Apa yang pertama kali akan terlintas di benakmu saat mendengar kata ‘kondom‘? Mungkin banyak yang akan merasa geli, senyum-senyum sendiri atau justru biasa saja. Apapun pendapatmu, sebenarnya penting untukmu untuk tahu perihal mitos dan fakta seputar ‘pelindung ajaib’ yang bebas dijual di berbagai supermarket maupun minimarket ini.
Tak hanya umum ditemukan, dilansir dari sejumlah media seperti teenvouge.com, kondom punya tingkat efektivitas sampai 98% jika digunakan dengan benar. Jika ada statistik yang mengungkapkan bahwa tingkat efektivitasnya hanya 85%, umumnya itu lebih disebabkan karena kesalahan si pengguna.Â
Bukan hanya para cowok, kamu pun para cewek wajib lho punya pengetahuan seputar kondom sebagai salah satu alat kontrasepsi populer yang relatif aman dan efektif. Sebagai bagian dari variasi alat kontrasepsi, para pasangan menikah yang melaksanakan program KB tentu sudah nggak asing dengan kondom. Ya, tak hanya efektif mencegah penularan penyakit seksual, kondom juga efektif mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar. Penasaran? Simak ulasannya tentang mitos seputar kondom kali ini sampai habis ya!
ADVERTISEMENTS
Mitos #1Â Konon kurang terlalu efektif untuk mencegah kehamilan
Faktanya, jika digunakan dengan benar sesuai standar aturan pemakaian, kondom termasuk salah satu alat kontrasepsi paling ampuh untuk mencegah kehamilan. Yang bingung memilih alat KB, mungkin kamu dan pasangan bisa coba menggunakan kondom.
ADVERTISEMENTS
Mitos #2 Kondom mengurangi kenyamanan saat bercinta dengan pasangan
Kata siapa kondom mengurangi kenyamanan bercinta? Ada banyak pilihan kondom yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan selera kamu dan pasangan. Tinggal dieksplorasi saja, satu-satu hehe…
ADVERTISEMENTS
Mitos #3 Daripada hanya menggunakan satu, dua kondom jauh lebih efektif
Nope, satu saja sudah cukup kok, Guys. Jangan samakan kondom itu seperti segel ya! Satu saja cukup, karena penggunaan lebih dari satu justru rentan mengakibat gesekan dan robekan yang mengurangi keefektivitas kondom tersebut.
ADVERTISEMENTS
Mitos #4 Kondom cenderung nggak aman karena lebih mudah sobek dan bikin kebobolan
Kondom yang sudah terstandarisasi nggak akan semudah itu diluncurkan ke pasaran kalau produknya serapuh itu. Dokter pun pastinya nggak akan pernah menawarkan kondom sebagai salah satu opsi kontrasepsi kalau ternyata semudah itu sobek, ‘kan? Selama digunakan dengan benar dan kondomnya masih layak pakai (nggak kedaluwarsa), kondom aman digunakan sebagai alat kotrasepsi.
ADVERTISEMENTS
Mitos #5 Kondom nggak mampu mencegah penularan penyakit menular seksual
Selama digunakan dengan benar, sekali lagi, kondom efektif mencegah penularan penyakit seksual khususnya untuk hubungan intercourse ya, Guys!
ADVERTISEMENTS
Mitos #6 Kamu nggak bisa menggunakan kondom untuk melakukan seks oral
Dr. Raegan McDonald-Mosley, kepala tenaga medis di Planned Parenthood, Amerika melalui Teen Vogue mengungkapkan bahwa penyakit menular seksual seperti herpes, HPV dan kutu pubis cenderung mudah berpindah saat melakukan hubungan seks oral tanpa pelindung. HPV bahkan bisa menulari hingga ke tenggorokan dan berisiko menyebabkan kanker lho!
Ya, memang jika melibatkan penggunaan gigi saat melakukan seks oral dengan kondom tentu akan rentan membuat kondom sobek dan mengurangi tingkat keefektivitasannya. Namun alangkah baiknya kamu tetap menggunakan kondom demi keamanan bersama (tentu dengan penggunaan yang baik tanpa menggigit atau memakai alat-alat tajam lain yang dapat merobek kondom). Lebih aman lagi memang kalau kamu dan pasangan merupakan pasangan monogami, setia dan nggak bergonta-ganti pasangan!
Mitos #7 Kondom sulit dijangkau dan harganya mahal
Kata siapa kondom susah dijangkau? Kondom justru alat kontrasepsi paling mudah dibeli karena harganya yang sangat terjangkau dan bisa kamu temukan di berbagai supermarket, apotek dan minimarket dijual bebas tanpa perlu resep dokter.
Mitos #8 Kondom hanya jadi tanggung jawab kaum pria dan bukan urusan wanita
Kita sudah hidup di era modern, di mana udah nggak zaman lagi kalau hanya membebankan semua tanggung jawab seks kepada pihak pria. Para wanita pun harus lebih cerdas dan proaktif untuk melindungi diri dan suami dari hal-hal tak diinginkan, seperti kehamilan di luar rencana atau penyakit menular seksual. Para istri juga wajib menawarkan solusi KB terbaik kepada suami, hanya diam menunggu keputusan suami.
Kondom memang alat kontrasepsi paling murah dan mudah dijangkau oleh segala kalangan. Sebaiknya kemudahan tersebut nggak disalahgunakan, karena seks terbaik adalah seks yang bertanggung jawab. Sebaik-baik apapun kondom, hubungan monogami resmi dengan pasangan di usia matang adalah pencegah terbaik hal tak diinginkan terjadi. Setuju?