalnya. Terlebih saat mereka mulai beranjak remaja dan berada di sebuah lift. Bukan hanya itu saja, ketika fobia ini kambuh, maka hal tersebut akan membuatnya histeris tanpa sebab. Bagaimana cara menyembuhkannya? Jenis fobia ini akan sembuh ketika rutin melakukan pengobatan dengan psikoterapi.
ADVERTISEMENTS
4. Agoraphobia: ketakutan yang terjadi ketika berada di ruangan terbuka
Berkebalikan dengan claustrophobia, anak yang mengalami agoraphobia ini cenderung cemas ketika akan ke luar rumah khususnya di ruangan terbuka. Mereka lebih menghindari tempat yang ramai karena hanya akan membuatnya merasa sesak napas, cemas, kesemutan bahkan sampai mual dan diare. Penyebab anak mengalami fobia ini adalah karena depresi dan riwayat pelecehan fisik.
ADVERTISEMENTS
5. Ombrophobia, yaitu jenis phobia terhadap hujan
Bermain hujan-hujanan adalah permainan yang menyenangkan bagi anak-anak. Namun hal tersebut nggak berlaku bagi mereka yang memiliki fobia terhadap hujan. Anak-anak yang punya jenis fobia ini akan merasa panik dan takut ketika turun hujan. Mereka seolah menganggap akan ada banjir besar yang membuatnya hanyut atau hujan tersebut akan membuat mereka kesulitan melakukan hal yang disenanginya selama berada di luar maupun di dalam rumah.
ADVERTISEMENTS
6. Doronophobia atau fobia ketika membuka hadiah
Anak biasanya akan sangat senang jika diberi hadiah. Namun siapa sangka ada anak yang justru merasa cemas ketika membuka hadiah. Mereka menganggap jika hadiah yang diperoleh akan membahayakan dirinya hingga mengancam nyawanya. Anak yang memiliki fobia ini biasanya akan langsung cemas dan enggan untuk membukanya.
7. Fobia medis kadang dialami oleh mereka yang takut dengan suntikan jarum atau rumah sakit
Ada banyak cerita di balik fobia. Salah satunya adalah fobia medis yang konon memang wajar dirasakan oleh anak-anak. Hal ini mungkin hanya berlangsung ketika mereka masih kecil. Namun ada juga orang dewasa yang mengalami fobia ini. Karena tidak membahayakan, jenis fobia ini akan perlahan sembuh ketika anak-anak mulai paham kalau jarum suntik ternyata nggak menakutkan.
Perlu kamu ketahui bahwa fobia yang dialami pada masa anak-anak sebenarnya nggak terlalu berbahaya. Hanya saja jika dibiarkan hingga remaja akan membuat mereka kurang leluasa ketika berinteraksi dengan orang lain atau melakukan aktivitas bersama dengan keluarganya sendiri. Jika anak-anak mengalami fobia parah, maka Moms bisa membawanya ke psikolog untuk berkonsultasi. Semoga bermanfaat ya, Moms!