Saat menjalani kehamilan hingga menyusui, biasanya Moms sering mengalami masalah pada payudara. Entah itu nyeri ketika disentuh, bengkak dan terasa keras. Hal tersebut wajar terjadi karena perubahan hormon untuk menyiapkan produksi ASI. Bahkan, ketika menyusui Moms mungkin saja menemukan benjolan pada payudara. Masalah timbulnya benjolan pada payudara memang kerap dialami oleh busui.
Dilansir dari Halodoc, benjolan ini muncul karena perubahan hormon setelah kehamilan dan masalah tersumbatnya saluran ASI. Moms nggak perlu khawatir terhadap indikasi kanker payudara, sebab menurut penelitian hanya ada 3% kasus kanker payudara pada busui. Moms juga perlu tahu, bahwa menyusui mengurangi risiko kanker payudara lo. Namun, Moms juga perlu memahami jenis-jenis benjolan pada payudara, supaya bisa menanganinya dengan tepat!
1. Engorgement, benjolan yang muncul ketika produksi ASI terlalu banyak dan anak belum bisa menyusu dengan maksimal
Payudara yang terlalu penuh menyebabkan peregangan pada pembuluh darah, sehingga menimbulkan benjolan. Benjolan ini bisa menghilang sendiri tanpa penanganan, karena cukup aman dan wajar terjadi apalagi di awal menyusui. Jika Moms mengalami engorgement, Moms bisa mengompres payudara selama beberapa menit sebelum menyusi. Hal ini akan membantu ASI keluar dengan lancar dan membantu meredakan pembengkakkan.
2. Payudara fibrokistik, berupa benjolan yang terjadi ketika perubahan hormon sebelum menstruasi
Benjolan di payudara ini biasanya menyebabkan rasa nyeri dan puting susu akan lebih sensitif. Hal ini cukup umum dialami oleh busui ketika pra-mentruasi, karena dalam kondisi ini hormon nggak stabil ditambah payudara yang harus memproduksi ASI. Biasanya, ketika masuk masa menstruasi benjolan akan menghilang dengan sendirinya. Namun, jika benjolan nggak kunjung hilang hingga masa menstruasi selesai, Moms harus segera periksa ke dokter ya!
3. Tumbuhnya kista kecil atau galactocele, berupa kantong berisi cairan susu dalam jaringan payudara
Penyebab kista payudara biasanya karena perubahan hormon, sehingga kerap dialami oleh perempuan saat menopouse dan saat masa menyusui. Ketika dipegang, kista ini nggak terasa sakit, lunak dan lembut, bahkan mudah muncul dan menghilang. Hal ini tergantung pada banyaknya produksi susu di payudara. Biasanya, kista payudara akan menghilang begitu masa menyusui telah selesai. Meski begit, jika Moms menemukan gejala kista seperti ini dan terasa mengganggu, sebaiknya Moms periksakan ke dokter ya.
4. Munculnya fibroadenoma yang berupa benjolan padat akibat kelebihan pembentukan kelenjar susu atau lobulus
Benjolan ini nggak terasa sakit baik jika dipegang maupun ketika ditekan. Fibroadenoma biasanya mudah berpindah atau bergeser jika ditekan. Sebenarnya, belum diketahui penyebab pasti kelebihan lobulus yang menimbulkan benjolan ini. Namun, diketahui jika hal ini berkaitan dengan pengaruh hormon kesuburan.
5. Mastitis merupakan suatu kondisi ketika jaringan dalam payudara Moms terinfeksi oleh bakteri
Infeksi payudara ini paling sering dialami oleh busui. Penyebabnya adalah bakteri di permukaan kulit Moms atau dari mulut anak yang masuk ke saluran susu melalui puting. Selain itu, mastitis juga bisa disebabkan tertutupnya saluran susu. Hal ini terjadi ketika Moms berhenti menyusui padahal susu di payudara belum habis, sehingga susu yang hampir keluar masuk lagi ke saluran susu. Akhirnya memicu infeksi dan menimbulkan benjolan.
Ketika mengalami mastitis, Moms akan merasakan nyeri luar biasa pada payudara. Meski masih tetap bisa menyusui, biasanya Moms merasa kurang nyaman akibat demam yang ditimbulkan. Selain itu, payudara akan memerah dan terasa hangat. Pada mastitis yang parah, payudara bisa sampai mengeluarkan nanah dan terasa keras. Jika Moms mengalami hal ini, segera periksa ke dokter ya, supaya nggak sampai parah dan menimbulkan komplikasi.
6. Abses payudara atau benjolan yang berisi nanah akibat infeksi. Benjolan ini berada tepat di bawah kulit payudara
Pada busui, abses disebabkan karena bakteri yang masuk melalui celah puting. Abses juga bisa disebabkan oleh mastitis yang parah hingga menimbulkan nanah. Meski nggak terlalu berbahaya, abses cukup mengganggu proses menyusui, karena payudara akan terasa sakit dan infeksi tersebut menyebabkan demam. Sehingga, butuh penanganan medis.
Biasanya dokter akan memberi antibiotik sebagai langkah awal penanganan dan mencegah benjolan semakin membesar. Namun, jika kondisinya parah, benjolan semakin besar dan semakin terasa nyeri, biasanya akan dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan kantong nanah tersebut.
Jika Moms menjumpai jenis benjolan sepeti penjelasan di atas, ada baiknya Moms segera memeriksakan diri ke dokter ya. Namun jika jenis benjolan yang Moms temui masih dirasa aman dan nggak mengganggu, Moms bisa melakukan perawatan sendiri tanpa harus mengonsumsi obat. Misalnya dengan mengompres payudara, memijal payudara atas hingga ke puting, hindari bra dan pakaian yang ketat, dan selalu menjaga kebersihan area payudara.