Ada banyak tempat spektakuler yang bisa digunakan sebagai latar untuk mengambil foto pre-wedding. Salah satunya adalah di gunung. Apalagi sejak maraknya film ‘5 cm’ hingga pengaruh dari penulis sekaligus pecinta alam, Fiersa Besari yang belum lama ini melangsungkan pernikahan setelah sebelumnya mengambil foto pre-wedding di tempat ini. Gunung mendadak menjadi tempat yang romantis dan penuh akan filosofi.
Foto pre-wedding di gunung mungkin sedikit lebih ribet, menantang, dan berisiko. Namun jika dipersiapkan dengan benar, kamu bisa kok dapat foto yang cantik dengan aman. Untukmu yang ingin berfoto pre-wedding dengan latar pegunungan yang megah, yuk simak dulu tips berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Tentukan gunung mana yang akan kamu naiki. Kamu bisa mempertimbangkan pengalaman dan menyesuaikan dengan kemampuanmu
Jika sebelumnya kamu atau pasangan belum pernah naik gunung, ada baiknya kamu mempertimbangkan gunung dengan trek yang tidak terlalu berbahaya untuk meminimalisir risiko. Kamu juga bisa memilih gunung yang sebelumnya pernah kamu daki, sehingga kamu sudah tahu apa saja yang akan kamu hadapi di sana dan di bagian mana yang indah dari gunung tersebut untuk mengambil foto.
ADVERTISEMENTS
2. Cuaca akan sangat memengaruhi hasil foto pre-wedding-mu di gunung. Jadi, pilih waktu yang tepat untuk hasil foto sesuai dengan keinginanmu
Jika tidak ingin kerepotan membawa ini itu saat musim hujan plus ingin terhindar jalanan yang licin, kamu bisa menghindari berfoto dari bulan Oktober hingga Maret, alih-alih pilih bulan April hingga September saat cuaca sedang cerah. Tapi jika kamu memang ingin berfoto dengan konsep hujan-hujanan atau karena sudah berpengalaman, kamu bisa menyesuaikan.
ADVERTISEMENTS
3. Baju yang dikenakan bisa disesuaikan dengan konsep yang kamu inginkan, tapi usahakan agar tidak ribet karena medannya bukan sembarangan
Kamu mungkin akan kesulitan membawa terlalu banyak barang saat menuju puncak, sehingga kamu tidak perlu membawa terlalu banyak baju untuk pre-wedding. Ingat juga bahwa saat di atas, ganti bajumu mungkin sedikit lebih ribet karena terbatasnya tempat. Jadi, kamu bisa mempersiapkan pakaian yang simpel tetapi tetap masuk ke konsep yang kamu inginkan. Begitu juga dengan make-up-nya ya.
ADVERTISEMENTS
4. Seperti mendaki gunung pada umumnya, kamu perlu mempersiapkan fisikmu. Lakukan olah raga sebelum mengeksekusi pendakian
Mendaki memerlukan persiapan fisik. Jika kamu tidak pernah olah raga sama sekali, hal ini akan menyebabkan tubuhmu kaget. Bisa jadi kamu menyerah di tengah jalan karena kelelahan. Padahal harusnya momen ini menjadi momen yang indah, namun bukannya mengambil foto bisa jadi kamu malah membuang-buang waktu saja.
ADVERTISEMENTS
5. Selain membawa kostum dan mempersiapkan fisik, kamu perlu mempersiapkan beberapa hal juga untuk hal-hal tidak terduga
Walau sudah memiliki persiapan penuh, kamu tetap harus siap juga dengan hal-hal yang tidak bisa dipaksakan seperti medan yang tiba-tiba membuatmu harus mencari spot berfoto di tempat lain karena terjadinya longsor atau terjadinya luka karena kamu tiba-tiba jatuh terperosot. Di saat ini kamu perlu memegang prinsip bahwa keselamatanmu merupakan yang utama.
ADVERTISEMENTS
6. Untuk menghasilkan foto yang maksimal, kamu perlu memilih fotografer dan tim yang profesional. Hal yang satu ini juga wajib jadi pertimbangan
Kamu bisa saja foto menggunakan tripod, namun hasilnya bisa jadi tak begitu maksimal apalagi jika kamu bukan seorang profesional. Kamu bisa memilih fotografer yang hasilnya bagus, kalau perlu yang terlatih atau sudah biasa juga naik gunung. Alasannya agar kamu tak menyesal dengan hasilnya. Tidak mau kan sudah capai naik ke puncak eh hasilnya malah blur semua?
Mengikuti tren dengan berfoto di gunung tidak ada salahnya, namun pastikan dulu hal-hal tersebut sudah kamu siapkan semua dengan matang. Jangan sampai demi hasil yang memuaskan malah keselamatanmu yang harus dikorbankan hanya demi pre-wedding di puncak gunung~