Tak hanya menjadi istri, menjadi seorang suami pun sesungguhnya tidaklah mudah, lebih-lebih saat sudah didapuk menjadi seorang Ayah karena tanggung jawab pun tentu berubah. Bukan sekadar soal kemapanan, namun butuh kematangan dan kedewasaan untuk dapat memanejemen dan memimpin keluarga, yang meski terkesan kecil dan sepele perlu perhatian lebih dari pekerjaan yang sedang kamu garap sekarang.
Nah, seiring kemajuan zaman, tentu gaya parenting para orangtua milenial pun sudah berkembang lebih modern dari yang sebelum-sebelumnya. Dilansir dari laman parenting.com, seorang suami modern sudah tak lagi berkutat dengan pemikiran lama, yaitu ayah menjadi satu-satunya penentu keputusan dalam rumah tangga atau hanya istri saja yang bertanggung jawab tentang urusan domestik dan mengasuh anak di rumah. Seperti apa sih sosok ayah modern alias super idaman ini? Yuk cek ciri-cirinya menurut Aaron Anderson, terapis dan direktur Marriage and Family Clinic Denver, Amerika Serikat berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Ciri pertama adalah sudah tak lagi membeda-bedakan peran istri maupun suami di rumah, karena baginya kedua figur tersebut adalah satu tim yang wajib saling mengisi
Kalau dulu sosok suami dianggap sebagai satu-satunya penetap aturan rumah tangga sampai menjadi CEO perekenomian keluarga, kini pembagian peran tersebut dapat disesuaikan sesuai kesepakatan bersama. Ayah pun dapat mengerjakan bagian istri tanpa merasa canggung atau harga diri direndahkan karena merasa hal tersebut lumrah dan menjadi tanggung jawab bersama. Istri juga nggak lagi menganggap tugas Ayah seperti aktivitas memperkuat finansial keluarga sebagai ‘bantuan’ karena menganggap itu adalah hal biasa dikerjakan sebagai satu tim solid.
ADVERTISEMENTS
2. Sosok Ayah modern sangat terlibat dengan perkembangan anak-anak, mulai dari interaksi langsung sehari-hari sampai mengikuti perkembangannya setiap hari
Kalau dulu mungkin sosok Ayah lebih familiar digambarkan sebagai sosok yang pulang bekerja, menepuk puncak kepala anak dan duduk santai di muka televisi sampai tiba jam makan malam yang sudah dipersiapkan istri. Suami tradisional cenderung kurang mempedulikan tumbuh kembang anak secara mendetail, beda dengan Ayah modern yang turut punya andil besar dalam mengasuh anak. Seiring kesetaraan peran seperti ini, jangan heran kalau semakin banyak Ayah yang terlihat dengan senang hati menemani anak main di taman bermain atau sangat antusias dengan tumbuh kembang anaknya sejak masih kandungan.
ADVERTISEMENTS
3. Suami modern sadar dirinya bukanlah decision maker tunggal dalam keluarga. Suami modern terkadang mempercayakan beberapa kebijakan penting kepada istri, sesuai dengan kapasitasnya
Ayah modern dapat dengan senang hati mempercayakan bermacam-macam keputusan dalam rumah tangga kepada partnernya, sesuai dengan kemampuan. Misalnya nih, sang suami dapat mendelegasikan urusan desain bagian rumah tertentu pada istri, tanpa merasa perannya tergantikan. Atau saat sang istri mengambil keputusan anaknya disekolahkan di mana, dengan pertimbangan yang matang. Nggak ada kata baper-baperan soal ini dalam kamus suami modern.
ADVERTISEMENTS
4. Ayah modern merupakan sosok yang sangat independen karena dia mampu mengerjakan tugas-tugas rumah mendasar seperti masak atau mencuci piring atau makanan keluarga. Luar biasa sih Ayah begini!
Ini nih bagian terfavorit, yaitu Ayah tak lagi jadi sosok yang kaku atau gengsi untuk mengerjakan berbagai urusan domestik rumah tangga. Suami modern paham betul, kalau semakin maju zaman, tuntutan semakin tinggi sehingga sosok istri bekerja sudah bukan jadi hal tabu lagi. Bahkan sekali pun istri memilih di rumah saja, suami tetap akan ambil bagian dalam mengerjakan urusan rumah tangga, seperti memasak, mencuci piring atau menjaga anak seharian. Bukan membantu, tapi memang merasa itu adalah bagian tanggung jawabnya sebagai AYAH.
Ada banyak faktor, mengapa kini bermunculan Ayah modern (yang tentu bakal jadi idola!), beberapa di antaranya adalah perkembangan populasi perempuan bekerja, basinya stereotype yang dipercaya masyarakat yang sudah kurang relevan dengan era modern serta ketidakmapanannya perekomonian orangtua milenial. Nah, kalau kamu setuju nggak tentang konsep sosok Ayah yang lebih modern, yaitu lebih proaktif dalam keluarga dan sama sekali nggak gengsi untuk ambil bagian dalam mengasuh anak-anaknya?