Memberikan ASI kepada si kecil merupakan momen penting ketika kita menjadi seorang ibu. Menyusui sendiri memberikan banyak manfaat, mulai dari menciptakan emosional antara Moms dan bayi, mengurangi stress, menurunkan risiko berbagai penyakit hingga penurunan berat badan pasca melahirkan. Namun, di tengah perjalanannya mungkin saja ada hambatan yang menciptakan kekhawatiran.
Salah satunya bisa karena ASI tak keluar, produksi ASI terlalu banyak, infeksi jamur hingga timbulnya benjolan pada buah dada yang membuat Moms merasa cemas. Apalagi seringkali pembengkakan hingga benjolan pada payudar* dikaitkan dengan penyakit kanker. Kalau seperti ini jangan lantas buru-buru mengambil kesimpulan, ya. Sebab bisa saja benjolan yang terdapat pada buah dada efek dari ASI yang tersumbat.
Lantas seperti apa sih bedanya antara benjolan karena ASI tersumbat dengan kanker? Simak ulasan berikut ini, yuk!
ADVERTISEMENTS
Saat Moms mengalami ASI tersumbat, biasanya benjolan bisa melunak usai menyusui si kecil. Sedangkan jika itu merupakan kanker, benjolannya nggak melunak
Menurut konsultan laktasi, Rebecca Costello dari In the Flow Lactation, New York, Amerika Serikat. ASI yang tersumbat memang terasa berbentuk benjolan dan bahkan ada yang menimbulkan rasa sakit. Jadi tak heran jika Moms merasa khawatir ya, karena kanker pun bukan sebuah penyakit yang dianggap enteng.
Untuk membedakannya Moms bisa kenali apakah benjolan yang ada setelah menyusui anak akan melunak dan hilang? Jika tidak dan justru konsisten benjolannya keras, waspadai menjadi salah satu gejala adanya kanker payudar*.
ADVERTISEMENTS
Ukuran benjolan akibat ASI tersumbat bervariasi, di sisi lain indikasi benjolan karena kanker tidak akan mengalami perubahan
Perlu diingat bahwa ASI yang tersumbat dapat bervariasi dalam tekstur, ukuran dan seberapa besar tekanan yang mungkin Moms rasakan. Jadi jika payudar* tidak dikosongkan maka benjolan bisa saja membesar, jika dikosongkan bisa mengecil.
Lalu jika ternyata karena kanker, benjolannya tidak akan berubah dan timbul hilang. Benjolan tetap ada, meski Moms sudah menyusui. Terkadang penderita juga mengalami gatal, kulit bersisik atau sangat kering di sekitar put*ng dan areola. Perubahan tekstur ini juga bisa disebabkan oleh dermatitis dan eksim.
ADVERTISEMENTS
Benjolan ASI tersumbat bisa hilang dalam beberapa hari, beda lagi dengan kanker yang lambat laun justru mengalami sakit yang tak tertahankan
Menurut dr. Heather Richardson.MD dari Bedford Breast Cancer, saluran yang tersumbat pada kelenjar ASI membutuhkan beberapa waktu untuk sembuh, tak jarang ada yang 2-3 hari kemudian pulih kembali. Menurut Richard kondisi akan membaik dalam waktu yang sebentar, maka dari itu Moms yang mengalami benjolan karena ASI tersumbat tak perlu khawatir berlebihan.
“Saluran ASI yang membandel, yang tersumbat dapat bertahan. Tetapi pada akhirnya selama beberapa hari akan melunak dan konsistensinya berubah. Sedangkan kanker tidak akan berubah,”
ADVERTISEMENTS
Benjolan karena ASI tersumbat terasa dari luar, bila diraba permukaannya terasa hangat. Sedangkan kanker terasa nyeri dan berat dari dalam
Ashley Georgakopoulos, IBCLC, direktur laktasai Motif Medical mengatakan bahwa bagi sebagian ibu yang menyusui, sumbatan bisa dirasakan secara eksternal. Benjolan karena ASI tersumbat biasanya permukaan terasa hangat dan nyeri namun akan memudar seiring waktu. Beda lagi dengan kanker yang terasa nyeri dan berat dari dalam hingga pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan atau di dekat tulang selangka.
“Simpul yang terbentuk hampir seperti pembengkakan kecil, dengan konsentrasi kemacetan terjadi ke arah p*ting, pembengkakan tersebut didukung oleh ASI,” kata Ashley.
ADVERTISEMENTS
Benjolan karena kanker mampu mengubah bentuk pada aliran ASI, bisa berupa perubahan warna hingga muncul benjolan pada ketiak
Benjolan kanker bisa mengubah bentuk payudar*, seperti p*ting tertarik ke dalam, daerah sekitar bersisik seperti kulit jeruk hingga pembesaran pada kelenjar getah bening. Warnanya pun akan kemerahan hingga membuat kulit yang terkena kanker tampak berlekuk-lekuk serta terjadi penebalan kulit.
“Jika ada benjolan yang keras dan tidak nyeri di jaringan payudar* selama menyusui dan pada dasarnya terasa tidak berubah, meskipun ada perubahan dalam masalah payudar* dengan aliran ASI dan pembengkakan, atau jika terus berlanjut lebih dari 4 hingga 8 minggu, ini adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan oleh ibu menyusui, untuk memeriksakan diri ke dokter,” ujar Richardson dikutip dari Haibunda.
Nah itulah perbedaan benjolan karena ASI tersumbat atau indikasi kanker. Meski mengalami hal yang tergolong penyumbatan saluran ASI, Moms tetap harus waspada untuk mengeceknya ke dokter jika tanda-tanda tak kunjung hilang. Peka terhadap tubuh kita sedini mungkin supaya risikonya bisa teratasi, ya!