Selain seperangkat peralatan ibadah dan perhiasan, kebanyakan calon mempelai memilih uang sebagai mahar atau mas kawin untuk memenuhi syarat. Nah, agar tampak lebih cantik dan menarik, biasanya sejumlah uang ini dilipat dan disusun sedemikian rupa. Misalnya dengan dibentuk menjadi rangkaian bunga lengkap dengan vas yang kemudian disusun cantik diatas frame, ataupun dibentuk menjadi berbagai macam bentuk seperti masjid dan lain sebagainya.
Namun, tahukah kamu jika sebenarnya melipat-lipat uang (kertas) itu menyalahi aturan dalam undang-undang?
Dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2011, khususnya pasal 35 berbunyi demikian: “Setiap orang yang dengan sengaja merusak, memotong, menghancurkan, dan/atau mengubah Rupiah dengan maksud merendahkan kehormatan Rupiah sebagai simbol negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”
Dari pasal tersebut jelas diatur bahwa mata uang sebagai simbol negara harus diperlakukan sebaik-baiknya. Dilipat-lipat, distaples apalagi sampai dicorat-coret dan dibentuk sedemikian rupa hingga berubah nilai kegunaannya merupakan tindakan yang nggak diperbolehkan. Tapi bukan berarti kamu nggak boleh menggunakan uang sebagai mahar kok. Untuk menyiasati agar nggak menyalahi aturan undang-undang, lakukan trik-trik yang telah Hipwee Wedding rangkum berikut ini.
ADVERTISEMENTS
1. Tanpa dilipat, kreasikan uang kertasmu dari bentuknya yang utuh menjadi sebingkai mahar menarik
Boleh kok pakai uang kertas untuk dimanfaatkan sebagai mahar, tapi sebaiknya nggak dilipat-lipat. Asalkan pintar berkreasi, uang kertas dengan bentuknya yang utuh juga bisa jadi tampilan mahar yang menarik. Misalnya, menyusunnya rapi membentuk kipas dengan nominal yang telah disesuaikan. Menambahkan susunan mahar uang dengan hiasan kertas atau kain flanel yang dibentuk menjadi avatar sang mempelai, lengkap dengan nama dan tanggal menikahnya akan mempercantik tampilannya.
2. Menyiapkan mahar dalam bentuk uang logam juga nggak akan mengurangi kesakralan maupun nilai guna uangnya
Selain uang kertas, menggunakan uang logam untuk dihias menjadi sebuah mahar juga bisa jadi pilihan. Tujuannya nggak hanya untuk menghindari penyalahgunaan uang yang keliru saja, tapi juga menciptakan mahar uang yang nggak biasa. Meski uang logam hanya berbentuk bulat, nyatanya bisa ditata hinga menyerupai wajah sang mempelai seperti gambar di atas. Istimewa sekali, bukan?
ADVERTISEMENTS
3. Jika kamu menginginkan mahar uang dengan kreasi yang beragam, tak mengapa gunakan uang mainan sebagai simbolisnya
Beberapa jasa penghias mahar menyediakan uang mainan untuk bisa dibentuk menjadi macam-macam mas kawin yang ciamik. Selain masjid, rangkaian bunga, ataupun burung merpati, hiasan mahar berbahan uang mainan ini juga bisa dibentuk menjadi karakter mempelai dengan aksesori yang menawan. Meskipun mahar ini menggunakan uang mainan, bukan berarti merendahkan arti sebuah pernikahan. Mahar dengan uang mainan ini hanya digunakan sebagai simbol saja. Nantinya, mempelai pria juga akan menyerahkan sejumlah uang asli kepada mempelai wanitanya.
ADVERTISEMENTS
4. Atau, gunakan beberapa uang saja sebagai tanda mahar, sedangkan sisanya dimasukkan amplop dan diserahkan pada mempelai wanita belakangan
Trik ini bisa kamu gunakan jika jumlah uang yang akan diberikan sebagai mahar cukup besar. Agar nggak kesulitan membingkai uang yang jumlahnya banyak ini, maka bagi menjadi dua jumlah uang tersebut. Sebagian dihias untuk dijadikan tanda mahar, sebagian lagi dimasukkan amplop dan dihaturkan langsung ke mempelai wanita usai akad. Karena menggunakan uang kertas asli, pembingkaiannya pun nggak perlu macam-macam. Bubuhkan saja beberapa aksesori agar tampilannya nggak begitu-begitu saja.
Nah, sekarang kamu tahu ‘kan, bahwa melipat-lipat uang (kertas) untuk dibentuk menjadi macam-macam mahar cantik itu merupakan tindakan yang keliru? Nggak perlu risau, kamu masih bisa menggunakan uang untuk dijadikan sebagai mahar kok. Namun, sebagai warga negara yang baik, tentu kita perlu mematuhi peraturan undang-undang yang ada, dan pintar-pintar menyiasati agar tetap bisa gunakan uang sebagai mahar dengan bentuk yang menawan. Semoga terinspirasi, ya!