Ini Cara Deteksi Bibir Sumbing Bayi Sejak di Kandungan. Bisakah Dicegah?

deteksi janin bibir sumbing

Menanti kehadiran sang buah hati mungkin menjadi momen yang paling menegangkan sekaligus membuat penasaran bagi calon orang tua, pasalnya ada pikiran-pikiran “bagaimana jika” yang masih belum terjawab  dan perlu menunggu berbulan-bulan demi mendapatkan jawaban tersebut. Salah satunya mengenai kondisi fisik bayi. Mungkin kamu juga khawatir jika terjadi sesuatu seperti keadaan bibir sumbing yang selama ini baru diketahui saat bayi sudah lahir.

Padahal sebenarnya keadaan bibir sumbing ini bisa dicegah lo, bahkan kamu juga bisa mendeteksinya sejak bayi tersebut berada dalam kandungan. Jika penasaran, cek penjelasan Hipwee Young Mom berikut ini!

ADVERTISEMENTS

Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko bibir sumbing pada bayi, salah satunya pola hidup calon ibu yang tidak sehat

Ini Cara Deteksi Bibir Sumbing Bayi Sejak di Kandungan. Bisakah Dicegah?

Merokok saat hamil/ Credit: Nouvelles via nouvelles.umontreal.ca

Dilansir dari Alo Dokter , ibu yang memiliki kebiasaan merokok akan meningkatkan risiko bayi mengalami bibir sumbing, bahkan perokok pasif pun juga memiliki risiko ini. Sedangkan para peneliti dari National Institute of Environmental Health Science, Amerika menunjukkan bahwa perempuan yang sering mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko adanya celah pada rongga mulut.

Berat badan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya bibir sumbing lo. Jika kamu mengalami obesitas, risiko ini akan semakin meningkat.

Sedangkan ibu yang kekurangan nutrisi seperti asam folat atau vitamin A juga berisiko bayinya mengalami bibir sumbing. Makanya selama hamil, ada baiknya kamu mulai hidup sehat demi mengurangi risiko ini.

ADVERTISEMENTS

Selain pola hidup, keadaan yang sedang dialami calon ibu juga bisa meningkatkan risiko yang satu ini

Ini Cara Deteksi Bibir Sumbing Bayi Sejak di Kandungan. Bisakah Dicegah?

Sindrom pierre robin/ Credit: Science Direct via www.sciencedirect.com

Walaupun belum pasti menurun, riwayat bibir sumbing yang terjadi pada keluarga ternyata dapat meningkatkan terjadinya pada anakmu kelak. Hal lain yang juga bisa meningkatkan adalah jika bayi mengalami sindrom Pierre Robin yang menyebabkan ia memiliki rahang kecil dengan posisi lidah menjorok ke belakang dan memiliki celah pada langit-langit mulutnya. Dilansir dari Alo Dokter , calon ibu juga memiliki risiko yang sama jika ia mengonsumsi obat-obatan seperti isotretinon, methotrexate, dan obat anti kejang.

ADVERTISEMENTS

Biasanya keadaan ini baru ketahuan saat bayi sudah lahir, padahal sebenarnya sebelumnya sudah bisa dideteksi lo

Ini Cara Deteksi Bibir Sumbing Bayi Sejak di Kandungan. Bisakah Dicegah?

Bibir sumbing pada USG/ Credit: Obstetric via sites.google.com

Tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui keadaan ini adalah USG 3 atau 4 dimensi. Tes ini bisa digunakan untuk mengecek kondisi bayi hingga ke celah termasuk bibir sumbing. Tes ini bisa dilakukan saat bayi sudah memasuki usia 6 bulan kandungan. Namun, dilansir dari Hello Sehat , USG jenis ini hanya bisa dilakukan untuk mendeteksi celah yang ada pada bibir saja bukan pada langit-langit mulut karena letaknya yang ada di dalam.

ADVERTISEMENTS

Walau tak bisa dilakukan tindakan medis dengan segera, masih ada langkah terbaik yang bisa dilakukan oleh calon orang tua

Ini Cara Deteksi Bibir Sumbing Bayi Sejak di Kandungan. Bisakah Dicegah?

Bisa dilakukan tindakan setelah lahir/ Credit: ST Louis Childrens via www.stlouischildrens.org

Masih dilansir dari Hello Sehat , seorang dokter spesialis plastik dan rekonstruksi, dr. Denny Irwansyah, menyatakan bahwa belum ada tindakan medis yang benar-benar efektif mencegah kondisi ini. Namun, calon ibu tetap harus menjaga kesehatannya dan si bayi. Meski awalnya mungkin akan ada rasa sedih dan terpukul, tapi calon orang tua perlu mengingat bahwa tetap ada tindakan yang nantinya bisa dilakukan saat bayi sudah lahir seperti labioplasty hingga tindakan medis lanjutan sepeperti cangkok tulang hingga rhinoplasty. Jadi jangan cemas berlebihan apalagi sampai putus asa duluan.

Walaupun baru bisa melakukan penanganan setelah bayi lahir, calon orang tua tetap harus menjaga kesehatan dan rutin memeriksakan kandungan. Plus jangan lupa juga persiapkan perawatan untuk si bayi saat ia sudah lahir nanti.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis