Sensasi dingin pada es krim, rasanya yang manis dan tampilan warna-warninya membuat anak-anak pasti senang makan es krim. Namun, hal ini sering membuat Moms khawatir, karena es krim sering dianggap menyebabkan batuk dan pilek pada anak. Apakah Moms juga demikian?
Ternyata, bukan es krim yang menyebabkan batuk dan pilek, lo! Batuk dan pilek disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri saat daya tahan tubuh anak menurun. Kondisi ini dapat lebih parah ketika makan es krim. Bukan karena es krim dingin, tapi karena kandungan pemanis sering kali memperparah batuk. Maka dari itu, Moms perlu tahu hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memberikan es krim untuk anak. Yuk Moms simak penjelasan berikut!
ADVERTISEMENTS
1. Berikan es krim pertama pada anak minimal di usia satu tahun. Usia ini anak sudah memilik saluran pencernaan yang lebih kuat
Es krim biasanya berbahan dasar susu sapi, lemak dan gula yang tinggi. Bahan-bahan tersebut belum sepenuhnya aman dikonsumsi anak di bawah satu tahun. Apalagi kandungan susu sapi pada es krim bisa menyebabkan alergi dan mengganggu saluran pencernaan. Kandungan gula yang tinggi juga membuat anak menjadi pilih-pilih makanan, karena sudah merasakan makanan manis lebih enak. Lebih baik Moms memberikan es krim pada anak keti usianya minimal satu tahun ya, Moms!
ADVERTISEMENTS
2. Hindari es krim yang mengandung pengawet, pemanis dan pewarna sintetis. Perhatikan juga kandungan lain yang bisa membuat anak alergi
Banyaknya merek es krim yang beredar di pasar, membuat Moms harus lebih hati-hati saat memilih es krim untuk anak. Kandungan pada es krim yang harus hindari adalah jenis pemanis dan pewarna sintetis yang berbahaya jika dikonsumsi anak-anak. Apalabila anak memiliki alergi pada bahan makanan tertentu, Moms juga harus lebih jeli, ya. Beberapa jenis es krim mungkin mengandung bahan yang sering memicu alergi pada anak misalnya kacang-kacangan, lemak, atau buah tertentu.
ADVERTISEMENTS
3. Pilih es krim dengan kemasan tertutup rapat untuk menghindar kontaminasi bakteri pada freezer
Usahakan Moms memilih es krim dalam kemasan box atau plastik yang tertutup rapat. Jangan pilih es krim dengan kemasan kertas, karena ada kemungkinan penyok dan rusak saat disimpan dalam freezer. Es krim yang kemasannya rusak memungkinkan terkontaminasi bakteri. Hal ini tentu nggak baik jika dikonsumsi anak.
ADVERTISEMENTS
4. Usahakan Moms memberikan es krim pada anak jika ia sudah makan dan buat aturan supaya anak nggak terlalu sering makan es krim
Kandungan gula dan kalori yang tinggi pada es krim membuat anak cepat kenyang. Jika diberikan dalam kondisi anak belum makan, bisa dipastikan anak nggak mau makan setelah menghabiskan es krimnya. Moms juga perlu menyiasati waktu terbaik untuk memberikan es krim pada anak. Usahakan maksimal 2 kali dalam seminggu ya, Moms. Kandungan gula yang tinggi pada es krim juga bisa menyebabkan obesitas pada anak, lo.
ADVERTISEMENTS
5. Lebih baik jika Moms membuat sendiri es krim di rumah, sehingga terjamin kualitas dan bahan-bahannya
Moms bisa mengatur kadar gula dalam es krim, menggunakan susu formula anak, dan menambah aneka buah segar. Selain nggak perlu khawatir akan kandungan berbahaya, yang terpenting Moms bisa mengatur kadar gula supaya nggak terlalu manis. Jika anak alegi susu sapi, Moms juga bisa nenyisati dengan menggunakan jeli dan jus buah yang dibekukan.
Jika Moms memerhatikan di atas, Moms nggak perlu khawatir lagi jika anak makan es krim ya! Sebenarnya, es krim juga memiliki manfaat yang baik untuk anak, seperti aneka nutrisi dari olahan susu, vitamin dari olahan buah dan lemak. Jangan lupa perhatikan kondisi kesehatan anak, ya, Moms! Berikan es krim jika memang kondisinya sedang sehat.
Follow Mamin di Instagram @hipweeyoungmom atau gabung ke Support Group di Whatsapp juga yuk. Media curhat yang fun, menghadirkan konten-konten inspiratif dan terpercaya buat para moms #KarenaSemuaIbuBerhakBahagia