“Eh, si A yang dulu hits apa kabar sekarang? Denger-denger udah jadi ibu-ibu dasteran ya?”
“Lah, emang apa yang salah dengan dasteran?”
Semoga percakapan fiktif di atas bisa jadi sedikit gambaran, bagaimana kebanyakan orang memandang daster sebagai kostum atau seragam emak-emak yang citranya dulu agak kuno dan cenderung negatif. Jika dulu seseorang dinilai hits tapi tiba-tiba tampil berdaster ditambah momong anak, akui saja pasti bakal banyak yang memandang itu sebagai penurunan kasta. Padahal nih, serius deh. Apakah ada yang salah dengan emak plus daster?
Sebagai ibu-ibu zaman now, nampaknya daster nggak bisa lagi dipandang sebagai sesuatu yang ndeso, kuno, apalagi lusuh. Pasalnya, daster sekarang sudah makin bervariasi modelnya. Belum lagi pemakainya sudah nggak terbatas lagi pada ibu bekerja di rumah. Tanpa mendiskreditkan ibu rumah tangga yang mendedikasikan hidupnya dengan bekerja di rumah, Hipwee Young Mom kali ini mau mengajak ibu-ibu sekalian untuk bangga dengan seragam dasternya, dengan seluruh citra yang melekat di busana khas emak-emak ini. Di balik kesannya yang ‘lusuh’, ada banyak kok hal positif yang bisa kamu lihat dari sebuah daster.
Tulisan yang mungkin kurang penting ini didedikasikan bagi para ibu berdaster dan kamu-kamu para bujangan yang suatu hari nanti pasti mungkin bakal jadi ibu-ibu berdaster garis keras. Hidup daster!
ADVERTISEMENTS
1. Kalau dulu kebanyakan daster diidentikkan dengan sosok ibu yang hanya bekerja di rumah (padahal nggak selalu demikian), kini ibu-ibu berdaster pun bisa punya karier hebat lho
Mungkin dulu, banyak yang beranggapan bahwa daster = bajunya ibu rumah tangga yang nggak kemana-mana, kerjanya cuma nongkrongin kompor sama momong anak. Beda dengan zaman sekarang, dimana para ibu muda pun sudah mulai banyak yang memilih tetap berkarir, meski di rumah tugasnya tetap momong anak. Nggak perlu merasa risih atau malu saat kepergok pakai daster padahal di luar kamu selalu terlihat chic dan rapi. Itu artinya kamu mamah muda yang multi tasking dan bisa menyesuaikan diri dengan kondisi, hehe.
ADVERTISEMENTS
2. Mungkin dulu orang pikir daster itu kesannya kampungan, ndeso atau ‘ibu-ibu tua’ banget. Padahal kalau udah ngerasain nikmatnya pakai daster, yakin nggak bakal mikir gitu lagi deh
Buat yang suka ngeguyon dengan bawa-bawa daster seperti misalnya ‘Bawel lo, kayak emak-emak dasteran aja!’ mungkin nggak pernah tahu nikmatnya pakai daster, yang kainnya dingin dan potongannya super lebar. Ademnya itu lho, sungguh kenikmatan yang hakiki! Emak-emak harusnya bangga dengan ‘kenyamanan’ yang belum tentu sudah bisa banyak orang nikmati ini.
ADVERTISEMENTS
3. Baju lebar dengan kain super adem bernama daster itu bisa dipakai dari jaman kamu bujangan, hamil, menyusui sampai punya anak lho. Irit!
Keuntungannya mengoleksi daster adalah baju ‘kebesaran’ ini bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama. Dari kamu baru awal nikah sampai kamu punya anak 3, kalau kamu bisa merawat dastermu pasti bakal tetap awet dan terpakai. Agar bisa dipakai lama, sebaiknya beli daster dengan kualitas kain baik dan bermutu, biar pakainya nggak sekali dua kali cuci sudah sobek. Daster yang berkualitas selain tahan lama, kainnya juga lebih halus dan dingin.
ADVERTISEMENTS
4. Banyak yang berpikir dengan pakai daster, pasaran bakal turun. Ups, maaf saja kalau emak-emak berdaster pun kalau dandan cantiknya bisa ngalahin yang masih bujangan~
Soal kece atau nggak, nggak ada hubungannya dengan daster kok. Daster ‘kan pakaian di rumah agar nyaman saat beraktivitas. Jadi kalau ada yang nyinyirin daster dan nganggap ibu-ibu berdaster itu lusuh dan nggak merawat diri, santai saja lah. Toh nanti kalau keluar rumah kamu bisa dandan seperti biasa (baca: dandan maksimal). Tampil keren nggak butuh komentar orang. Cuma butuh niat dan modal, hehe.
ADVERTISEMENTS
5. Pakai daster bukan berarti kamu nggak bisa tampil modis kok. Bersyukurlah sekarang sudah banyak model daster yang lucu, kekinian dan tentu saja NYAMAN
Jangan pikir daster itu cuma selembar kain terusan panjang yang modelnya begitu-begitu saja. Sekarang sudah ada banyak model dan corak daster yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan selera kamu. Daster nggak melulu berbentuk rok kok. Setelan atasan dan celana begini juga masuk golongan daster, yang siap menemanimu ke pasar seperti Sarwendah ini~
ADVERTISEMENTS
6. Terakhir, penampilan berdastermu bisa jadi tes kecil buat suami. Kalau kamu sehari-hari berdaster dan rambut awut-awutan karena sibuk urus rumah tapi suami masih cinta, berarti suamimu tipe setia
Jangankan yang berdaster, ibu yang sehari-hari tampil bak putri raja saja masih ada kemungkinan diselingkuhi suami dan ditikung pelakor kalau suaminya memang sudah berbakat belok kanan kiri. Nah, dengan penampilan ala ibu-ibu berdaster ini, kamu justru bisa jadi menilai apakah suamimu tetap cinta, nggak neko-neko dan menerima kamu apa adanya. Kalau memang cinta dan malah justru makin cinta karena kepribadianmu yang asyik bukan sebatas penampilan, maka sudah dapat dipastikan suami kamu itu suami juara nan jempolan yang kesetiaannya tak perlu diragukan!
Nah, dari sederet alasan di atas, kira-kira alasan apa lagi yang mau kamu tambahkan? Yang pasti, daster itu kini nggak identik sama pakaian ibu-ibu yang sibuk momong anak kok~ Daster bisa digunakan semua golongan, nggak pandang usia dan jumlah harta benda yang dimiliki. Kamu yang jomblo pun mau pakai daster ya nggak dosa kok. Intinya, keren itu bukan ditentukan dari penampilan semata kok. Caramu menempatkan diri dan bersikap jauh lebih penting dan menunjukkan kelasmu dari selembar daster yang melekat di tubuh. Setuju?