Mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua bukanlah hal yang mudah. Sebaik apapun kamu berusaha, ada kalanya kamu, entah seorang Ibu atau Ayah, butuh reminder agar tetap mampu menjalankan peran tersebut dengan baik. Ya namanya juga manusia, meski sudah belajar teori mendidik anak seperti apa, kadang karena sibuk dan capek, keceplosan mengucapkan hal yang tak semestinya seringkali terjadi. Ujung-ujungnya ya menyesal. Pernah mengalami?
Mendidik anak memang merupakan tugas orangtua yang wajib dilakoni dengan penuh kedisiplinan, demi karakter dan masa depan anak yang lebih baik. Sebagai pengingat, kali ini Hipwee YoungMom akan mengulas 9 kalimat yang sebaiknya dihindari untuk diucapkan kepada anak. Meski terkadang sulit dan hilang kendali, coba ingat-ingat kesembilan kalimat ini, agar nggak dengan mudah terlontar dari mulutmu. Yuk simak baik-baik ulasannya berikut ini!
ADVERTISEMENTS
Skenario #1: “Duh, jangan ganggu Mama Nak!”
Terkadang, ada masanya anak sedang agak rewel dan maunya nempel Mama terus. Hati-hati saat melontarkan kalimat ini ya, Ma. Bisa-bisa nanti anak jadi ragu dan takut dekat-dekat Mama lagi.
ADVERTISEMENTS
Skenario #2: “Haduh, masa gitu aja takut sih?”
Jangan lupa Ma, anak kita masih kecil dan kadangkala dia ingin mengekspresikan rasa takutnya. Kalau Mama mengatakan kalimat ini, anak bisa jadi menganggap ibunya nggak mengangap penting apa yang ia rasakan.
ADVERTISEMENTS
Skenario #3: “Kamu … sih!”
Jangan pernah sekali-kali melabeli anak dengan kata gendut, hitam, pembangkang, nakal penakut, pemalu dan sebagainya. Mengucapkan kalimat seperti ‘Kamu bandel sih!’ seolah melabeli anak dan bisa jadi anak tumbuh dengan label tersebut dan menjadi anak yang nggak percaya diri.
ADVERTISEMENTS
Skenario #4: “Salah kamu sendiri sih!”
Sekecil apapun kesalahan sang anak, alangkah baiknya kalau Mama nggak langsung menyerang dan menyalahkan anak dengan kalimat simpel ini karena bisa jadi anak jadi merasa nggak berharga.
ADVERTISEMENTS
Skenario #5: “Hayo, kalau nggak nurut nanti Mama akan …”
Hindari mengucapkan kata-kata mengancam seperti ini saat mengasuh anak. Pasalnya, kebanyakan mengancam tapi cuma sebatas omongan nanti bakal membuat anak jadi nggak memerdulikan perkataan orangtuanya.
ADVERTISEMENTS
Skenario #6: “Kalau Mama sudah bilang …, ya harus dikerjain!”
Hindari nada memaksa pada anak ya, Ma. Alih-alih memaksa, lebih baik beri ia pengertian tentang apa yang anak harus lakukan. Namanya juga anak-anak, butuh kesabaran untuk mendidiknya tentang kedisiplinan.
Skenario #7: “Harusnya kamu bisa lebih pinter!”
Ucapan seperti ini akan membuat anak jadi nggak percaya diri lho, Moms. Daripada mengucapkan hal yang menyakitkan ini saat anak sedang merasa gagal atau melakukan kesalahan, lebih baik Mama menggunakan kalimat yang lebih membesarkan hati.
Skenario #8: “Tuh, sakit kan! Nggak hati-hati sih!”
Alih-alih mengucapkan hal ini, lebih baik Mama menghibur dan menasihati anak agar lebih berhati-hati. Toh sang anak sudah merasakan sakit akibat ulahnya.
Skenario #9: “Kamu sih, nggak kayak kakak/adik kamu!”
Duh, kita yang dewasa saja enggan dibanding-bandingkan, apalagi anak kita yang masih kecil dan dibanding-bandingkan dengan saudaranya? Karakter dan kelebihan anak berbeda-beda, jadi hindari mengucapkan kalimat yang membuat anak jadi minder, sedih dan menumbuhkan rasa benci pada saudaranya seperti ini, ya!
Memang nggak mudah menerapkan hal-hal tersebut. Apalagi kalau kamu sedang capek, stres atau kesal tentang suatu dan lain hal. Tapi demi perkembangan anak yang lebih sehat dan baik, nggak ada salahnya ‘kan untuk lebih berhati-hati saat mengucapkan kalimat-kalimat ini. Orangtua adalah panutan dan tempat anak-anaknya berlindung. Kalau kita sebagai orangtua justru nggak bisa memberikan rasa aman, nyaman serta menjadi teladan, ke mana sang anak akan belajar dan menemukan tempat perlindungan? Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya!