Disebabkan satu dan lain hal, donor ASI kini menjadi salah satu hal yang wajar dilakukan. Hal ini akan bermanfaat karena produksi ASI yang melimpah di beberapa ibu akan lebih bermanfaat jika dibagikan kepada mereka yang membutuhkan daripada sekadar disimpan. Bahkan ibu bisa membantu bayi yang memiliki berat badan kurang hingga dapat mengurangi angka kematian karena kekurangan nutrisi lo. Walaupun ada susu formula namun ternyata ahli menyarankan susu ini jadi pilihan terakhir.
Nah, agar niat baik Moms nggak jadi salah langkah, ada baiknya memperhatikan beberapa hal sebelum asal memberikan ASI. Simak yuk apa saja tata cara aman baik bagi pendonor ASI maupun yang menerimanya berikut ini!
ADVERTISEMENTS
Untuk meningkatkan keamanan saat menerima donor ASI, maka ada beberapa syarat yang mesti dipatuhi oleh berbagai pihak
Dilansir dari Info Datin Kementerian Kesehatan RI, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi saat akan donor ASI, antara lain adalah sebagai berikut:
- Ada permintaan dari ibu kandung atau keluarga bayi
- Identitas agama dan pendonor diketahui dengan jelas oleh keluarga bayi
- Persetujuan dari pendonor setelah mengetahui identitas bayi yang diberikan ASI
- Pendonor dalam keadaan sehat
- ASI yang didonorkan tidak diperjualbelikan
ADVERTISEMENTS
Selain syarat-syarat tersebut, ada juga beberapa ibu yang dilarang untuk mendonorkan ASI yang dimiliki jika memiliki beberapa kondisi
Dilansir Alo Dokter, bukan hanya syarat saja yang harus dipenuhi, namun ada juga beberapa ibu yang terpaksa dilarang mendonorkan ASI demi menghindari bahaya yang mungkin ditimbulkan baik bagi ibu itu sendiri maupun sang bayi, yaitu:
- Berdasarkan tes darah ternyata ibu mempunyai berbagai macam penyakit seperti HIV, HTLV, Sifilis, Hepatitis B atau C, atau memiliki suami dengan penyakit-penyakit tersebut
- Merokok atau menggunakan produk dari bahan tembakau
- Menggunakan obat terlarang
- Mengonsumsi lebih dari 60 ml alkohol dalam sehari
- Menerima transfusi darah dalam 6 bulan terakhir
- Menerima transplantasi organ atau jaringan dalam 12 bulan terakhir
ADVERTISEMENTS
Jika ibu benar-benar ingin menjadi pendonor ASI, maka ada beberapa tips yang bisa dilakukan demi keamanan bersama
Walaupun syarat-syarat saja mungkin sudah menjamin keamanan tapi ibu juga perlu memperhatikan beberapa tips supaya ASI yang diberikan dalam keadaan yang lebih optimal. Dilansir dari Hello Sehat, ada beberapa tipsnya seperti berikut ini:
- Memperhatikan kebersihan baik saat memompa maupun menyimpan
- Cuci tangan dengan sabun sebelum memompa
- Gunakan berbagai peralatan dalam keadaan yang sudah bersih
- Simpan ASI dalam tempat yang tertutup sehingga tidak terkena benda asing atau kuman, bisa menggunakan botol plastik maupun kantung ASI
ADVERTISEMENTS
Bukan hanya ibu pendonor yang perlu memperhatikan tips saat melakukan donor, keluarga dari bayi yang menerima donor juga perlu memperhatikan beberapa hal
Dilansir dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, sebelum memberikan ASI donor kepada bayi, ada beberapa metode pemanasan yang perlu dilakukan untuk meminimalisir penularan berbagai penyakit jika ada, yaitu:
- Pasteurisasi holder: ASI dipanaskan selama 30 menit di dalam wadah kaca tertutup dengan suhu 62,5ºC, suhu dan waktu harus akurat
- Flash heating: ASI 50 ml dimasukkan ke dalam botol terbuka ukuran 450 ml, lalu dimasukkan lagi ke dalam panci alumunium 1 liter dengan ukuran air 450 ml. Panaskan panci di atas kompor sampai air mendidih lalu matikan dan angkat ASI, diamkan sampai suhunya pas untuk diminum bayi
- Paterusisasi preutoria: Panaskan air sebanyak 450 ml di panci ukuran 1 liter sampai mendidih, jika sudah matikan kompor. Letakkan ASI 50 ml ke dalam botol kaca terbuka dan diamkan di dalam panci selama 20 menit. Diamkan sampai suhunya pas untuk diminum bayi.
Dengan mengikuti berbagai aturan tersebut, semoga niat baik ibu pendonor akan memberikan manfaat kepada bayi sehingga si kecil bisa tumbuh sehat dan baik tanpa malah menjadi bumerang. Semoga nggak bingung lagi ya Moms, soal aturan mendonorkan ASI atau menerima donor ASI 🙂