Menjadi ibu hamil merupakan serangkaian rasa senang sekaligus was-was dan penasaran takut jika sesuatu tiba-tiba terjadi bukan hanya pada dirinya namun juga si kecil yang dikandung. Apalagi dengan adanya pandemi virus corona atau Covid-19 yang belakangan ini sudah merambah Indonesia. Menurut data John Hopkins University & Medicine saat ini sudah ada 182.185 kasus corona di dunia, sedangkan di Indonesia sendiri per tanggal 18 Maret 2020, diketahui ada total 172 orang yang positif terkena virus ini. Sehingga bisa dimengerti jika ibu-ibu merasa was-was akan hal ini.
Namun alih-alih panik karena kurang informasi dan nantinya malah membawa ke tingkat stres yang lebih tinggi padahal ujungnya juga tidak baik untuk kesehatan, ada baiknya pahami dulu panduan yang mesti kamu tahu sebagai seorang ibu hamil di tengah virus yang sedang melanda ini. Bumil dan busui, simak yuk!
ADVERTISEMENTS
Jika ibu hamil memiliki risiko yang lebih tinggi dalam terjangkit flu pada umumnya, ternyata hal ini tidak terjadi pada Covid-19
Dilansir dari What to Expect, ilmuwan sedang meneliti pengaruh virus ini kepada manusia. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa jika biasanya ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit pernapasan layaknnya flu, justru mereka tidak terlihat menunjukkan gejala serius terkait Covid 19 ini. Di Inggris, Royal College of Obstetricians and Gynaecologists serta Royal College of Midwives dan Royal College of Paediatrics and Child Health menerbitkan sebuah panduan berdasarkan observasi klinis dan laporan dari WHO yang melibatkan 147 ibu hamil bahwa ibu hamil tidak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjangkit daripada publik pada umumnya.
ADVERTISEMENTS
Jika ibu terjangkit virus Covid-19 ternyata hal ini tidak lantas membuat si kecil yang baru lahir juga terkena dampak yang sama
Dilansir dari CDC, belum diketahui apakah seorang ibu yang positif dengan Covid 19 bisa menularkan virus kepada janin atau bayi yang dilahirkan. Namun belum ada bayi yang lahir dari orang dengan Covid-19 yang memiliki hasil tes positif. Virus ini juga tidak ditemukan di sampel air ketuban maupun air susu. Masalah yang terjadi pada kesehatan bayi juga dilaporkan hanya sedikit terjadi, namun belum diketahui juga apakah hal ini berkaitan dengan Covid-19 atau bukan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan Frontiers in Pediatrics minggu ini juga menunjukkan bahwa calon ibu kemungkinan tidak akan menularkan virus tersebut ke bayi. Pasalnya 4 wanita di Wuhan yang positif Covid-19, 3 di antaranya mengizinkan anaknya untuk dites dan semua hasilnya negatif. Namun, dilansir dari The Guardian, di pertengahan Maret ini bayi yang lahir di Inggris dari ibu yang positif juga memiliki hasil positif. Namun belum diketahui pula apakah hal ini ditularkan sebelum atau sesudah kelahiran.
ADVERTISEMENTS
ASI merupakan sumber nutrisi bagi bayi, namun bagaimana jika sang ibu ternyata positif terkena virus yang satu ini?
CDC mengeluarkan sebuah panduan untuk ibu yang terjangkit virus ini dan masih menyusui bayi. Dalam temuan di penelitian yang terbatas, virus corona tidak ditemukan di ASI. Namun belum diketahui apakah virus ini bisa menuular melalui ASI atau tidak. Jika ingin tetap menyusui ibu sebaiknya berkoordinasi dengan keluarga dan pihak medis. Ibu yang menunjukkan gejala sebaiknya berhati-hati dan memperhatikan beberapa hal seperti mencuci tangan sebelum menyentuh bayi dan mengenakan masker, bahkan saat menyusui jika memungkinkan. Termasuk jika melakukan pumping, ibu tetap harus mencuci tangan terlebih dahulu.
Jika saat ini kamu sedang mengandung dan tidak terjangkit Covid-19, Dokter Fernando, seorang spesialis penyakit dari New York menyarankan untuk menghabiskan waktu di rumah saja sebanyak mungkin serta batasi interaksi dengan orang luar. Perlu diingat juga bahwa stres tidak baik untuk kesehatan dan imunitas. Jadi, sebisa mungkin tetap waspada namun tidak perlu panik ya, Ma~