Apa yang pertama kali terbayang di benakmu saat membayangkan sosok ayah?
Mengayomi? Tulang punggung keluarga? Otoriter? Enggan mengurus anak secekatan ibu? Mungkin akan ada banyak persepsi yang muncul saat kita bicara tentang ayah. Tapi tahukah kamu kalau di Swedia, negara yang dianggap paling ramah anak dan orang tua, seorang ayah diberikan kesempatan cuti juga saat sang istri melahirkan? Nggak tanggung-tanggung, cuti bersalin yang diberikan sampai 90 hari alias 3 bulan lamanya lo.
Itu masih terhitung sedikit dibanding ibu di Swedia yang berhak dapat cuti sampai 480 hari atau sekitar 16 bulan. Bukan cuma itu, para ayah bahkan berhak mendapatkan uang saku dari negara sebesar 80% dari besaran gaji mereka lo!
Kebijakan ini memang sengaja dibuat, demi mempromosikan kesetaraan gender. Jadi kebijakan ini diharapkan dapat mendorong ayah dan ibu ‘berbagi’ cuti orang tua, sehingga kesetaraan itu terasa adil. Sayang, ternyata faktanya hanya 14% ayah yang benar-benar memanfaatkan cuti bersalin itu untuk menjalankan perannya sebagi partner mengasuh bersama ibu. Prihatin akan hal ini, Johan Bävman, seorang fotografer Swedia sekaligus seorang ayah memutuskan untuk membuat sebuah buku kumpulan esai foto, tentang momen berharga para ayah yang rela mendedikasikan waktu cutinya mengurus anak dan rumah – alias berganti peran secara adil bersama pasangan. Duh, foto-fotonya sungguh bikin gemas!
ADVERTISEMENTS
1. Johan Bävman membuat sebuah buku esai foto yang berisikan potret ayah-ayah Swedia yang turut ambil bagian dalam mengasuh anaknya. Bermain dengan anak termasuk mengasuh lo!
ADVERTISEMENTS
2. Melalui proyek fotonya, ada 2 gol yang ingin dicapai oleh Johan. Yang pertama adalah untuk mendeskripsikan latar belakang tunjangan unik orang tua di Swedia serta menginspirasi ayah lain di negara tersebut
ADVERTISEMENTS
3. Harapannya, akan lebih banyak lagi ayah yang mempertimbangan manfaat positif di balik cuti bersalin yang tak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga kepada ayah. Salah satunya adalah menjadi sosok ayah yang punya andil membesarkan anak
ADVERTISEMENTS
4. Foto-foto menyentuh ini adalah potret nyata para ayah yang memanfaatkan cuti bersalinnya untuk mengasuh anak, hal yang mirisnya masih banyak kurang diminati ayah di luar sana
ADVERTISEMENTS
5. Padahal, mencari nafkah saja belum cukup lo untuk membantu ibu membesarkan anak. Toh kini istri pun dapat mencari pendapatannya sendiri. Ayah yang hands-on dengan urusan rumah tangga justru harusnya semakin meningkat dalam generasi terkini
Ayah yang nggak gengsi ikut bantu pekerjaan domestik rumah tangga itu super keren lo!
ADVERTISEMENTS
6. Alih-alih menyerahkan semua tanggung jawab ke ibu, ayah harusnya lebih peduli juga pada tumbuh kembang anak. Salah satunya ya ikut momong juga
7. Kalau dulu ayah yang ‘tunduk’ pada aturan dalam rumah tangga itu dianggap lemah, beda dengan zaman sekarang yang justru menjadikan ayah sebagai bagian penting dalam segala aktivitas domestik rumah tangga. Aturan tentu dibuat untuk ditaati bersama
8. Sosok ayah yang bisa memandikan anak, memasak, memandikan anak sampai menidurkan anak adalah sosok ayah yang harusnya semakin menjamur kini, mengingat kesetaraan gender semakin gencar dipromosikan
9. Kesataraan gender bukan soal sosok ayah yang bisa digantikan oleh ibu saja atau lebih parah, dianggap ‘diinjak’ oleh ibu. Setara di sini adalah soal luwesnya pergantian peran. Jadi ayah bisa juga mengerjakan pekerjaan ibu, baru namanya setara
Soal ayah nggak bisa menyusui, itu bukan perkara gender tapi kodrat alamiah. Tapi bukan berarti ayah nggak bisa jadi ayah ASI kan?
10. Ayah menghormati ibu, dan demikian sebaliknya. Kampanye ini ingin mengajak para ayah di Swedia untuk mengisi waktu cuti bersalin mereka dengan lebih bermakna
Dikasih bonus tunjangan dan kesempatan ‘libur’ tiga bulan di sana, bukan berarti lantas bisa ongkang-ongkang lo!
11. Anak yang hebat punya peran orang tua yang hebat. Jangan bangga kalau anak pintar hanya diasuh ibunya, selagi sang ayah masih ada. Banggalah saat ada peran serta ayah di baliknya
Percayalah, ayah bakal tahu susahnya jadi ibu saat ayah berjibaku dengan anak-anak yang susahnya minta ampun saat makan!
12. Ayah yang peduli juga akan jadi suami yang hebat. Istri mana yang nggak terenyuh sama semua usaha dan pengorbanan suaminya demi memberikan hati dan tenaganya demi kebahagiaan rumah tangga?
Ayah hebat itu bukanlah ayah yang kata-katanya tak bisa terbantahkan dan bangga soal nggak pernah pegang urusan dapur di rumah. Ayah hebat itu bukan ayah yang ‘gagah’, sampai-sampai tega menyakiti anak dan istri demi mempertahankan wibawa dan menegakan aturannya sendiri di rumah. Sudahkah kalian para cowok di luar sana, siap jadi ayah yang jantan, peduli dan mengasihi keluarga?
Jangan lupa cek foto-foto ayah inspiratif Johan Bävman lainnya di laman resminya, www.johanbavman.se ya!